Tidak ada manusia yang sempurna. Ya. Kalian pasti setuju dengan satu kalimat itu, karena semua orang pasti memiliki kekurangan pada hal tertentu dalam dirinya. Sehingga ketika kamu mencari sesuatu yang sempurna, kamu akan kehilangan yang terbaik, da...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
falling in with you is the best thing that happened to me
🪷
PRIIT
Seorang guru olahraga di pinggir lapangan melihat arlojinya yang menunjukan pukul sembilan lewat lima belas. "Oke semuanya, jam pelajaran kita sudah selesai. Simpan lagi bola basketnya ke keranjang, kita akan lakukan pengambilan nilai minggu depan untuk semua kelas MIPA. Terima kasih, silahkan kembali ke kelas"
"Baik pak" Tristan membalas ucapan gurunya sebelum menoleh kearah Raja. "Langsung ke kantin yuk, Ja" ajak dia
"Belum juga istirahat. Minimal ganti baju dulu sebentar" sahut Raja
"Masih keringetan elah, gue haus Ja"
"Bukannya tadi lo dikasih sebotol minum sendiri sama kak Eve?"
"Udah abis hehe nih tinggal bangkai botolnya aja, emang lo engga haus apa?"
"Engga. Lo beli minum sendiri sana, gue engga mau kena semprot bu Dinda kalau telat masuk kelasnya" tolak Raja
"Ya Tuhan, bentar doang. Ayolah King, gue haus membandel ini, dehidrasi. Lagian kalau telatnya berdua pasti ngomelnya bu Dinda engga akan lama. Ya? Please" Tristan menangkupkan kedua tangan di depan wajah
"Sumpah, lama-lama tingkah lo kaya anak gadis yang nyebelin Titan"
"Tristan, Raja. Tris–tan dan gue bukan perempuan"
Raja memutar bola mata sembari berjalan keluar lapangan. "Terserah"
Tristan membeo mendengar jawaban Raja. Bukankah 'terserah' adalah kata yang sering diucapkan perempuan? Jadi sebenarnya yang mirip perempuan di sini siapa? Dia atau Raja?
"Raja" panggilan dari sosok gadis tinggi mengalihkan atensi mereka
Raja berhenti melangkah dengan Tristan di belakang.
"Ini. Tadi gue beli minum lebih di kantin, lo mau satu?" tawar si gadis, lengkap dengan senyum manis
"Widiih tumben lo baik, makasih ya" belum sempat Tristan mengambil botol minum yang diulurkan, gadis itu lebih dulu menariknya menjauh dari tangan Tristan
"Enak aja. Yang gue tawarin itu Raja, bukan lo" ketusnya
"Ampun dah Nath, pelit amat"
"Bodo. Gimana, Ja? Lo mau?" Nathalia, gadis berseragam olahraga tersebut kembali menatap Raja
"Thanks Nath buat tawarannya tapi maaf gue bawa minum sendiri di kelas, lo kasih aja minum itu ke Tristan, kasihan dia kehausan" tolak laki-laki Keinandra yang sukses membuat Tristan nyengir kuda, sementara Nathalia sudah melirik tajam kearah Tristan