BAGIAN 17 : CAN I TALK ANYMORE?

39 11 0
                                    

falling in with you is the best thingthat happened to me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

falling in with you is the best thing
that happened to me

🪷

"Ra" Tristan menahan lengan gadis di depannya agar berhenti berjalan. "Lo kenapa?"

Sambil berbalik badan Ratu ikut bertanya, "Kenapa apanya?"

"Kenapa lo pergi dari cafetaria? Lo ngerasa bersalah karena Tasya?"

"Engga"

"Lo lagi belajar buat bohong sama gue sekarang?" Tristan dapat melihat gurat khawatir dari wajah si gadis

"Kenapa lo bisa mikir kalau gue pergi dari cafetaria karena Tasya? Ada banyak alasan yang bisa gue pakai buat pergi dari sana" Ratu mengalihkan pandangan

"Karena gue bisa baca tingkah laku lo. Lo udah bikin anak-anak salah paham secara engga sadar. Wajar kalau gue mikir lo lagi ngerasa bersalah. Maksud gue, lo engga bilang secara terang-terangan kalau makanan yang lo kasih ke Raja adalah dari Tasya kan?"

"Ya" Ratu menghela nafas, "Tasya yang minta gue buat engga sebut namanya di depan banyak orang. Tapi ngelihat Tasya yang tadi salah paham, gue jadi ngerasa engga enak"

Tristan melepaskan tangannya setelah menarik Ratu ke belakang tangga. Ia tidak ingin ada seseorang mendengar pembicaraan mereka.

"Kenapa engga nolak waktu Tasya minta lo ngasih makanan ke Raja?"

"Lo pikir gue nerima permintaan dia begitu aja? Awalnya gue juga engga mau tapi tau kalau Tasya tulus ngasih hadiah buat Raja, gue engga tega"

Tristan menyugarkan rambutnya ke belakang. "Kalau gitu jangan ngerasa bersalah. Gosip atau opini temen-temen soal lo sama Raja, itu udah jadi salah satu resiko yang harus diterima Tasya. Lo kan cuma bantu dan ngikutin kemauan dia. Gue yakin Raditya juga bakal bilang gini ke adiknya" ujar Tristan

"Lo kira begitu?"

"Siapa yang tau?"

"Terus lo sendiri.. kenapa nyusul ke sini?" Ratu sedikit mendongak menatap si laki-laki

"G-gue? Gue cuma mau pastiin lo baik-baik aja dan engga nyalahin diri lo soal Tasya"

"Cuma karena itu?"

Tristan terdiam sesaat sebelum mengangguk. "Apa lo ngerasa terganggu?"

"Engga" gadis Keinarra kembali menghela nafas, "Gue engga keganggu Tristan. Sebaliknya, gue malah seneng lo nyusul gue sekarang"

Laki-laki tersebut mengatupkan mulut.

"Lo tau? Semenjak kecelakaan dua tahun lalu, sikap lo jadi berubah canggung setiap kita ketemu. Lo engga bisa senyaman ini ngobrol sama gue kalau cuma berdua, seenggaknya pasti harus ada Windy atau yang lainnya. Dan itu pasti karena lo masih ngerasa bersalah. Bahkan bukan cuma gue tapi bokap juga ngerasain yang sama"

PERFECT COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang