BAGIAN 19 : TAKEN

28 10 0
                                    

falling in with you is the best thingthat happened to me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

falling in with you is the best thing
that happened to me

🪷

Malam itu adalah malam paling mendebarkan bagi Tristan. Setelah setengah hari ia mencoba meyakinkan diri untuk menyatakan perasaan pada Eve kembali, di sinilah mereka sekarang, disebuah taman yang begitu nyaman meski banyak orang berlalu lalang.

"Lemon kak?"

"Thanks Tristan" Eve menerima sebotol minuman berwarna kuning pucat yang diulurkan. "Lo sering jalan-jalan ke sini?"

"Lumayan"

"Sama siapa?"

"Biasanya sama Raja, karena rumah dia yang paling deket dari taman" Tristan meneguk sedikit minumannya. "Lo sendiri pernah jalan-jalan ke sini?"

"Engga. Ini pertama kalinya"

"Oh ya? Terus lo kalau hangout bareng anak-anak Queenzie kemana?"

Eve mengangkat bahu sambil menatap Tristan, "Kita lebih sering ngumpul di rumah Ratu daripada di luar. Tapi kalau mau keluar, paling mall atau tempat karaoke jadi tujuan"

"Oh gitu" laki-laki Adriansyah menyandarkan tubuhnya di kursi taman. "Terus lo mau ngomong apa? Soal kita? Apa.. pernyataan cinta gue diterima?"

Eve bisa merasakan perasaan gugup dalam dirinya. "Emang lo pernah nyatain perasaan cinta ke gue ya?"

"Perlu gue ulangin di sini biar lo ingat?"

"Jangan" kepala Eve sontak menoleh kepada Tristan. "Gue engga mau jadi tontonan"

Laki-laki di sana tersenyum tenang. "Jadi? Mau ngomong soal apa?"

Eve menarik nafas. "Rencana orangtua gue. Setelah lulus sekolah, gue mungkin bakal pindah dan ngelanjutin kuliah di Australia" suara Eve terdengar lemas. "Karena bokap gue dialih tugaskan di sana jadi mau engga mau gue sama nyokap juga harus ikut pergi dari Indonesia"

"Itu alasan kenapa lo engga nerima cinta gue, kak?"

Kepala Eve terangguk pelan. "Gue rasa, gue bukan tipikal cewek yang bisa bertahan sama hubungan LDR, Tristan. Walaupun gue percaya kalau lo orang yang setia tapi hati manusia pasti bisa berubah, gue takut kalau gue sendiri yang berubah. Gue takut nyakitin lo dan gue engga mau nyakitin lo. Lo cowok yang baik. Kalau gue pikir, lo pasti bisa dapetin cewek yang lebih dari gue. Gue—"

"Gue engga masalah" Tristan memakukan matanya. "Kalau lo takut soal perasaan kita yang bisa berubah karena jarak, setiap liburan gue bisa pergi ke Australia. Lo engga perlu khawatir, bahkan setelah lulus pun gue bisa nyusul lo ke sana kalau gue mau"

Eve tak menyanggah ucapan laki-laki itu. Orang kaya mah beda, Ve.

"Gue tau bukan itu kekhawatiran lo yang sebenernya kan? Ada hal lain yang ganggu pikiran lo dan gue tau apa itu"

PERFECT COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang