Devina Ariana, adalah seorang pelajar SMA yang sudah akan lulus. hanya tinggal beberapa hari lagi menjelang acara wisudanya.
saat diri-Nya telah selesai mengikuti acara wisuda. Devina terjatuh dari gedung lantai satu dan harus berakhir di sebuah ce...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vote dan komen . . . Komen ya beb😘😍
"Gue benci hal ini, dilanda iri hati pada mereka yang terlihat disayang keluarganya, mereka yang diperhatikan keluarganya, dan mereka yang sangat diakui keluarganya." _Devina Ariana_
Selesai di-make up, Devina dan teman-temannya berfoto-foto ria mengabadikan moment. Lalu tidak lama kemudian acaranya di mulai, dari pembukaan, penyambutan, pentas dll.
"Reska bulu mata lo setebel buku IPA," celetuk Miya.
"Diem aja anak bunda Saroh, iri bilang," Reska menatap sinis Miya, sedangkan Miya hanya menyengir.
"Aduh jeng kalian kok ribut banget sih? Seperti jeng Risa dong, kalem tidak seperti kalian ngereong mulu," ujar Devina berbicara seakan ibu-ibu arisan.
"Loh jeng Risa udah dari orok kalemnya," Reska menimpali perkataan Devina.
Miya dan Devina pun mengangguk setuju, karena di antara mereka ber-empat memang Risa yang paling kalem, berbeda dengan Miya, Reska, dan Devina. Mereka ber-tiga macam banteng lepas kandang.
Miya, Reska, Dan Risa adalah sahabat Devina sejak mereka pertama masuk.
"Vin, bapak lo spam gue mulu, nanyain lo," kata Miya dengan sedikit bimbang, sebenarnya Miya takut jika membicarakan orang tuanya Devina, dirinya takut jika membuat Devina sedih.
"Bapaknya Vina kok Nanyanya ke lo sih? Kenapa engga langsung nanya ke Vina?" Tanya Reska bingung.
"Nomornya gue Blok," jawab Devina santai.
Reska sedikit Speechless lalu bertepuk tangan, "Kelazzz besti gue," ucap Reska.
"Apa katanya?" Tanya Devina santai.
"Katanya dia minta maaf enggak bisa datang, karena anak tirinya minta di jemput langsung dari Singapura," beritahu Miya.
"Manja banget anjim tuh anak," umpat Reska.
"Oh," jawab Vina bodoamat.
Risa mengangkat jempolnya kepada Devina lalu mereka berdua bertos.
