PINDAH?

5.4K 413 69
                                    

Jangan lupa vote and komen😍😘
.
.
.

"Emang iya kalau kita tahan napas 6 jam bisa bikin keluarga ngumpul?"

Quotes hari ini:
"Jika kalian merasa bahwa dunia ini tidak adil kepada kalian, cobalah lihat orang lain disekeliling kalian, siapa tau hidup mereka memang lebih enak, supaya kalian semakin terpuruk."

✯✯✯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


✯✯✯

Celsie terbangun entah sudah berapa lama dirinya tertidur intinya sangat nyenyak, apalagi kasur ini sangat mendukung.

Tunggu dulu? Kasur?

Sejenak otak Celsie nge-blank, saat sadar dirinya ingin bangun dari tidurnya. Ternyata ada lengan kokoh yang yang memeluknya.

"Gila ganteng banget tangannya," ucap Celsie saat tau siapa pemilik tangan tersebut.

"Btw ini gue engga dosa kan? Tidur sama seorang lelaki? Eh kan bapak gue jadi sah-sah saja," batin Celsie mengangguk Meng-iyakan.

"Papa masih tidur?" kata Celsie sudah jenuh, lalu kelamaan dirinya mengantuk lagi lalu jatuh tertidur.

Dasar kebo.

Saat ini Celsie sedang memimpikan sesuatu, dirinya seperti sedang berada disuatu tempat entah dimana.

Lalu Celsie melihat seseorang yang sangat dia kenali. Celsie menutup mulutnya saat mengetahui dirinya menginjak genangan darah.

Blasss

Entah sudah yang ke berapa, tapi orang itu sudah berkali-kali membunuh yang dilewatinya.

"Ini kenapa genre nya jadi horor, trailer gini ya?" tanya Celsie tidak bisa membayangkan.

"Gue tau dia tiran, masa bantai satu kerajaan sih?" Celsie sudah tidak berkata-kata, mungkin ini hanya mimpi biasa karena setahu Celsie ending Novel ini adalah Happy.

"Jangan-jangan Si Celsie yang asli juga di potong lehernya seperti itu?" Celsie bergidik takut, sepertinya dirinya harus mempercepat rencana kaburnya.

Tapi kelamaan Celsie merasakan matanya sakit dan menggelap.

"HAH ... Ha-tadi mimpi apa?" tanya Celsie dan entah mengapa air matanya jatuh.

"Loh kok nangis sih?" batin Celsie.

"Ada apa?" Celsie serentak menoleh mendengar suara itu, Xavier yang sedang duduk disebelahnya dengan memegang buku.

Seketika bulu kuduk Celsie merinding, mengingat mimpi yang tadi, sangat brutal dan sadis.

"Mimpi buruk?" tanya Xavier, yang tidak di jawab Celsie.

"Aneh, bukannya dirimu yang menyanyikan lagu mimpi buruk padaku? Lalu mengapa dirimu yang mimpi buruk?" tanya Xavier, yang di balas cemberut oleh Celsie.

Become A Duke's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang