31

321 30 2
                                    

Yunho mengetuk pintu kamar dan tersenyum hangat pada nara yang lagi duduk di tempat tidur. Setelah pemeriksaan tadi malam, pagi tadi nara udah diperbolehkan pulang. Dia cuma satu malam aja di RS. Kandungannya juga gak bermasalah, cuma syok aja.

"Sayang.." panggil yunho lembut

Nara senyum, matanya masih keliatan sembab karena nara nangis terus. Yunho meletakkan buket bunga yang dibawa nya di atas meja nakas. Dia duduk didepan nara dan menggenggam kedua tangan nara.

"Masih sakit perutnya?" tanya yunho

Nara menggeleng pelan.

"Enggak kok, mas." jawab nara

Yunho senyum, dia cium punggung tangan nara dan di usap-usapnya.

"Jangan terlalu dipikirin ya? Kamu gak boleh banyak pikiran, gak boleh tertekan, dan gak boleh stres. Kalo kamu banyak pikiran nanti jadinya kayak semalem, si adek kaget." jelas yunho lembut

Nara mengangguk dengan mata yang berkaca-kaca.

"...mas yunho gak bakalan kayak gitu kan?" tanya nara

Setitik demi setitik air matanya jatuh, yunho yang ngeliatnya jadi ikutan sedih. Yunho tersenyum hangat dan menggeleng. Dia mendekat dan menarik nara dalam pelukannya.

"Enggak, sayang. Insya Allah mas gak akan kecewain kamu." jawab yunho

Nara tau dia gak akan bisa percaya gitu aja. Apalagi mengingat apa yang sudah papanya lakukan cukup menorehkan luka bagi nara. Tapi untuk saat ini nara cuma pingin meyakinkan diri kalau yunho bakal terus sama nara dan gak macam-macam.

"...hati aku sakit." lirih nara

Yunho hanya diam, dia masih terus memeluk nara. Mengusap kepala dan punggung nara. Pintu kamar diketuk dan menampilkan mama yang berdiri didepan pintu.

"Masuk ma." ucap yunho yang kemudian berdiri

Mama menatap nara dengan sendu.

"Mama mau bicara sebentar sama nara ya, yunho." ucap mama pelan

"Oh iya ma, silahkan."

Saat yunho mau keluar, nara menahan tangan yunho.

"...mama keberatan gak kalo mas yunho disini aja?" tanya nara

Mama diam sejenak lalu mengangguk. Yunho berjongkok dan genggam tangan nara.

"Sayang, ada baiknya kamu ngobrol berdua dulu sama mama. Ini bukan kapasitas mas buat mencampuri." jelas yunho lembut

Nara diam, ia kemudian mengangguk. Yunho tersenyum hangat, dia usap lembut kepala nara lalu keluar dari kamar.

"Sayang.."

"Mama..."

Nara kembali nangis dan meluk mamanya. Mereka berdua nangis bareng.

"Maafin mama ya.."

Nara menggeleng.

"...kenapa- mama minta maaf. Ini bukan salah mama.."

"Menikahkan kamu dengan yunho adalah salah satu harapan mama supaya kamu gak tau soal ini, nak. Maafin mama." jelas mama

"Maafin mama juga karena gara-gara mama hampir aja ngebuat cucu mama kenapa-napa."

Nara menggeleng.

"...mama gak mau pisah?" tanya nara

Mama menggeleng.

"Berkali-kali mama udah kasih kesempatan ke papa kamu. Kali ini mama cuma mau bertahan demi kamu dan cucu mama."

Be With You - ATEEZ Yunho | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang