04

369 52 0
                                    



Nara melangkah lesu, ia duduk di samping sahabatnya dan menyeruput es teh manis milik saluna.

"Luna gue capekk banget.." rengek nara

"Gimana udah diterima?" tanya saluna

Nara menggeleng lemah.

"Sabar.. ayo semangat cari lagi." kata saluna

Nara menidurkan kepalanya di atas meja.

"Kayaknya gue harus cari jodoh deh. Mau nikah aja rasanya." ucap nara

"Ajak kak mahen gih." kata saluna

"Trus gue mau makan apa nanti saluna?"

Saluna tertawa. Nara berdecak pelan, dia mengambil hp nya dan melihat-lihat Instagram.

"Nar..." panggil saluna

"Hm?"

"Gue mau ngomong." ucap saluna

Nara menegakkan tubuhnya dan menatap sahabatnya.

"Apa?" tanya nara

"Tapi lo jangan marah ya?"

Nara mengangguk. Saluna diam sejenak, ia memain jemarinya.

"Mau ngomong apa?" tanya nara

"Jadi gini nar.."

"Mau pinjem duit ya?" tanya nara

"Enggak ya! Dengerin dulu!"

Nara ketawa. Dia mengangguk dan kembali menatap lekat saluna.

"Tadi malam... kak mahen nembak gue." ucap saluna

Nara terdiam. Otak nara lagi pusing, ditambah dia harus mendengar dari sahabatnya kalau crush nya nembak sahabatnya sendiri.

"O-oke, trus?"

"...gue terima. Maaf."

Gadis itu menatap sahabatnya. Dia gak tau harus bereaksi seperti apa.

"Gue minta maaf, nar. Gue suka sama kak mahen juga." ucap saluna

Nara masih diam seribu bahasa, dia menunduk sejenak. Lalu kemudian ia bangkit dan pergi dari kantin. Meninggalkan saluna yang terdiam, tak berani mengejar nara yang menurutnya sedang marah. Jelas nara marah, siapa yang tak marah jika dikhianati oleh sahabatnya sendiri.

Tak terasa air mata nara mengalir. Hati nya sakit, padahal menurut nara, mahen seperti menyukainya juga. Dia baik pada nara, sering mengantar dan menjemput nara, tapi sekarang? Nara malah harus mengetahui bahwa mahen mengajak jadian saluna yang notabene adalah sahabat nara sendiri.

Langkah nara terhenti saat ia berpapasan dengan mahen. Mereka berdua saling tatap, mahen kelihatan khawatir karena nara menangis.

"Nara—"

Nara kembali berjalan melewati mahen tanpa mengeluarkan satu kata pun. Ia keluar dari fakultas dan beruntungnya driver ojol yang ia pesan tadi sudah berada didepan.

••

Yunho memperhatikan boneka cinnamoroll yang ada di atas tempat tidurnya. Boneka milik nara lebih tepatnya. Yunho sampai harus masuk ke satu toko dan toko lainnya untuk mencari boneka ini.

Boneka dengan telinga yang panjang, dengan mata dan hidung berwarna biru. Yunho pikir tidak ada yang spesial dengan karakter ini. Bahkan yunho gak tau jenis binatang apa cinnamoroll ini.

Be With You - ATEEZ Yunho | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang