Be With You - ATEEZ Yunho | ✔

41

••

Jam udah nunjukin pukul 01.30 dini hari. Tapi sejak tadi belum ada tanda-tanda yunho sampai dirumah. Khawatir? Tentunya nara khawatir. Apalagi yunho gak bisa di hubungi. Sejak tadi juga nara ngerasain kontraksi, karena memang nara mau melahirkan dalam 3 hari kedepan.

"Mas yunho mana ya?" gumam nara

Tadi yunho bilang sama nara kalo dia bakalan pulang telat karena lembur. Tapi nara juga gak nyangka kalau yunho bakalan setelat ini. Terakhir kali nara hubungi yunho itu di jam 12.00 dan yunho bilang dia lagi mau persiapan pulang. Tapi sampai sekarang yunho sama sekali belum sampai.

Ting

Tong

Kening nara mengernyit saat bel rumahnya berbunyi. Biasanya yunho gak akan pernah nekan bel kalau pulang terlalu malam. Seharusnya nara takut, tapi entah kenapa kaki nara melangkah menuju ke depan dan ngebuka pintu.

"Eh? Hai nara." sapa mas mingi

"..mas yunho belum pulang, mas." ucap nara pelan

"Iya tau. Em, nar, bisa ikut gue sebentar gak?" tanya mas mingi

"Kemana mas? Aku belum izin mas yunho, ini juga udah malam. Ata lagi tidur."

"Ada, Yang?"

Nara melihat kesamping dan ngeliat mbak keisya yang lagi gendong nathan yang masih tidur.

"Mbak?"

"Nara, kamu ikut dulu sama mingi. Biar mbak temenin ata." kata mbak keisya

Bukannya ragu, nara malah mengiyakan. Ia mengikuti mingi masuk ke mobil dan pergi entah kemana. Entah kenapa saat ini hati nara gelisah banget.

Setelah beberapa menit mereka sampai di salah satu rumah sakit. Dan perasaan gelisah nara semakin kuat. Nara gak bodoh untuk gak tau kenapa dia dibawa kesini di tengah malam kayak gini. Nara yakin banget kalo ada sesuatu yang terjadi sama yunho. Tangan nara mencengkram baju tidur yang di pakainya.

Dia terus ngikutin mingi, tapi karena perasaan gelisahnya semakin menjadi. Nara menghentikan langkahnya dan menarik ujung baju kaus yang dipakai mingi.

"...mas yunho kenapa?" tanya nara pelan

Mingi diam.

"Mas.. mas yunho kenapa?" tanya nara lagi

"Duduk dulu." ucap mingi

Lagi-lagi nara mengikuti. Dia duduk di salah satu kursi dan mingi berdiri di hadapannya.

"Yunho kecelakaan."

Deg

"K-kondisinya?" tanya nara

Mingi kembali diam.

"...kondisinya gimana, mas?" tanya nara lagi

"Kritis. Dia masih belum sadar."

Air mata nara langsung menetes. Dia memegang dadanya yang terasa sakit. Segala pikiran jelek terlintas dalam kepala nara. Takut, khawatir, semuanya jadi satu.

"Aku— aku mau liat mas yunho." ucap nara

Mingi mengangguk. Dia memapah nara dan membawa nara kesalah satu ruangan ICU. Mereka masih belum boleh masuk sebelum kondisi yunho sedikit lebih baik. Jadi nara cuma bisa ngeliat yunho dari balik kaca.

"...mas." panggil nara pelan

Nara bisa ngeliat jelas semua selang yang terpasang di tubuh yunho.

"Nara?"