Odd

184 27 1
                                    

"Tour kita selesai disini, kalian ingin pulang atau ingin disini sedikit lebih lama?" tanya Kai pada mereka.

"Umm, sepertinya kita akan disini sedikit lebih lama. Terimakasih telah memandu kami Kai. Itu adalah tour yang menyenangkan" Lisa membalas perkataan Kai. Ia tersenyum kepada Kai yang dibalas kekehan kecil dari pria itu.

"No worry, aku juga senang bisa menjadi tour guide kalian. Semoga hari kalian menyenangkan"

Kai melangkah pergi meninggalkan mereka sebelum ia berputar badan dan mengatakan sesuatu.

"Aku berpesan kepada kalian jangan pergi selain tempat yang sudah kita kunjungi tadi okay?"

"Dan untuk mu gadis kecil, tunjukan kepadaku jika kau sudah ber-selfie bersama hantu"

Kai mengedipkan sebelah matanya kepada Rora yang dibalas acungan jempol gadis itu.

Setelah itu Kai benar-benar pergi meninggalkan mereka di lapangan.

"So, sekarang jelaskan padaku Haruto" gadi berambut panjang itu menatap Haruto meminta penjelasan. Pemuda itu menarik napasnya perlahan.

"Aku tidak tau Ahyeon, tiba-tiba saja tadi pagi aku bisa berdiri, aku juga tak sadar kenapa aku bisa berdiri. Dan juga aku tidak merasa, aku melepaskan perbannya. Aku tidak tau siapa yang melepas perbannya. Dan soal cakaran itu.... I don't know. You know, itu tiba-tiba saja hilang tanpa meninggalkan bekas sedikitpun"

Haruto tampak frustasi saat menjelaskannya. Ia bingung kenapa itu bisa terjadi.

"Lalu siapa yang melakukannya?" Lisa bertanya setelah mendengarkan cerita dari Haruto. Ia berpikir keras.

"Apakah disini benar-benar ada hantu?" tanya Chiquita dengan bergidik ngeri.

"Semua tempat di dunia ini ada penunggunya" sahutan dari Rami mengalihkan atensi mereka dan berganti menatap Rami.

"Dan untuk kejadian kemarin malam bukan Jeongwoo pelakunya" tegas Rami pada mereka semua.

"Bagaiman kau ta-"

Sebelum Chiquita menyelesaikan ucapannya Rami sudah lebih dulu menyela.

"Aku lelah ingin beristirahat"

Lalu gadis itu pergi meninggalkan mereka. Ia tidak ingin membahas hal ini lagi. Ia sudah menduga hal-hal seperti ini akan terjadi. Ia jadi teringat perkataan sosok yang berada di airport itu. Apakah semua ini ada hubungannya?.

"Kita lupakan saja kejadian kemarin. Jika kita terus memikirkan nya maka akan sia-sia saja kita berlibur saat ini" Lisa berkata.

Apa yang dikatakan Lisa benar. Tujuan mereka kesini untuk refreshing. Tak sepatutnya mereka memikirkan hal-hal yang membuat pikiran mereka menjadi stres.

"Aku akan pulang. Sebentar lagi hari akan petang. Kalian lebih baik segera kembali" ucap Lisa kepada ketujuh muda-mudi itu.

Gadis berponi itu pun pergi pulang ke rumah. Disusul Junghwan yang mengekor dibelakangnya. Pemuda itu memilih ikut pulang bersama Lisa.

Sekarang hanya tinggal mereka berenam saja.

"Kau tau, aku sedikit merasa janggal dengan desa ini. Di samping desa ini sangat indah, sepertinya ada yang ditutup-tutupi dari khalayak umum" Chiquita berkata sembari mengetuk-ngetuk dagunya pelan.

"Ya, aku juga merasa begitu. Kau sadar apa yang dikatakan Kai?, 'jangan pergi selain tempat yang sudah kita kunjungi tadi okay?'" ucap Ahyeon sembari menirukan gaya bicara Kai tadi.

"Apakah ada tempat yang tidak boleh dijamah oleh orang asing seperti kita?" Haruto juga ikut menimbrung mendengar perkataan dari kedua gadis tersebut.

"Bagaimana jika kita pergi ke sana?" tunjuk Hyunsuk pada hutan lebat didepannya.

"Apakah kau tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Kai tadi?. Kita tidak boleh pergi selain tempat yang kita kunjungi tadi!" tegas Ahyeon pada Hyunsuk.

"Kenapa tidak boleh?, lihatlah bukankah hutan itu tampak indah?. Kenapa Kai melarang kita?" tanya Hyunsuk tak mengerti. Pemuda itu tampak bersih keras agar bisa pergi ke sana.

"Tetap saja itu tidak boleh!. Lebih baik kita pulang sekarang"

Ahyeon berjalan pergi disusul oleh Chiquita, Rora dan Haruto.

"Mereka itu tertib sekali" Hyunsuk mencibir pelan.

"Jeongwoo ayo kita pergi"

"Huh? Apa?"

Baru saja Jeongwoo ingin menyusul keempat temannya. Hyunsuk sudah lebih dulu menarik tangannya untuk ikut masuk kedalam hutan.

"Hei kalian ingin pergi kemana?" teriak Rora saat tak sengaja melihat mereka pergi memasuki hutan.

"Shittz, mereka ini!!" Ahyeon mengumpat saat mendapati kedua pemuda itu tidak mendengarkan ucapannya. Gadis tersebut berlari untuk mengejar kedua pemuda itu dan membawa mereka kembali.

"Hei Ahyeon aku ikutt!!" Rora ikut berlari mengejar Ahyeon yang memasuki hutan.

Mengapa keadaan menjadi kacau seperti ini?!. Apakah mereka tidak tau hal membahayakan apa yang akan menimpa mereka nantinya?.

"Hei, hei, hei girls tunggu!!. Itu berbahaya!, kenapa kalian..... Fuckk!!"

Haruto tampak mengusap wajahnya kasar kemudian ikut mengejar teman-temannya memasuki hutan. Ia sangat gemas sekali dengan teman-temannya.

"Kau ingin pergi kemana Haruto?"

"Hei, hei kau tidak boleh pergi itu berbahaya!."

"Haruto dengarkan aku! HARUTO!!"

"ARRGHHH WHAT THE FUCK IS THIS!!. Kenapa kalian sangat menyebalkan?!"

"Kalian tunggu aku!!"

Sia-sia saja Chiquita mencegah Haruto pergi. Itu tidak ada gunanya.

Chiquita pun mau tak mau ikut masuk kedalam hutan menyusul teman-temannya itu. Tanpa menyadari sesuatu terjatuh dari kantongnya saat ia berlari memasuki hutan.

11 Juli 2023

Note:

Tunggu chapter-chapter seru berikutnya.

Cannibal Village In The Forest [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang