Go home (End)

200 18 1
                                    

"Haruto kemana celana dalam Batman mili ku?" Ucap seorang pemuda yang menggunakan kaos berwarna hitam itu. Yang tak lain dan tak bukan adalah Hyunsuk. Tangannya sibuk mengobrak-abrik lemari. Membuat barang berserakan.

"Aku bahkan tidak sudi untuk menyentuhnya" Dengus Haruto jijik.

Lagipula sudah besar mengapa masih memakai celana dalam batman. Ia tak mengerti dengan Hyunsuk. Sedangkan dua pemuda lain terbahak-bahak mendengar obrolan antara Haruto dan Hyunsuk.

"Hei kenapa kalian tertawa. Jangan meremehkan celana dalam legend ku!. Itu adalah jimat keberuntungan. Kita selamat setelah hilang di hutan itu berkat celana dalamku!. Jadi kalian harus berterimakasih" Ucap Hyunsuk semakin nyeleneh.

Junghwan dan Jeongwoo menatap satu sama lain. Bibir mereka berkedut sebelum menyemburkan tawa yang lebih keras lagi.

"HAHAHAHAHAH"

"Ya kau betul Hyunsuk, aku berterimakasih sekali pada celana Batman itu. Karena dia lah aku bisa selamat" Ucap Jeongwoo di sela-sela tawanya. Ada setitik air mata di sudut matanya akibat terlalu banyak tertawa.

Haruto yang sudah muak dengan obrolan tidak berguna temannya langsung mengentikan mereka. Kemudian menyuruh mereka segera membereskan pakaian masing-masing ke dalam koper.

ᏐᏐᏐ

Sekarang Lisa dan yang lainnya tengah berkumpul. Memberi salam perpisahan kepada Minho dan warga desa lainnya.

"Kami mengucapkan banyak terimakasih karena kalian berkenan mengizinkan kami untuk berlibur di desa yang indah ini. Kami senang berada di sini. Dan kami juga meminta maaf atas hal yang membuat kalian khawatir. Kami minta maaf atas kekacauan kemarin" Lisa sebagai yang tertua mewakili untuk berbicara.

"Itu tidak apa-apa. Yang terpenting kalian selamat dan sehat. Terimakasih juga sudah mau berkunjung ke sini" Ucap Minho sembari tersenyum simpul.

Lalu mereka semua berjalan ke arah mobil pick up yang akan mengantarkan mereka ke bandara. Hyunsuk, Haruto, Junghwan, dan Jeongwoo membantu Kai mengangkat koper-koper ke dalam mobil.

Kemudian menaiki mobil satu persatu. Melambaikan tangan pada para penduduk untuk terakhir kalinya. Mobil pun melaju membawa mereka pergi hingga sosok Minho dan penduduk desa menghilang dari pandangan mereka.

ᏐᏐᏐ

Angin yang berhembus menerpa wajah Chiquita. menerbangkan beberapa helai rambutnya. Menarik napasnya dalam kemudian menghembuskan nya. Menatap pada pemandangan bukit dan pepohonan rimbun yang memanjakan mata.

Bau segar tercium dari udara yang sejuk tanpa polusi. Suara mesin mobil yang berderu menemani perjalanan mereka. Juga beberapa obrolan ringan.

"Teman-teman" Ucap Rami tiba-tiba. Gadis yang menggunakan bandana biru itu menatap ke arah mereka dengan canggung. Seperti ada yang ingin ia bicarakan.

"Aku minta maaf teman-teman. Jika saja aku menceritakan hal ini kepada kalian lebih awal..." Gadis itu terdiam sejenak. Mencari kalimat yang tepat untuk menceritakan hal ini.

"Cerita apa Rami?" Tanya Ahyeon penasaran. Menunggu Rami melanjutkan ceritanya.

"Apakah kalian ingat saat sebelum masuk ke pesawat... Aku meminta izin ke toilet pada kalian bukan?... Sebenarnya itu..."

Sebuah guncangan membuat tubuh mereka oleng. Diakibatkan oleh mobil yang melewati jalan bebatuan.

"Jadi sebenarnya kau kenapa Rami?" Tanya Jeongwoo menantikan kalimat Rami yang terpotong.

Cannibal Village In The Forest [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang