Masih dengan wajah tegangnya mereka menatap para penduduk.
Para penduduk yang sudah mengetahui ketujuh anak tersebut tau apa yang mereka lakukan kemudian menyeringai lebar.
Mereka tidak perlu menyembunyikan apa-apa lagi sekarang.
"Kalian ingin bergabung bersama kami?"
"Atau kalian ingin menjadi salah satunya seperti dia?"
Dengan santai kepala suku tersebut bertanya. Bibirnya menyeringai kepada mereka seolah-olah mereka adalah mangsa terbaik.
Ketujuh anak tersebut berjalan mundur mendapati para penduduk tersebut maju mendekati mereka.
Mereka baru menyadari betapa menyeramkan nya wajah mereka. Gigi mereka seperti vampir dan juga berlumuran dengan darah.
Lisa melirik kanan dan juga kirinya. Kemudian gadis yang paling tua diantara mereka tersebut berbicara dengan volume kecil agar para penduduk tidak dapat mendengarnya.
"Kalian dengarkan instruksi dari ku. Setelah hitungan ketiga, kita harus berlari dari sini secepat mungkin. Kalian mengerti?"
Mereka mengangguk kecil tanda mengerti. Bibir dan tubuh mereka bergetar saat penduduk tersebut semakin mendekat.
"1"
"2"
"RUNNN!"
Dengan kecepatan kilat mereka berlari keluar dari desa tersebut kembali memasuki hutan. Penduduk yang mengetahui mereka kabur pun menjadi geram dan marah.
Kepala suku tersebut berteriak dan menyuruh penduduknya mengejar ketujuh anak tersebut. Ia tidak mau melepaskan mangsanya yang menggiurkan secara cuma-cuma.
ᏐᏐᏐ
Terjadi aksi kejar-kejaran di hutan. Suara langkah kaki mereka yang keras mengagetkan beberapa hewan yang mendiami hutan tersebut. Burung berterbangan meninggalkan sarangnya.
Lisa dan yang lainnya berlari dari kejaran para penduduk yang meneriaki mereka dengan marah.
"Lisa bagaimana jika kita berpencar untuk mengalihkan perhatian mereka?" Jungwoo bertanya sembari menghindari kejaran para penduduk.
"Jangan. Jika kita berpencar, itu akan bahaya?. Bagaimana jika setelah itu kita tidak bisa bertemu lagi?. Aku tidak ingin mengambil resiko"
"Tapi AAAAAAA" Jungwoo kaget dengan tombak yang hampir saja mengenai dirinya. Penduduk tersebut ternyata membawa senjata tanpa mereka sadari.
"Semuanya hati-hati" pesan Haruto pada teman-temannya.
Satu tombak dilayangkan salah satu penduduk tersebut kepada Chiquita untung nya gadis itu dengan gesit menghindari tombak itu.
"OMG KALIAN INI BENAR-BENAR TIDAK RAMAH. BINTANG SATU" Rora berteriak dengan mendramatisir. Gadis itu mati-matian menahan rasa takutnya.
Bagaimana tidak takut, ini pertama kalinya ia dikejar-kejar seperti seorang maling yang ketahuan mencuri. Bedanya para penduduk yang mengejarnya menggunakan tombak bukan menggunakan gayung, panci, dan semacamnya. Tentu saja Rora takut.
"Apakah mereka tidak lelah mengejar-ngejar kita?. Aku saja lelah dikejar oleh mereka. Demi dewa!" Hyunsuk tak habis pikir dengan para penduduk tersebut. Kenapa tenaga mereka besar sekali.
"Hei Ahyeon wajahmu tampak lucu seperti tikus"
"Wajahmu juga lucu seperti penduduk itu"
For goodness sake!. Bisa-bisanya mereka membicarakan hal-hal tak berguna seperti itu.
Haruto mengambil tombak yang mereka layangkan tepat disebelah tubuhnya untuk pemuda itu jadikan senjata.
Begitupula dengan Lisa, Hyunsuk, Jeongwoo, Chiquita, dan Ahyeon yang mengambil tombak yang penduduk tersebut layangkan.
Keadaan hutan benar-benar gelap gulita. Dan hal tersebut sedikit membuat mereka kesulitan. Mereka harus benar-benar membuka mata lebar-lebar agar tidak tersandung dan dapat melihat jalan.
Ingin menangis tetapi tidak bisa. Air mata mereka rasanya tidak ingin keluar. Apakah air mata mereka juga takut dengan para penduduk pemukiman itu?.
"Sampai kapan mereka akan mengejar kita?. Aku sudah muak rasanya. Kakak buatlah rencana!" dengan raut wajah jengkel Chiquita berucap. Disamping rasa takutnya gadis itu kesal dengan para penduduk yang tak henti-hentinya mengejar dan melayangkan tombak kepada mereka.
Apakah mereka tidak tau jika dirinya ini lelah?.
Sayang seribu sayang. Pada saat mereka berlari menghindari kejaran para penduduk tersebut. Rora tersandung, mengakibatkan gadis itu terjatuh.
"ADUH"
Lisa dan yang lainnya pun menghentikan aksi berlarinya. Dan hendak menolong Rora saat para penduduk sudah menangkap Rora terlebih dulu.
"Akhirnya dapat satu" penduduk tersebut menyeringai.
25 Maret 2024
Note:
Up. Bakalan slow update sih, soalnya jadwal aku padat banget. Semoga kalian suka sama ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cannibal Village In The Forest [END]
FanfictionMenceritakan sekelompok siswa berlibur ke desa karena mendapat cuti dari sekolah. Desa itu sangat indah dan juga asri. Jauh berbeda dengan tempat tinggal mereka di Ibukota yang penuh dengan polusi. Mereka kira liburan kali ini akan sangat menyenangk...