Back To Village

173 18 3
                                    

Sudah sekitar setengah jam mereka berjalan tak tentu arah mencari jalan pulang. Tapi mereka merasa seperti berputar-putar saja dari tadi. Lisa menggosok lengannya guna mengusir hawa dingin di sekitarnya.

"Sebenarnya sampai kapan kita akan berputar-putar seperti ini?" Ucap Hyunsuk yang mulai jengah.

"Shut up Hyunsuk. Jika bukan karena kau idiot yang nekat masuk ke dalam hutan. Kita tidak akan menjadi seperti ini" Jawab Ahyeon sembari memelototi Hyunsuk seakan-akan laser keluar dari matanya dan akan membunuh Hyunsuk.

Sedangkan orang yang dipelototi menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Dan mengedarkan pandangannya ke arah lain agar tidak bertatap mata dengan singa betina yang sedang mengamuk itu.

Setelah pembicaraan singkat itu, hening pun melanda. Mereka melanjutkan langkah ditemani cahaya bulan.

Di dalam lubuk hati mereka bersyukur karena mereka masih bisa selamat. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka masuk ke dalam hutan lalu bertemu dengan para kanibal.

Yang pada awalnya Ahyeon mengejar Hyunsuk dan Jeongwoo untuk membawa mereka untuk kembali. Tetapi malah diikuti yang lainnya karena khawatir. Berakhir tersesat di hutan dan bertemu para kanibal.

"Bagaimana keadaan Rami dan Junghwan ya?" Tanya Jeongwoo tiba-tiba.

"Tentu saja mereka pasti khawatir" Jawab Lisa. Gadis poni senior itu menghela nafasnya berat. Lelah akan kejadian yang menimpanya berapa jam yang lalu. Semoga mereka segera menemukan jalan kembali ke desa.

"Hei, jika dipikir-pikir bagaimana ada desa kanibal di hutan?" Tanya Hyunsuk.

"Aku juga tidak tahu. Aku bahkan bingung bukankah mereka itu hantu atau manusia?" Jawab Haruto sekaligus memberi pertanyaan kepada dirinya sendiri.

"Dan bagaimana dengan tubuh turis itu?" Chiquita menimpali lagi.

Rora yang mendengar itu menggeleng-gelengkan kepalanya. Perutnya mendadak mual. Tangannya menutup bibirnya sendiri.

"Oh, tolong jangan bahas turis itu. Itu sungguh axhjksjdnjdnwks" Ucap gadis itu.

Membuat semua orang tertawa terbahak-bahak karenanya. Rora memandang mereka aneh. Sepertinya mereka menjadi tertular gila karena sering bergaul dengan para kanibal itu beberapa jam belakang ini.

Oh, bayangkan saja, ia ditahan di desa itu dengan kondisi tangan hingga kaki terikat. Lalu di sebelahnya terdapat tubuh manusia yang teronggok dengan kondisi tubuh yang tidak utuh akibat digerogoti para manusia gila.

"Apakah kalian tidak jijik melihatnya?" Tanya Rora sembari mengernyitkan kening jijik teringat tubuh yang entah kemana kaki dan tangannya itu. Juga bau daging terbakar. Sepertinya untuk beberapa saat ke depan ia tidak akan memakan apapun yang berbau panggangan. Dirinya masih sedikit shock.

"Eww, stop jangan membahas itu lagi. Semakin aku pikirkan, semakin aku juga ikut mual" Ujar Chiquita.

"Jika dipikir-pikir tadi sepertinya aku dan Hyunsuk masuk ke dalam hutan tidak terlalu jauh. Tapi mengapa kita bisa tersesat?" Tanya Jeongwoo bingung.

Tidak ada yang menjawabnya. Semua kegilaan ini membuat pikiran mereka berat untuk sekadar menjawabnya.

Salah satu diantara mereka berhenti melangkah.

"Oh... My... Gosh..." Ucapnya pelan.

Haruto berhenti "Ada apa Ahyeon?" Tanyanya. Karena tidak mendapat jawaban dari sang empu. Haruto berjalan mendekat dan menatap arah pandang Ahyeon. Tak lama kemudian matanya membelalakan matanya terkejut.

"B-bukankah ini jalan setapak menuju desa?"

Satu kalimat itu membuat semua orang mengehentikan langkah mereka.

Hyunsuk kemudian berlari melewati jalan setapak itu "YES. I'M BACK!!" Teriaknya gembira.

Mereka pun ikut berlari melewati jalan setapak itu. Perasaan senang membuncah di dada mereka. Akhirnya setelah malam panjang yang menakutkan ini, mereka bisa kembali. Senyum bahagia terpancar di bibir mereka. Dan semakin lama desa yang mereka datangi untuk berlibur mulai nampak.

"RAMI, WE'RE BACK!!"

6 Juli 2024

Note:

Beberapa chapter lagi dan cerita ini bakalan selesai🥺🥺.

Cannibal Village In The Forest [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang