Setelah kejadian yang mana mereka kira akan mati dimakan harimau. Lisa sekarang sudah mencak-mencak dihadapan mereka.
"Sebenarnya pikiran kalian ada dimana?. Kenapa pergi tanpa meminta izin?" ucap Lisa dengan mata melotot marah. Para pemuda dan gadis itu hanya diam tidak ada yang menjawab.
"Barudak-barudak seperti kalian ini memang beban sekali. Jika sudah seperti ini siapa yang rugi?" Lisa tak tau jalan pikiran yang ada di otak kecil mereka. Kenapa bertindak semena-mena dan tidak memikirkan orang lain.
Sekarang mereka sendiri bukan yang susah?.
Gadis berponi itu menatap adiknya Chiquita dan langsung menghujaninya dengan pertanyaan.
"Dan kau Canny, kenapa kau ikut mereka masuk kedalam hutan?. Kau lupa akan janjimu?. Kau memang sengaja ingin terkena hukuman, iya?"
Chiquita gelagapan, sebenarnya ia juga tidak mau masuk ke dalam hutan. Ini semua karena teman-temannya yang tidak mau mendengarkan.
"A-aku tidak ingin ikut m-mereka sebenarnya. T-tapi karena Haruto pergi, aku j-juga ikut pergi akhirnya"
Chiquita memejamkan matanya rapat-rapat. Ia gelisah, kakaknya itu kalau sudah marah sangat-sangat menakutkan. Bagaimana jika setelah ini kakaknya itu mengadu pada orang tuanya?.
"Kau kan bisa meminta pertolongan warga desa Canny!!" tekan Lisa lagi.
Gadis berambut pendek itu menundukkan kepalanya dalam-dalam. Ia tidak mau terkena amukan kakaknya.
Lisa hanya bisa geleng-geleng kepala dengan penjelasan adiknya. Gadis itu memijit pangkal hidungnya pelan.
ᏐᏐᏐ
Sementara disisi lain. Junghwan dan Rami masih tetap menunggu dipinggiran hutan. Mereka menunggu hingga malam hanya untuk melihat teman-temannya kembali dengan selamat.
Minho dan juga beberapa warga lainnya sudah membujuk mereka pulang dan beristirahat lebih dulu. Tetapi mereka menolak dan bersih keras menunggu teman-temannya pulang.
Warga desa pun mau tak mau ikut menemani kedua anak itu menunggu kepulangan para teman-temannya.
Junghwan terlihat mondar-mandir seraya memikirkan cara bagaimana menyelamatkan temannya dan juga kakaknya.
"Tidak ada pilihan lain. Aku harus masuk kedalam hutan dan mencari mereka" putusnya dengan bulat.
Baru saja pemuda itu melangkahkan kakinya. Rami sudah lebih dulu menahan lengannya agar tidak pergi.
"Kau mau kemana Junghwan. Kau tidak boleh memasuki hutan. Sangat berbahaya sekali"
"Benar apa yang Rami katakan. Jika kau ikut masuk ke dalam hutan. Aku takut sesuatu yang tidak diinginkan terjadi padamu" lanjut Kai.
Mereka sebenarnya ingin menolong, hanya saja mereka juga tidak ingin mengambil resiko. Mereka sudah pernah mengalami kejadian seperti ini dan mereka tidak ingin mengulangi nya lagi untuk yang kedua kalinya. Mereka tidak ingin ada korban lagi.
"Lebih baik kita menunggu saja disini. Aku tidak mau terjadi apa-apa kepada kalian"
Ucapan Minho berhasil membuat Junghwan mengurungkan niatnya. Pria paruh baya itu meminta beberapa warga mendirikan tenda di lapangan untuk kedua anak itu.
ᏐᏐᏐ
Malam makin larut, tetapi para siswa itu belum juga menemukan jalan pulang.
Lisa tampaknya juga frustasi. Gadis itu merasa seperti berputar-putar saja sedari tadi. Semakin mereka mencari jalan keluar, semakin jauh pula mereka masuk ke tengah-tengah hutan.
"Kakak bagaimana ini. Kenapa kita tak kunjung menemukan lapangan" kuda bibirnya bergetar, ia panik. Bagaimana jika mereka benar-benar tersesat dan tidak bisa pulang?. Chiquita menarik lebih erat jacket zipper nya karena udara yang semakin dingin.
"Ini semua karena Hyunsuk. Jika kau tidak menarik lenganku untuk ikut bersamamu tadi. Aku pasti sudah tidur dengan nyaman di rumah tanpa digigit oleh nyamuk seperti ini!" Jeongwoo memaki Hyunsuk yang dengan seenaknya menarik lengannya untuk ikut masuk kedalam hutan.
Sementara sang pelaku sepertinya juga turut menyesal. Niat awalnya adalah ingin sedikit melihat-lihat saja. Tetapi malah tersesat.
Lisa menghentikan langkahnya secara tiba-tiba. Yang lain juga turut mengentikan langkahnya.
"Kenapa berhenti?"
Sontak mereka menatap ke depan dan betapa terkejutnya mereka menemukan sebuah pemukiman penduduk.
Tentu saja mereka bahagia, dengan begitu mereka bisa meminta pertolongan.
Hyunsuk dengan cepat berlari pergi menuju pemukiman itu diikuti yang lainnya. Tetapi langkahnya melambat saat menyadari sesuatu yang janggal.
Orang-orang disini beda dengan orang-orang di desa dimana tempat mereka berlibur.
Rumah-rumah disini juga beda dengan desa. Rumah warga disini terbuat dari kayu beratapakan jerami.
Dan para penduduknya hanya menggunakan jerami untuk menutupi bagian intimnya saja.
Baru saja mereka berancang-ancang untuk melarikan diri. Tetapi pergerakan mereka sudah terlebih dulu diketahui oleh penduduk setempat.
Mereka bertujuh langsung ditodong menggunakan tombak kemudian diikat.
Pemukiman tersebut sebenarnya bagus, dengan rumah tradisional. Penerangannya pun juga bagus. Tetapi mereka melihat itu dengan keadaan tangan diikat seperti tawanan.
Bagaimana mereka tidak ketakutan?. Bahkan mereka sudah menangis sekarang.
31 Juli 2023
Note:
New story update. Maaf untuk beberapa saat kedepan aku bakal slow update, karena jadwal aku sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cannibal Village In The Forest [END]
FanfictionMenceritakan sekelompok siswa berlibur ke desa karena mendapat cuti dari sekolah. Desa itu sangat indah dan juga asri. Jauh berbeda dengan tempat tinggal mereka di Ibukota yang penuh dengan polusi. Mereka kira liburan kali ini akan sangat menyenangk...