Stranded

181 19 0
                                    

Suara air sungai mengalir terdengar. Membawa tubuh pemuda dan pemudi yang mengambang dengan arusnya. Hingga pada akhirnya tubuh mereka terdampar di tanah yang becek.

"Ughh"

Lenguhan pelan terdengar dari gadis poni junior itu. Tubuhnya menggigil karena angin dan air sungai yang dingin. Chiquita perlahan bangkit dan memijit kepalanya yang sakit akibat berbenturan dengan air yang keras saat melompat ke dalam jurang.

Gadis cantik itu mengerjabkan matanya untuk menyesuaikan pandangannya. Kemudian mata cantiknya memandang ke sekeliling.

"Lisa. Bangun" Ucapnya sambil menepuk-nepuk tubuh Lisa. Hal itu membuat Lisa terusik. Dengan segera Chiquita membangunkan yang lainnya. Setelah semuanya sadar, mereka pun bangkit.

"Hei Ahyeon, bangunlah" Ucap Rora.

Akan tetapi orang yang dipanggil tidak ingin membuat matanya. Rora kemudian menepuk-nepuk pipi Ahyeon agar gadis itu sadar. Tapi tidak ada reaksi yang diberikan Ahyeon. Membuat mereka panik.

Jeongwoo mendekat dan mencoba melakukan pertolongan. Memompa bagian dada Ahyeon. Percobaan pertama gagal. Pemuda itu mencoba memompa kembali. Hingga sampai percobaan ke lima barulah Ahyeon sadar.

Gadis itu memuntahkan banyak air dari mulutnya. Sepertinya ia meminum terlalu banyak air saat tenggelam.

"Kepalaku sakit sekali" Rintihnya pelan. Ahyeon kemudian bangkit dan duduk. Mereka merasa lega karena Ahyeon baik-baik saja.

ᏐᏐᏐ

Di sisi lain, Rami masih terduduk sambil memandang jalan setapak yang terakhir dipijak oleh para temannya. Gadis itu setia menunggu. Ia gakin teman-temannya akan kembali. Ya, mungkin.

Rami memghela nafasnya berat. Lalu secangkir coklat hangat tersodor di hadapannya. Ia mendongak melihat seorang pemuda jangkung berdiri di depannya sembari tangannya menyodorkan secangkir coklat.

"Untukmu" Ucapnya.

Rami menerimanya dan tersenyum kecil "Terimakasih"

"Aku pernah membaca di salah satu artikel bahwa coklat bisa membuat perasaan lebih baik"

Junghwan lalu mengambil tempat duduk di sebelah Rami. Memandang gadis di sebelahnya yang tampak kacau. Kantung mata terlihat jelas di matanya. Bibir yang biasanya seperti cherry sekarang pucat, begitu juga dengan wajahnya.

Rami menoleh karena ia merasa seperti sedang diperhatikan. Dan benar saja pemuda di sebelahnya tengah memperhatikannya. Mereka melakukan kontak mata sejenak. Kemudian Rami memutuskan pandangannya.

"Mengapa kau menatapku seperti itu?" Tanya sang gadis.

"Tidak. Aku hanya mengkhawatirkanmu" Jawab pemuda itu jujur.

Bagaimana pemuda itu tidak khawatir?. Dari semenjak teman-teman mereka hilang masuk ke dalam hutan yang entah dimana itu. Ramu jadi kurang merawat dirinya. Tubuhnya agak sedikit kurus karena tidak nafsu makan. Setiap pemuda itu membawakan makanan untuk Rami, gadis itu hanya memakan sesuap sampai dua suap saja.

"Kau tidak perlu mengkhawatirkanku. Aku baik-baik saja"

Junghwan berdecak mendengar omongan kosong itu. Jika gadis itu baik-baik saja mengapa wajahnya terlihat kuyu seperti itu?. Dan lihatlah tubuh kurusnya.

"Aku hanya... Mengkhawatirkan teman-teman. Apa kau tidak mengkhawatirkan mereka Junghwan?"

Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja ia sangat mengkhawatirkan mereka. Bagaimana ia bisa tidak khawatir disaat teman-teman menghilang di tempat yang asing ini. Ia hanya berharap teman-temannya baik-baik saja dan akan segera kembali pulang.

"Tentu aku khawatir. Hanya saja aku tidak ingin menunjukkannya agar kau tidak tertekan" Jawab Junghwan.

Rami menoleh mendengar jawaban Junghwan. Menatap pemuda itu yang tengah memandang lurus ke depan.

"Maaf ini salahku"

"No, this is not your fault" Junghwan menyela perkataan Rami.

"Kita berdoa saja semoga mereka selamat dan akan berkumpul lagi bersama kita. Aku tahu mereka adalah orang-orang yang kuat dan hebat"

Mendengar kalimat optimis yang dikatakan Junghwan, membuat Rami juga percaya bahwa teman-temannya akan kembali. Junghwan tangan Rami erat, menguatkan.

"Ya. Hopefully they come back"

30 Juni 2024

Note:

Hi readers. Apa kabar kalian?. Jangan lupa vote ya. ILY GUYS SO MUCH❤️❤️


Cannibal Village In The Forest [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang