Fact

181 17 1
                                    

"RAMI WE'RE BACK!!"

Teriakan membahana itu membuat semua orang memusatkan perhatian ke arah sumber suara. Raut terkejut terpancar dari wajah Rami dan Junghwan. Senyum bahagia terbit di wajah keduanya. Mereka berlari ke arah teman-teman mereka dan menubrukkan tubuh saling memeluk.

Tolong jangan bangunkan mereka jika ini adalah mimpi. Karena mereka tak percaya bahwa ini nyata. Tapi ini memang benar-benar nyata. Teman-teman mereka kembali. Dan mereka merasa sangat bahagia akan hal tersebut.

"Aku merindukan kalian" Cicit Rami dengan air mata yang sudah membanjiri pipi tembam nya. Rami mengeratkan pelukannya dan di balas tak kalah erat oleh teman-temannya.

Di sisi lain Junghwan memeluk Haruto, Hyunsuk dan Jeongwoo. Ala laki-laki tentunya. Ia merasa senang teman-temannya telah kembali.

"Kau pasti menangis karena merindukanku bukan?" Goda Hyunsuk saat menatap Junghwan yang menangis sesenggukan seperti bayi. Membuat Junghwan memukul lengannya keras. Bagaimana di saat seperti ini idiot itu masih bisa bercanda.

Sedangkan sang empu penerima pukulan mengerang kesakitan akibat perlakuan Junghwan. Semua orang tertawa melihatnya.

"Ekhem" Suara deheman Minhu mengentikan suasana haru itu.

"Maaf menyela susasan ini. Tapi akan lebih baik sekarang kalian kembali ke rumah dan beristirahat" Ucap Minho yang disetujui mereka.

Pagi yang dingin membuat tubuh mereka sedikit menggigil. Apalagi pakaian mereka yang basah akibat tenggelam di sungai. Juga noda coklat dari tanah yang menempel. Mereka terlihat kacau sekali.

"Baiklah semuanya, lewat sini. Aku akan mengantarkan kalian kembali ke rumah" Ujar Kai.

ᏐᏐᏐ

Setelah mereka membersihkan diri. Para gadis berkumpul di ruang tengah sembari menyesap teh hangat di tangan mereka. Setelah sekian jam mereka bisa menyesap rasa ini.

Akhirnya mereka bisa bernapas lega setelah kejadian berlarian di hutan dan dikejar oleh sekumpulan kanibal. Jika membayangkannya lagi, itu seperti mimpi buruk bagi mereka. Sekarang mereka sudah aman.

Tidak ada malam yang menakutkan.

Tidak ada bunyi gesekan senjata.

Dan tidak ada kanibal.

Sungguh hidup yang menenangkan.

Rami duduk di sebelah Lisa. Menatap satu persatu temannya. Wajah lelah tampak kentara sekali pada raut wajah mereka. Pasti mereka melewati hal yang panjang hingga sampai kelelahan seperti itu.

"Apakah kalian sudah merasa baikan?" Tanyanya.

"Never better" Jawab Lisa. Tubuhnya benar-benar terasa remuk. Ia membutuhkan istirahat ekstra.

"Baiklah, lebih baik kalian habiskan minuman kalian lalu tidur untuk beristirahat"

Sebenarnya Rami masih ingin bertanya tentang apa yang terjadi selama mereka menghilang. Tapi gadis itu menahannya karena melihat raut wajah mereka yang terlihat lelah. Lagi pula besok masih ada waktu untuk bertanya.

ᏐᏐᏐ

Pukul setengah dua siang mereka semua berkumpul di rumah Minho.

Cannibal Village In The Forest [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang