Kira-kira sudah sekitar tiga jam Rora berada di sana dengan keadaan terikat. Malam semakin gelap, begitu juga dengan para penduduk desa yang kekenyangan memakan daging turis di sebelahnya. Tulang belulang berserakan dimana-mana. Bau amis darah juga sangat menyengat.
Salah satu penduduk desa menghampiri Rora dengan perut buncitnya. Berjalan terseok-seok seperti orang mabuk. Apakah dia memang benar-benar mabuk? Entahlah, Rora juga tidak tahu dan tidak mau tahu.
Lelaki buncit itu tiba di samping Rora. Kemudian menunduk dan mendekatkan wajahnya kepada Rora. Sontak Rora memejamkan matanya sekaligus menahan nafas. Bau anyir darah terasa sangat menyengat dari mulut lelaki buncit itu. Dan juga wajahnya, kenapa jelek sekali?. Batin Rora.
Tangan lelaki buncit itu terangkat dan membelai wajah Rora dengan kuku panjangnya. Ingin rasanya Rora menampol wajah lelaki buncit jelek itu karena dengan berani menyentuh wajahnya. Dan demi Tuhan, lelaki buncit ini jika dilihat-lihat hampir memiliki umur yang sama dengan ayahnya. Mengapa dia bisa bertingkah semenjijikan ini?
"Kau sangat cantik" gumamnya pelan sembari masih mengelus pipinya.
"Sayang sekali gadis secantik dirimu menjadi santapan kami" ujarnya lagi dan terkekeh di akhir."Lepaskan tangan kotor dariku! Dasar gendut jelek!" Rora memaki laki-laki buncit itu dengan mata melotot marah. Tentu saja ucapan Rora membuat laki-laki buncit itu marah. Kemudia menampar pipi Rora dengan keras.
"Ternyata gadis manusia sepertimu berani melawan ya? Apakah kau tidak takut sebentar lagi akan menjadi santapan bagi kami?"Rora meringis merasakan rasa perih dan panas di pipinya. Gadis itu menahan lelehan air mata yang ingin keluar. Rora kembali merintih saat lelaki buncit itu mencengkeram rahangnya dengan keras menggunakan kukunya yang panjang. Hal itu membuat rahang Rora mengeluarkan darah.
Alangkah terkejutnya Rora saat lelaki buncit tersebut menjilat darah yang mencuat di rahang Rora. Tentu saja Rora syok dengan hal itu. Lalu dengan sekuat tenaga ia mulai memberontak.
"Hey! What are you fucking doing!" teriaknya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya agar pria buncit itu melepaskannya.
Semua penduduk desa tidak memperdulikan hal tersebut. Oh, tentu saja. Bagaimana mereka peduli di saat mereka sudah kekenyangan dan tertidur pulas dengan perut yang membuncit.
DUG
Sebuah batu yang cukup besar menghantam pria tersebut. Dan membuatnya tumbang. Rora terkejut. Siapa yang melempar batu tersebut?. Tanyanya dalam hati.
Lalu ada suara dari semak-semak, dekat dengan tempat Rora terikat. Pikiran, negatif sudah memasuki pikirannya. Apakah itu hewan buas?. Apakah hewan buas itu ingin memangsanya?. Rora sudah berkeringat dingin dan berkomat-kamit melantunkan segala doa. Kemudian suara bisikan terdengar di telinganya.
"Rora?"
Rora mengenali suara itu. Ingin rasanya dia berteriak senang, tetapi gadis itu urungkan. Saat mendengar perkataan selanjutnya.
"Apakah mereka sudah tertidur pulas?" lanjut bisikan itu yang tak lain adalah bisikan Haruto.
Rora membalas dengan suara tak kalah lirihnya "Ya"
Dengan hati-hati Haruto dan Lisa keluar dari tempat persembunyiannya. Melangkah dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara yang mana akan membangunkan para kanibal yang tertidur akibat kekenyangan.
Mereka berdua melepaskan ikatan yang melilit tubuh Rora. Setelah terbebas dari ikatan, Rora langsung memeluk Lisa.
"Lisa aku takut"
Lisa membalas pelukan Rora dan mengelus punggungnya menenangkan. Lalu suara bisikan dari semak-semak terdengar lagi.
"Hei kalian cepatlah. Sebelum penduduk gila ini menyadari"
Mendengar hal itu mereka dengan segera menyudahi aksi berpelukan. Lalu hendak pergi melarikan diri dengan cara mengendap-endap.
"Sedang apa kalian?"
22 Mei 2023
Note:
Haii aku kembali lagi!!. Maaf lama update nya. Semoga kalian ga bosen baca cerita aku. Jangan lupa vote ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cannibal Village In The Forest [END]
FanfictionMenceritakan sekelompok siswa berlibur ke desa karena mendapat cuti dari sekolah. Desa itu sangat indah dan juga asri. Jauh berbeda dengan tempat tinggal mereka di Ibukota yang penuh dengan polusi. Mereka kira liburan kali ini akan sangat menyenangk...