CHAPTER SEPULUH

8 2 0
                                    

Setelah kemarin malam menghabiskan waktu bersama keluarga besar,pagi ini hanya tersisa Ibu Hara,Ayah Hara, Keluarga kakak Hara dan adik nya.

Hara yang baru saja selesai mengeringkan rambutnya mendapatkan panggilan masuk dari Ghina.
"Kenapa Ghin?"Tanya Hara sembari membangunkan Jaejun,ia menggoyangkan lengan Jaejun secara perlahan.

"Teh sini,ada yang jualan seblak keliling tau"

"Hah?gimana seblak keliling?"Tanya Hara merasa heran

"Sini cepetan gera kamu nya,di traktir engkih (kakek)"Kata traktir yang sebenarnya membuat Hara bersemangat, meski kini ia bisa saja jajan untuk dirinya karena memiliki uang.Tapi akan beda rasanya jika di traktir.

"Mau kemana?"Tanya Jaejun yang tengah terduduk sembari merapikan rambutnya.

"Jajan seblak"Jawab Hara mengambil kerudungnya.

"Kamu makan dulu bukannya malah jajan seblak"

"Iya nanti makannya sama seblak"Jawab Hara

"Masa makannya sama seblak,kamu mah suka pake pedesnya banyak"Jaejun berjalan kearah Air sembari menarik lengan Hara.

"Eh ngga mauuuu,mau seblak"Hara mencoba melepaskan lengannya dari Jaejun.

"Kiss morning dulu"Ucap Jaejun dan Hara memutar bola matanya meledek Jaejun.

"EKHEM!INI MATIIN DULU TELEPON NYA KALAU MAU ROMANTIS - ROMANTIS SAN"

Hara kaget ketika mendengar suara Ghina lewat telepon,Ia tertawa lalu berjalan keluar kamar "matiin sendiri atuh"Ucap Hara lalu panggilan terputus

Hara berlari menuju rumah kakek nya yang tak jauh dari rumahnya,ia nampak sumringah melihat kampung halamannya.Meski banyak yang berubah tapi Hara dapat merasakan vibes dulu ketika ia masih remaja.

"Tuh orang jauh baru dateng"Ucap Nazla yang ternyata mereka tengah berkumpul menunggu Hara.Hara hanya menyengir lalu melihat jajanan yang Ghina sebut sebagai seblak keliling.

"Oh,jadi seblak nya udah jadi tinggal masukin kantong gitu.Kirain harus masak dulu"Ucap Hara lalu menunjuk beberapa macam seblak untuk dibungkus.

"Ini teh anaknya bu Emma ya?"Tanya pedagang tersebut membuat Hara sedikit kaget lalu tersenyum.

"Iya,yang nikah sama orang Korea"Jawab Bi Wiwi begitu excited.

"Eleuh,cicing di ditu we di Korea? (Tinggal di sana,di Korea? )" Tanyanya kembali

"Iya,soalnya suami harus kerja di sana "Jawab Hara,ia sebenarnya ingin menggunakan Bahasa sunda tapi takut salah karena sudah lama tidak menggunakan nya.

"Mana atuh salaki na cik,pasti kasep. (Mana coba suaminya,pasti ganteng) "

"Tadi teh lagi mandi"Jawab Hara sedikit malu.

Yang lain hanya menyimak sembari senyum-senyum melihat interaksi Hara.
"Imo,itu de Jaera udah bangun"Ucap Ertu keponakannya.

Jaera semalam menginap di rumah kakek,karena sudah akrab kembali bersama Alula anak dari kakak nya Nazla.

Hara pamit sebentar lalu masuk kedalam rumah untuk menemui Jaera.
"Gimana tidurnya nyenyak?"Tanya Hara pada Jaera dan Jaera mengacungkan jempolnya.

"Ayo semuanya lagi jajan diluar"Ajak Hara lalu Jaera berjalan menghampiri Hara dan menggenggam tangannya.

Hara keluar dan melihat Jaejun sudah ada di sana,duduk sembari memilih seblak.

"Kamu makan dulu bukanya malah jajan seblak"Ledek Hara yang mendapatkan senyuman dari Jaejun.

Paper Airplane Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang