CHAPTER SEBELAS

6 3 0
                                    

"Serius mau nginep disini?"Tanya Jaejun memastikan kembali pada membernya,apa mereka benar-benar akan tinggal sementara di rumah ibu mertuanya.

Haewi mengangguk yakin."Tentu saja,lagi pula rumah ini cukup besar"Jawabnya penuh dengan rasa yakin.

"Tapi kayanya lo keberatan"Ucap Ren ketika melihat raut wajah Jaejun.

Mereka semua kini tengah mengopi santai di balkon sembari menggunakan kaos kutang karena merasa gerah.

"Bukannya gitu, tapi lo pada tau kan kalau ini rumah orangtuanya Hara"Jawab Jaejun.

"Tapi tadi ibunya nyuruh kita nginep disini,ya meski niat awal juga emang mau begitu"Jawab Jaeno dan Jaejun hanya terdiam melamun sembari memanyunkan bibirnya.

"Makanan datang"
Hara datang sembari membawa nampan berisi cemilan ringan,karena mereka bilang jika sudah kenyang.

"Hara,bolehkah kita menginap disini malam ini?"Tanya Matt

"Tentu saja,mau sampai kalian balik lagi ke Korea juga tidak apa-apa"

"Kakak ipar yang sangat baik"Ucap Haewi mengacungkan jempolnya.

Hara tersenyum,padahal dirinya lebih muda dari Haewi.Tapi Haewi pernah bilang jika Hara sudah ia anggap sebagai kakak perempuan sendiri karena kedewasaannya.

Hara merasakan tak enak diperutnya,ia meminta izin untuk turun dan kembali ke kamarnya.Setelah Hara turun mereka kembali mengobrol santai.

"Tutorial mendapatkan istri seperti Hara?"Tanya Jaeno tiba-tiba.

"Siap nikah lo?"Tanya Matt

"Belum sih,tapi kayaknya nanti kalau udah siap gua pengen istri kaya Hara"Candanya membuat Jaejun mendelik.

"Tapi emang bener apa kata bang Jaeno,Hara tuh idaman loh"Ucap Ren serius.

"Stop,untuk bicara tentang istri gua.kalau kalian mau dapetin istri kaya Hara ada dua saudaranya"Jawab Jaejun ia memasukan cemilan manis rasa vanilla kedalam mulutnya.

"Yang mana?"Tanya Ren mendekatkan wajahnya pada Jaejun.

Jaejun nampak berpikir tangannya merogoh saku celana untuk mengambil handphone nya yang berdering.
"Gua angkat telepon dulu"

"Kenapa sayang?"Tanya Jaejun pada Hara yang menelepon.

"Jae..."Ucap lirih Hara

"Perut aku sakit"Terdengar suara tangisan dari sebrang sana membuat Jaejun panik,ia turun dari tangga tanpa bilang apa-apa pada membernya.

"Why?"Matt yang melihatnya ikut panik lalu mengikuti Jaejun turun ke bawah.

Jaejun berlari ke kamar nya dan tak melihat Hara.Dia mencari dikamar mandi dan berhasil menemukan Hara yang tengah terduduk lemas di lantai kamar mandi.

Jaejun dengan cepat menggendong Hara lalu menidurkan di atas kasur secara perlahan.Hara hanya menangis sembari memegangi perutnya.

"Kenapa?"Tanya khawatir Jaejun.

"Aku,lupa belum makan lagi"Jawab Hara dengan jawaban yang terbata-bata karena menahan sakit.

Jaejun mencari obat di kotak P3K namun tak menemukannya,ia juga mencoba bertanya pada Ibu Hara.

"Kenapa?kambuh lagi?"Tanya Ibu Hara yang ikut cemas.Jaejun menganggukkan kepalanya.

"Tapi semenjak Hara tinggal di Korea,ibu tidak membeli persediaan obat untuk mag"Ibu Hara nampak berpikir mengingat jika ia pernah melihat obat nag di rumah mertuanya.
"Di rumah kakek nya.Coba kau tanyakan pada Ghina"

Paper Airplane Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang