Jaera yang baru saja sampai langsung berlari menuju rumah dengan sangat senang.Kaki kecilnya semakin cepat berlari menuju sang ayah.
"Daddy!!!"Teriaknya ketika melihat Jaejun dan Jaeno tengah mengobrol di ruang keluarga.
"Hati-hati sayang"Ucap neneknya karena takut jika Jaera terjatuh.
Jaejun yang mendengar teriakan Jaera langsung menggendong tubuh kecil itu.Keduanya saling melepas rindu satu sama lain hingga melupakan yang lainnya.
Yang lain hanya tersenyum ikut senang melihat interaksi keduanya.Mereka menyiapkan makan untuk dimakan bersama-sama.
Menghabiskan waktu luang bersama-sama membuat mereka semua nampak senang,Jaejun tersenyum meski sebenarnya dihatinya ada sesuatu yang mengganjal.
Pikirannya berkecamuk memikirkan kejadian tadi yang takut menjadi awal dari permasalahan.
•••••
"Berhentilah menggila seperti ini Suha!!"Teriakan Minah teman dari Suha yang sudah kesal dengan sikapnya.
Suha menangis histeris sembari menyayat lengan kirinya menggunakan cutter.Minah bahkan terluka karena mencoba menghentikan kegilaan Suha.
"Kalau emang dari awal lo bakalan tergila-gila sama Jaejun, maksud lo apa pake acara kencan sama Jaeno?"Minah menjadi kesal mengingat kejadian di masa lalu,awal dari permasalah sekarang.
Suha hanya menangis. "Itu karena aku kasihan kepada Jaeno dan aku pikir aku tidak akan cemburu melihat Jaejun bersama yang lain...tapi ternyata itu menyiksaku"Ucapnya meski terbata-bata namun masih terdengar oleh Minah.
"Jadi selama kau berkencan dengan Jaeno,kau tidak mencintainya?"
"Pada awalnya aku hanya kasihan,tapi lama-kelamaan aku mencintainya juga"
"Terus kenapa lo putusin dia?"
"Itu karena ternyata aku lebih mencintai Jaejun di bandingkan Jaeno"Suha kembali menangis histeris.Ia mengangkat cutter nya bersiap untuk menyayat lengan nya kembali,hal itu membuat Minah langsung mencegahnya.
"Suruh Jaejun kesini,aku janji bakalan berhenti"Ucapnya
"Baiklah aku akan menelpon Jaejun!"Pada akhirnya Minah melakukan hal sebenarnya tak ingin ia lakukan.Suha mulai menghentikan kegiatan gila itu,ia menatap sayu pada temannya yang sekarang sedang menunggu seseorang di sana untuk mengangkat telepon nya.
Bahkan kamar nya kini menjadi bau amis gara-gara Suha sendiri.Minah menggerutu karena Jaejun tidak mengangkat telepon dari nya.
Minah meninggalkan kamar ketika Jaejun mengangkat telepon yang kesekian kalinya. "Gue mohon kali ini aja,lo dateng ke apartemennya Suha lagi"
Minah langsung menutup panggilan ketika sudah mendapatkan jawaban dari Jaejun,Ia bilang sedang menuju rumah untuk mengantarkan istri dan anaknya.
Cukup lama menunggu akhirnya Jaejun sudah sampai di apartemen.Mengetahui keberadaan Jaejun membuat Suha langsung berlari ke pelukan Jaejun.
"Akhirnya kau datang juga"Ia memeluk Jaejun dalam keadaan tangannya yang masih mengeluarkan darah segar.
"Sudah kubilang berhenti melakukan hal gila seperti ini"Jaejun memeriksa luka dari lengan Suha dan itu cukup dalam membuatnya meringis ikut merasakan sakit.
Suha menatap Jaejun dengan matanya yang sembab. "Ini bukti jika aku mencintaimu"Ucapnya lalu sedetik kemudian ia ambruk kedalam pelukan Jaejun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Airplane
RomanceSebuah pertemuan yang terbilang cukup unik membuat dua pasang insan saling memiliki ketertarikan lebih. Pesawat kertas yang di lambung kan asal oleh Hara mendarat tepat masuk kedalam sebuah cup ramen milik Jaejun.Niatnya meminta maaf menjadikan mere...