CHAPTER DUA PULUH TIGA (23)

6 0 0
                                    

Jaejun memeluk Suha sesaat sebelum ia pamit untuk pergi mengunjungi Hara,meski sebenarnya Suha tidak ingin Jaejun kembali ke rumahnya itu tapi ia tak bisa melawan sosok laki-laki yang kini sudah mulai mencintainya lagi.

"Kenapa harus dikunjungin sih?Hara pasti baik-baik aja kali" Suha mendengus dan Jaejun meresponnya dengan usapan di kepala Suha.

"Bagaimanapun aku masih mempunyai Hara dan Jaera"

Suha terlihat memanyunkan bibirnya kesal,apapun topiknya jika membahas Hara pasti moodnya akan menjadi rusak.
"Kalau misalkan Hara sama Jaera nggak ada?"Tanyanya membuat Jaejun reflek menggelengkan kepalanya. "Itu nggak mungkin"Jawab Jaejun lalu ia melenggang pergi dari apartemen Suha.

Suha tersenyum licik,kata-kata Jaejun membuatnya merasa tertantang.
"Tidak mungkin?....aku bisa membuatnya mungkin....akan ku buat Hara dan Jaera menghilang"Tangannya mengambil benda pipih yang ada diatas meja,dengan cepat ia menemukan kontak dengan nama Minah.

••••••

Hara yang baru selesai menguncikan gemboknya langsung pulang bersama kedua saudaranya,sesi foto-foto tidak membuat Nazla merasa puas ia masih membutuhkan beberapa moment yang harus di abadikan.

"Teh kita mampir kemana dulu yu,ini kan masih sore jadi masih ada waktu gitu"Saran Nazla yang langsung di respon oleh Hara. "Ada tempat yang mau kamu kunjungin lagi?"

Nazla nampak berpikir cukup lama dan Ghina yang melihatnya langsung memberi saran. "Bagaimana kalau langsung aja ke myeongdong?" Sarannya dan Hara perlahan menganggukkan kepalanya. "Boleh juga,tapi jaraknya lumayan jauh sih dari sini...paling kita nanti pulang malam-malam"

"Nggak apa-apa lah,kapan lagi kita main malam"Ucap Nazla menyeret Hara dan Ghina

"Tapi arahnya ke sana bukan kesini"Ucap Hara menunjuk arah sebaliknya.

Cekrek

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang tengah mengambil foto mereka tanpa izin.
Ia membuka maskernya lalu mendesah pasrah.

"Kalau bukan karena duit gua kagak mau ngelakuin hal keji kaya gini"Monolognya lalu ia menggunakan maskernya kembali dan mengikuti kemana Hara dan saudaranya pergi.

Suha tersenyum ketika melihat Minah mengirimkan sebuah foto Hara dengan dua wanita yang tak ia kenali,sepertinya rencana kecil-kecilan nya akan berjalan dengan lancar ditangan Minah.

Didalam bus mereka bertiga banyak bercerita,Hara juga sedikit menceritakan kenangannya bersama Jaejun dan Jaera di kota Seoul.

Mungkin karena efek rindu tanpa Hara sadari ia jadi menceritakan cerita kisah-kasih bersama Jaejun kepada saudaranya itu.

Semuanya itu tak luput dari perhatian Minah yang duduk tepat di samping mereka.
Sesampainya di Myeongdong Ghina langsung menyebutkan beberapa makanan Korea yang akan ia beli,padahal jika harus disebutkan tadi ketika di Namsan Tower Ghina sudah cukup banyak membeli makanan untuk mengisi perutnya.

Nazla dan Hara mengikuti kemanapun Ghina pergi,mereka juga jadi ikut-ikutan membeli makanan apa yang di makan oleh Ghina.

"Enak banget"

"Terimakasih,semoga dagangannya laris manis"

"Aduh pedas,ah teteh pedes"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Paper Airplane Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang