CHAPTER ENAM BELAS

7 1 0
                                    

Semua anggota keluarga nampak berkumpul diruang keluarga.Kini mereka tengah menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Jaera.

Air mata Hara mulai keluar ketika melihat Jaera berhasil meniup lilin di kue ulangtahun nya.Jaejun melihat kearah Hara lalu mengusap punggung Hara berniat menenangkan,namun Hara malah makin menangis.

"Hey,kenapa semakin menangis?"Tanya Jaejun,tangannya menghapus air mata Hara.

"Perasaan baru kemarin lihat Jaera masih bayi, sekarang udah tumbuh besar lagi"Jawab Hara ia kembali menangis mengingat masa tumbuh Jaera dari mulai belajar berjalan hingga belajar berbicara.

"Ibu juga gitu,setiap lihat kamu suka mikir.Perasaan baru kemarin kamu suka main-main sampe nggak tahu waktu"Ucap Ibu Hara membuat yang lainnya tersenyum.

"Ah jadi kangen ibu"Ucap Matt membuat membernya ikut mengangguk.

Jaera berjalan mendekati Hara."Mommy aku akan terus tumbuh menjadi putri mommy yang paling cantik"Ucapnya lalu memeluk Hara.

"Terharu deh"Ucap Nazla lalu ia mengambil piring kecil.

"Jaera sayangku cintaku,hayu potong kue yu"Lanjut Nazla dan Jaera menganggukkan kepalanya.

Semuanya menikmati kue ulang tahun Jaera.Tak berlangsung lama Jaera sendiri merasa mengantuk,Hara menggendong Jaera untuk pergi ke kamar dan menggosok giginya.

Jaera memejamkan matanya padahal kini giginya tengah Hara gosok.Hara terkekeh melihat raut wajah Jaera."Apakah kamu benar-benar mengantuk?"Tanya Hara dan Jaera mengangguk.

"Kamu mau langsung tidur?"Tanya Jaejun yang baru saja masuk kedalam kamar mandi.

"Kalau diluar masih ada Nazla sama Ghina aku nggak bakal langsung tidur"

"Mereka baru aja pulang,mungkin ngiranya kamu mau langsung tidur"

Jaejun mengambil alih Jaera,ia menggendong Jaera lalu menidurkannya diatas kasur.

"Yasudah aku juga langsung tidur aja"Hara ikut naik keatas kasur.

"Oh iya besok kita harus siap-siap berangkat, manager bilang kalau kita harus syuting buat acara"Ucap Jaejun menyebutkan jadwal grup nya yang mulai padat.

Hara menganggukkan kepalanya lalu memejamkan matanya.Jaejun mengecup kening Hara dan Jaera secara bergantian lalu pergi keluar menghampiri membernya.

•••••

Semuanya kini sudah siap untuk berangkat menuju bandara Soekarno Hatta.Namun keluar Jaejun menunggu membernya lebih dulu berangkat.

Sembari menunggu Hara kini mengabadikan momen bersama Ghina dan Nazla. "Teh boleh nggak neng tanya sesuatu?"Tanya Ghina lalu Hara mengangguk

"Misalkan ya ini mah.Gimana kalau ada cowok yang suka sama teteh terus teteh teh tau sama cowoknya,padahal teteh udah nikah?"

Hara nampak berpikir sejenak."Ya paling jaga jarak,karena nggak mungkinkan kalau sampai putus perkenalan "Jawa Hara.

"Kamu kenapa tiba-tiba nanya kaya gitu? Suka sama suami orang ya?"Tanya Nazla dengan nada yang menggoda.

"Nggak nyambung loh Naz"Ucap Ghina menghela nafasnya.

"Iya maksudnya kalau dibalikin kamu suka sama suami orang kan?"Nazla kembali menggoda Ghina,Biasanya Ghina yang akan menggoda Nazla hingga marah namun kini Nazla lah yang menggoda Ghina.

"Iya tetep nggak nyambung,tonjok gera"Ghina mulai terpancing emosi.

"Eh malah jadi gelut, teh Hara mau berangkat nih"Hara berdiri lalu beranjak meninggalkan Ghina dan Nazla.

Setelah berpamitan dan menangis kembali.Kini Jaejun,Hara dan Jaera sudah berada di bandara.

"Mommy,aku melihat bibi yang waktu itu"Tiba-tiba Jaera berbisik membuat Hara was-was.Ia mengedarkan pandangannya namun tak melihat seorangpun yang mencurigakan.

"Jaera,kamu mungkin salah lihat.Sebaiknya kita cepat-cepat pergi"
Jaera mengangguk mengerti lalu mengikuti langkah kaki Hara.

•••••

Korea Selatan, Seoul 10:00

Hara menghela nafasnya sembari menatap kearah sang suami,sedangkan yang ditatap hanya menunjukkan senyuman khas miliknya.Kini Hara berjalan mengambil laptop miliknya yang tergeletak di lantai dan untung saja laptop nya masih bisa menyala.

Tadi Hara memanggil Jaejun karena managernya datang untuk bertamu,mungkin Jaejun terkejut dan membuat dirinya reflek menendang meja yang diatasnnya ada laptop Hara dan miliknya.

"Kamu kenapa pake meja kecil?"Tanya Hara ia menyimpan laptopnya diatas nakas.

"Aku tadi mau  mindahin file ke laptop kamu dan males kalau harus keruang kerja,Maaf ya...aku ganti sama yang baru"Ucap Jaejun membuat Hara menggelengkan kepalanya.

"Manager kamu nunggu di luar"Ucap Hara lalu melengggang pergi keluar kamar.

Hara merasa jika Jaejun sedikit berubah ketika pulang dari Indonesia.Ia jadi lebih sering mengotak-atik handphone dan laptopnya dibandingkan menghabiskan waktu bersamanya,padahal nanti malam Jaejun bakalan memulai syuting dan berangkat ke Thailand untuk acara grupnya.

"Apa jiwa dia masih menetap di Indonesia?"Hara melantur,ia dengan cepat menjamu tamu nya itu.

Setelah menjamu tamu Hara langsung pergi menuju balkon untuk melanjutkan kegiatan melukisnya.Melukis pemandangan didepan matanya membuat Hara merasa senang,setiap warna yang ia oleskan pada kanvas membuat hatinya merasa lebih tenang.

Mata Hara yang awalnya terfokus pada kanvas kini beralih pada Jaejun yang memasuki kamar Jaera.Hara bangkit dari duduk nya lalu berjalan menuju pintu kamar Jaera,ia sedikit membuka pintu kamar Jaera untuk mengintip suaminya.

"Aku mohon jangan telepon lagi,kamu sendiri tahu kalau aku sudah berumah tangga"Ucap Jaejun pada seseorang di teleponnya.

"Siapa?"Tanya Hara yang akhirnya masuk kedalam kamar Jaera.

Jaejun mematikan sambungannya dan terlihat gugup.

"Sasaeng" Jawabnya sembari mengusap wajahnya yang gugup itu.

Paper Airplane Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang