2

2.5K 373 38
                                    

"Ayo kita bicarakan kenapa ini bisa terjadi." Jennie kembali menatap tajam Jisoo dan menarik kerah lelaki itu ke ruang tengah.

Tubuh lelaki itu didorong kasar ke sofa oleh Jennie, memaksanya agar duduk. Ringisnya keluar dari bibir hati yang menjadi sedikit lebih tebal.

"Beri aku bukti lagi jika kau adalah Kim Jisoo." Ucap Jennie melipat kedua tangannya di dada.

Jisoo menatap mata ketiga adiknya yang berdiri dihadapannya sekarang. Ia harus memberikan bukti apa lagi? Karena tidak ada yang terlintas dalam otaknya.

"Jawab bodoh!" Sentak Jennie membuat Rosé maupun Lisa terkejut.

Lagi-lagi Lisa membisikkan sesuatu ke telinga sang unnie. "Jennie unnie, bukankah Jisoo memiliki tattoo ditubuhnya?"

Sial, Jennie merutuki dirinya yang sana sekali tidak terpikirkan itu. Ia ucapkan terima kasih kepada Lisa dalam hati.

"Buka kemeja birumu itu dasar lelaki penipu!" Jennie menunjuk baju Jisoo dengan kasar

"Jennie, yang benar saja menyuruhku membuka baju.. kau gila?!"

"Jika kau tidak melakukannya maka aku akan tetap menganggapmu sebagai lelaki penipu mesum yang beraninya masuk ke kamarku!"

"Unnie sabar.." Rosé mengusap kedua bahu sang kakak yang terlihat sangat emosi.

Jisoo mendengus lalu berdiri di hadapan Jennie. Sungguh perbedaan tinggi mereka sangat jauh. Perlahan ia membuka kancing kemejanya dan melepaskannya. Tangan kekar yang memegang kemeja itu melempar baju mahal ke arah sofa.

"Kalian puas? Entah aku yang masih mabuk atau kalian kuharap semua ini mimpi." Ucap Jisoo sedikit menunduk untuk menatap Jennie.

"Omo!—" lisa memekik ketika menemukan tattoo hati kecil di bawah ketiak lelaki itu. Fiks, ini benar Jisoo unnienya.

Sedangkan Jennie? Iya masih mendongak menatap wajah tampan lelaki yang sedang berbicara padanya.

"Unnie, dia benar-benar Kim Jisoo... Ada tattoo yang sama dibawah ketiaknya!." Lisa mengguncang lengan Jennie yang masih terdiam menatap wajah Jisoo, sedangkan lelaki itu sudah mengalihkan padangannya.

Jennie tersadar dan segera melihat tattoo ditubuh lelaki lumayan kekar itu. Ia menutup mulutnya terkejut.

"Sebaiknya kalian membuat sup penghilang mabuk. Aku akan pergi ke kamarku sendiri untuk mengambil ponsel." Jisoo ingin pergi namun tubuhnya ditahan oleh tangan Jennie.

"Tetap disini. Itu akal-akalanmu untuk mencuri barang Jisoo kan?" Jennie masih menuduh Jisoo adalah lelaki pencuri cabul yang tidak dikenal.

"Jennie unnie, sudah.. aku yakin dia adalah Jisoo kita.." lerai Lisa sedikit menarik lengan Jennie untuk mundur beberapa langkah.

Rosé? Dia menatap betapa bagusnya tubuh Jisoo. Tangannya terulur untuk mengusap ABS lelaki itu membuat Jisoo menatap kearah gadis blonde itu.

"Chaeyoung-ah.. hentikan"

Seakan tersadar, Rosé membelalakkan matanya "M-mian unnie, aku tidak bermaksud.."

Jisoo mengambil kemejanya kembali dan berjalan menuju kamarnya. Ia ingin kembali bercermin apakah benar tubuhnya berubah 100%

"Lisa-ya, tolong tampar unnie jika ini bukan mimpi."

Plak!

"YAK! APPO~ OMO— JADI INI BUKAN MIMPI?!" Jennie ingin marah pada lisa yang menampat pipinya cukup kuat, namun ia menyadari jika ini benar-benar nyata. Ia berlari ke kamar Jisoo untuk mengecek apa yang dilakukan lelaki itu.

Jisoo Unnie To Jisoo Oppa ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang