Jennie terbangun, mengecek suhu tubuh Jisoo yang sudah kembali normal, tetapi lelaki itu masih saja mengeluh pusing di kepalanya. Jennie segera membawakan obat pereda sakit kepala untuk kakaknya itu.
Jisoo keluar dari kamar, heol.. kedua adiknya itu masih menonton drama korea di televisi dari siang sampai malam? Ia yang melihatnya saja sudah semakin pusing.
"Jisoo unnie.. apa kau sudah baik-baik saja?" Tanya Lisa, menepuk sisi sofanya yang kosong menyuruh sang kakak duduk di sebelahnya.
"Hmm.." ia ambil kacang yang berada di meja sebrangnya untuk di makan. Tentu saja perutnya lapar sedari siang dirinya belum makan apa-apa.
Tak lama Jennie keluar dengan tangan yang mengancing piyama tidurnya. Karena posisi kamar Jisoo dekat dengan ruang TV, kedua adiknya itu menatap dengan heran.
"Unnie habis melakukan apa? Kupikir unnie berada di kamarmu sendiri." Ucap Lisa menyipitkan matanya curiga. Sedangkan Chaeyoung dia terlihat tak peduli dan terus fokus pada drama yang ditontonnya.
"Habis tidur, kalian lapar kan? Aku akan memesan makanan saja dari online." Kata Jennie dengan cepat mengalihkan topik.
Jennie duduk di sebelah Jisoo. Menyandarkan kepalanya di bahu tegap dan lebar lelaki itu. "Kau ingin makan apa, hm?"
"Apa saja.."
Kini Jennie menatap kedua adiknya secara bergantian. "Kalian ingin makan apa? Klik saja menunya." Ia memberikan ponselnya pada Lisa, dan chaeyoung segera mendekat untuk melihat ada menu apa saja yang akan dipesannya.
"Masih pusing..?" Jennie meraih kedua pipi Jisoo, mengusap wajah itu dengan ibu jarinya. Mata sayu Jisoo membalas tetapan Jennie yang khawatir lalu mengangguk sebagai jawaban.
"Makan dulu, arra? abis itu minum obat lagi."
Cuph~
What the heck?! Lisa dan Rosé sontak melirik kedua unnienya saat mendengar suara kecupan basah yang sangat menggelikan itu. Namun, karena makanan yang ia pesan akan dibayar oleh Jennie. Jadi mereka berdua pura pura tidak tahu.
Jennie tersenyum setelah mengecup pipi sang kakak, ingin rasanya memberikan Jisoo ciuman di seluruh wajahnya bila tak ada Lisa dan chaeyoung.
Jisoo diam tak berkutik, jika dia tak pusing maka sudah akan merengek geli.
"Sudah belum?" Tanya Jennie jengkel, lama sekali mereka ini.
"Ah ya, ini unnie.."
Jennie melotot melihat apa yang dipesan adiknya, banyak sekali??..
"Awas saja jika makanannya tidak habis!"
"Tenang saja Jendeuk, kan ada chaengie" ucap Lisa memeluk leher Rosé dengan senyuman lebarnya.
Bagaimana tidak, mereka memesan 3 pizza, 2 soup, 1 bucket Ayam goreng dan 4 Nasi.
Jennie segera memencet pesan pada ponselnya itu. Lalu menaruhnya di meja. "Kalian yang ambil makanannya nanti di depan."
"Baik unnie!" Semangat keduanya karena Jennie tak membantah pesanan makanannya.
"Kenapa diam saja? Sini tiduran di pahaku.." ucap Jennie seraya memeluk lengan Jisoo yang entah mengapa kembali terasa hangat.
Jisoo menggeleng "Aku ingin mandi dulu.." ucapnya bangun dan berjalan ke arah kamarnya.
"Kalian jaga ponselku, passwordnya 1603.. unnie akan menyiapkan air hangat untuk kakakmu mandi."
"Nde~"
Setelah kedua kakaknya menghilang dari pandangan. Lisa berbisik pada Rosé. "Congah, apa kau sadar jika Jennie unnie terlihat lebih clingy pada Jisoonnie?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Jisoo Unnie To Jisoo Oppa ?!
FantasiPenampilan Jisoo yang berubah 100% karena obat yang dibelinya dari situs online dengan harga puluhan juta. Bisakah dia kembali seperti semula? silahkan dibaca~ #slowupdate