Jennie terbangun lebih dulu. Melihat Jisoo yang tidur seraya memeluk perutnya. dengan pelan, Jennie melepas diri lalu masuk kedalam kamar mandi untuk segera berendam air hangat. Entah kenapa hari ini cuaca terasa sangat dingin.
Selesai mandi, Jennie hanya memakai handuk yang melilit di tubuhnya karena jubah mandi masih berada di dalam lemari. Ia membuka pintu kamar mandi dalam dengan pelan agar tidak membangunkan Jisoo.
"Omo! Oppa, kau mengagetkanku.." Jennie memegangi dadanya yang hampir lepas karena melihat Jisoo berada di depan pintu kamar mandi. "W-waeyo?"
"Aku ingin buang air kecil."
"Ah ya, silahkan.." Jennie segera menggeser badannya agar Jisoo bisa masuk kedalam toilet.
Setelah pintu tertutup, mulutnya membulat sempurna mengingat ada pakaian dalamnya yang di gantung di jemuran kecil. Jennie memejamkan matanya menahan rasa malu. Sungguh, jika Jisoo masih berwujud wanita saja ia masih sedikit malu apalagi sekarang berubah menjadi pria macho! Rasa malunya kian bertambah 10x lipat.
Di dalam kamar mandi, Jisoo misuh misuh karena melihat banyak pakaian dalam bermerek dimana-mana. Tidak hanya itu, apa maksud adiknya keluar hanya memakai handuk? Cih. Tingkat libidonya menaik saat dipagi hari, tetapi Jisoo berusaha sekuat mungkin untuk tidak menyentuh dirinya sendiri selama berubah wujud.
Saat Jisoo keluar dari kamar mandi, Jennie sudah tidak ada lagi di kamar. Sialnya, ia juga baru ingat jika sedang berada di kamar orang lain. Tadi saat di dalam toilet, Jisoo memutuskan untuk langsung mandi, dan hanya ada handuk kecil yang bisa menutupi bagian pinggang kebawah sampai lututnya.
"Aghh jinjja." Frustasi Jisoo seraya mengeringkan rambut dengan handuk mini di tangannya.
Jika tadi ada Jennie di kamarnya, ia sudah pasti meminta tolong untuk dibawakan pakaian lengkap. Apa boleh buat, ia harus keluar dari kamar ini dan berlari menuju kamarnya.
"Oh my gosh, what the heck unnie?!" Pekik Rosé melihat Jisoo berlari dengan bertelanjang dada melewati mereka bertiga yang sedang menonton televisi.
"Unnie, kalian berdua habis melakukan apa? Kenapa rambut kalian berdua sama-sama basah?." Tanya lisa curiga.
Jennie segera mengelak. "Apa maksudmu aku dan Jisoo melakukan apa? Kami tak melakukan apapun, dia baru saja mandi, begitupun denganku."
"Jinjja?~"
"Ugh..."
Di kamar, Jisoo meremas rambutnya sendiri karena merasa bodoh dengan apa yang baru saja ia lakukan. Kenapa tadi tidak keluar setelah memakai pakaian tidur? Ah.. paboya!.
Ponselnya berdering, Jisoo lihat nama kontak yang menunjukkan nama sahabatnya, Hong Soojoo. Jisoo segera mengangkat panggilan suara itu seraya memakai pakaiannya.
"Kau ingin aku temani kemana?" Tanya Jisoo.
"...."
"Apa? Menonton film dan shopping ke mall?"
"...."
"Arraseo.. aku baru saja mandi dan akan segera salin, tunggu sebentar.. aku akan segera sampai di apartemenmu sekitar 45 menit lagi."
"...."
"Ndee, sampai jumpa soojoo-ya"
Setelah berpakaian rapih, Jisoo memakai topi dan mengambil kunci mobil dilaci. Setelah itu ia keluar kamar yang langsung diberi banyak pertanyaan oleh ketiga adiknya terutama Jennie.
"Ingin pergi kemana?." Tanya gadis berpipi mandu itu.
"Oppa, kau ingin pergi?." Ucap Lisa penasaran.
"Jisoo unnie, kau mau kemana?."
Jisoo memejamkan matanya mendengar banyak pertanyaan itu. Apalagi salah satu adiknya sudah berjalan mendekat dengan tangan dilipat di dada.
Jisoo berjalan mundur, menoleh sedikit ke belakang agar tidak menabrak barang-barang mahalnya. "J-jendeukie.. aku hanya ingin pergi menemani soojoo."
"Soojoo?."
"Ya"
"Kau menerima ajakannya?"
"Tentu saja, dia sahabatku."
"Kau baru saja sembuh Jisoo.. bagaimana jika sakit lagi? Apa sahabatmu itu tak tahu jika kau baru saja terkena demam?."
"Aku sudah baik-baik saja, sungguh."
"Terserah padamu saja." Jennie kembali duduk dengan adik-adiknya. Chaelisa diam tak berkutik, ingin bertanya lagi takut makin memperburuk suasana.
Jisoo menunduk memainkan kunci mobil ditangannya, ia masih berdiri di dekat TV. Tak lama ponselnya berdering dan Jisoo segera memakai kesempatan itu untuk mengangkatnya seraya berjalan keluar rumah.
"Annyeong.."
"...."
"Iya, aku akan segera ke sana."
"..."
"Ndee, nyeongan~"
•
•
•
Jisoo menikmati waktu bersamanya dengan Soojoo, gadis itu banyak bercerita entah tentang kehidupannya dan lain sebagainya. Jisoo membelikannya lipstik dior serta cincin untuk sahabatnya yang terlihat sedih.
"Gomawo Jisoo-ya.. apa kau sedang melamar ku sekarang?." Soojoo terkekeh saat sahabat perempuan yang sekarang laki-laki memakaikan cincin di jari telunjuknya.
"Mwoya..." Jisoo ikut tertawa. "Ingin makan di restoran dekat sini?"
"Eum.." soojoo mengangguk setuju. Memeluk lengan Jisoo dengan posesif.
Jisoo memasukkan potongan besar daging steak kedalam mulutnya. Mengunyah dan terlihat sangat lucu bagi soojoo.
"Kamu tampan Ji, kau tahu?" Soojoo mencubit pipi lelaki itu dengan gemas.
"Tentu saja aku tahu. Dalam bentuk perempuan saja aku sudah tampan."
"Cih, percaya diri sekali.." soojoo menertawakan kepedean sahabatnya. "Ah ya, ngomong-ngomong.. apa kau masih bisa berubah menjadi seperti semula, chu?"
Jisoo mengangkat kedua bahunya tanda tidak tahu. "Lihat saja nanti, aku pun tidak tahu.."
"Berarti sekarang kau tertarik dengan perempuan dong?"
"Tidak juga."
"Mwo? Jadi kau masih suka lelaki?"
"Tidak begitu maksudku soojoo-ya.. entahlah, aku belum merasakan jatuh cinta sekarang."
"Jinjja? Woahh, padahal pasti banyak sekali wanita yang melirikmu itu. Saat di toko cincin saja banyak kok yang melihatmu kagum dan iri padaku, mungkin mengira dirimu adalah pacar atau seorang suami."
"Maja.. sekarang cepat habiskan makananmu, setelah itu temani aku pesan makanan untuk adik-adik ku di rumah."
"Arraseo.. yeobo"
Jisoo menatapnya tajam "Tidak lucu, aku geli sendiri mendengarnya." Sedangkan soojoo puas tertawa karena candaannya sendiri.
TBC
Shipper SooSoo mana suaranya? Susu couple 😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Jisoo Unnie To Jisoo Oppa ?!
FantasíaPenampilan Jisoo yang berubah 100% karena obat yang dibelinya dari situs online dengan harga puluhan juta. bisakah dia kembali seperti semula?. silahkan dibaca~ #slowupdate