21

2.6K 324 38
                                        

Pada saat sarapan, Jisoo memakan masakan Jennie dengan sangat lahap. Sejujurnya dalam lubuk hati yang paling dalam, gadis berpipi mandu itu senang masakannya disukai oleh semua orang.

"Setelah ini aku akan pergi mengambil foto untuk brand CalvinKlein," Ucap jennie lalu meminum segelas air putih.

"Biar aku saja yang antar, Jen."

"Tidak perlu, aku sudah meminta manager untuk jemput."

"Katakan saja pada manager mu untuk langsung datang di lokasi tempatmu foto. Aku sekalian ingin pergi membeli sesuatu di luar."

Jennie menerima tawaran Jisoo untuk mengantarkannya dengan mobil hitam kesayangan kakak tertuanya. Sungguh, Jisoo tidak menyukai Jennie yang lebih banyak diam. Ia lebih menyukai adiknya yang cerewet dan rajin menggodanya.

Sebelum menjalankan mobilnya, Jisoo menggenggam tangan Jennie. Mata kucing itu menatapnya dengan tatapan sedikit berbeda dari biasanya.

"Aku sangat menghargai kejujuran tentang perasaan mu pada ku, Jendeuk. Maka dari itu bisa kah kau buktikan perasaan mu dan buatlah aku jatuh cinta." Jisoo menghela napasnya sebelum melanjutkan kalimatnya. "Aku lebih suka kau manja pada ku seperti biasa, jangan seperti ini.. aku tidak suka, Jennie."

Jennie menunduk. "Mian.." cicitnya pelan.

Jisoo tersenyum, mengusap rambut Jennie dengan tangan besarnya. "Gwaenchana.. panggil aku sesuka mu, dan bersikaplah seperti biasa. Aku akan melihatmu sebagai teman wanita mulai sekarang, tidak lagi sebagai seorang adik.."

Entah apa yang Jisoo bicarakan, namun Jennie merasa jika dirinya diberi lampu hijau oleh pria di sampingnya ini. Mobil mulai berjalan, suasana sudah tidak terlalu canggung seperti tadi. Music jazz mengiringi perjalanan mereka.

"Jam berapa kau selesai foto, Jen? Aku akan menjemput mu nanti.."

"Sekitar jam 2 siang."

"Oke, telfon saja jika sudah."

"Apa tidak merepotkan, Oppa?"

"Mwo? Merepotkan apanya.." Jisoo menggeleng seraya tertawa. "Sudah sana masuk, nanti kau telat."

Jennie tersenyum. "Gomawo Chu~"

Seteleh Jennie menghilang dari pandangannya, Jisoo memandangi dirinya lewat cermin mobil. Lebih tampan dari kakak laki-lakinya, pantas saja adiknya itu tertarik padanya. Tcih, entah harus melaporkan atau berterima kasih pada penjual obat sialan itu.

Dirinya pun berbohong saat mengatakan ingin membeli sesuatu pada Jennie, nyatanya ia hanya ingin mengantarkan dan menjemput gadis itu ke tempat kerja.

Mobil Jisoo keluar dari parkiran menuju supermarket, ia akan membeli beberapa snack ringan saja sambil duduk bersantai di kursi depan kaca.

Banyak wanita yang lewat sambil melihat ke arahnya, bahkan sampai anak sekolah pun, tersenyum malu seraya memukul temannya. Jisoo tidak nyaman, ia takut identitasnya diketahui oleh orang-orang. Ia akhirnya masuk ke dalam mobil dan menyetir ke rumah orang tuanya.

Sedangkan Jennie moodnya sangat bagus ketika pengambilan foto CalvinKlein itu. Sang manager terus menggodanya siapa yang mengantarkannya tadi, karena Jennie lebih memilih merahasiakannya.

"Kekasih mu langsung pulang lagi, Jen?" Tanya sang manager.

"Nde unnie, sudah ku bilang dia hanya teman."

"Teman tapi sedang dekat kan? Katakan pada unnie, apakah dia Idol Atau Aktor?" Godanya membuat Jennie tersenyum malu.

Ia tertawa. "Mwoya, aku tidak akan menjawabnya."

"Tumben sekali, biasanya jika kau sedang dekat dengan seseorang langsung cerita pada ku, Jennie." Sang manager ikut tertawa.

"Kali ini berbeda."

"Hoho.. apa kau akan menikah sebentar lagi? Sepertinya iya," tuduhnya asal.

"Menikah? Oh ayolah, aku belum memikirkan sejauh itu unnie.."

"Kkkk... Arraseo, unnie doakan yang terbaik untukmu Jennie."

"Gomawo unnie, saranghae!"

Setelah pekerjaannya berakhir, Jennie masuk ke mobil Jisoo yang sudah berada di parkirannya sekitar 2 menit yang lalu. Lelaki itu memberikannya Ice coffee.

"Kau sudah makan belum, Jendeukie? Jika belum jangan langsung minum kopi."

"Sudah Oppa.. sebenarnya photoshoot selesai 1 jam yang lalu, tapi aku makan dengan manager ku dulu di restoran sebelah."

"Bagus kalau begitu, aku tidak ingin perutmu kenapa-napa nantinya." Jisoo menyesap es kopi miliknya sendiri.

"Kau sendiri sudah makan siang belum, Kim?"

Jisoo yang ingin menyesap es kopinya lagi seketika terhenti. Menggeleng pelan dan menaruh es nya di samping pintu mobil.

Jennie memutar bola matanya malas, ini lah Jisoo, suka mengingatkan orang lain tapi lupa dengan dirinya sendiri.

"Pulangnya berhenti dulu ke restoran, aku akan membelikan mu makanan. Kau tunggu di mobil." Nada Jennie terdengar tidak ingin dibantah. Maka dari itu Jisoo memilih untuk menuruti keinginan Jennie. "Sebentar, aku akan telfon Chaeyoung dan Lisa ingin makan apa."

"Hmm."

"Sudah?" Tanya Jisoo ketika Jennie kembali masuk ke mobil dengan beberapa kresek makanan di tangannya.

"Menurutmu, Kim?" Oh, Jennie nya yang galak dan cerewet sudah kembali.

"Hehe.. kau tahu tidak Jen?"

"Apa?"

"Aku habis dari rumah Eomma, dan dia memberikan ku sesuatu untuk diberikan padamu."

Wajah Jennie terlihat penasaran. "Benarkah? Apa itu?"

"Lihat saja nanti di rumah. Aku yakin kau pasti akan menyukainya Jendeuk."









TBC
Main tebak-tebakan yuk! Kira-kira apa yang bakal di kasih Eomma Jisoo buat Jennie??..


Jisoo Unnie To Jisoo Oppa ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang