10

2.4K 326 19
                                    

Semakin lama, Jennie makin manja kepada Jisoo, bahkan saat lelaki itu ingin pergi menemui keluarganya, sang adik meminta ikut.

"Istirahat Jendeuk, tidak ingat apa kata dokter? Jangan terlalu capek.."

"Tapi aku ingin ikut oppa~"

Ya. Semenjak meminum obat dari dokter, Jennie sudah agak mendingan dan kembali menyebutnya dengan embel embel 'oppa'

Tau apa yang dikatakan suster wanita itu ketika ia mengantarkan Jennie periksa?. Ia malah menyuruhnya untuk membawa Jennie konsul ke dokter kandungan!. Tetapi langsung segera dibantah oleh Jennie.

Sang suster langsung meminta maaf, dan dokter mengatakan bahwa Jennie hanya kurang fit dan harus banyak beristirahat. Bahkan sebelum mereka berdua keluar, dokter itu mengatakan.

"Istrinya dijaga ya pak.. jangan lupa diperhatiin.."

Jisoo hanya tersenyum canggung. Apa katanya? Istrinya? WOW, itu gila.

Kembali ke situasi awal. Jennie terus merengek. Dan malah mengungkit perkataan dokter tadi.

"Dirimu tidak ingat apa ucapan dokter tadi, chu? Kau harus menjaga istrimu.. jangan tinggalkannya sendiri.." Jennie mengerucutkan bibirnya membuat Jisoo geli sekaligus merinding.

"Jangan mengada-ada.. cari saja suamimu yang lain, mereka menunggumu diluar sana Jennie."

"Tidak ada yang setampan dan gagah selain dirimu ini, Chu. Oh.. lihatlah dada bidang ini, sexy sekali." Jennie menyentuh dada Jisoo dan segera ditepis oleh sang empu.

"Tanganmu, Jennie."

"Cih, cepat pergi.. aku akan ikut"

Mau tak mau Jisoo membawa adiknya itu, sebenarnya Rosé dan Lisa pun ingin ikut, tetapi Jisoo langsung menolak mentah-mentah karena memang niat awalnya ingin sendiri. Kedua adiknya cemburu dengan Jennie yang mendapat izin dari Jisoo. Walaupun sebenarnya maksa.

"Chu, bagaimana reaksimu jika tadi aku beneran hamil?" Ucap Jennie menoleh pada lelaki yang sedang menyetir.

"Aku tidak peduli. Pasti kau akan menangis menyesalinya karena hubunganmu dan Taehyung sudah kandas."

Jennie menghembuskan nafasnya kesal. "Maksudmu aku pernah berhubungan dengannya?! Enak saja,"

Jisoo mengangkat kedua bahunya secara acuh. Jennie mencubit pinggang Jisoo seraya menatapnya tajam. Jisoo mengaduh sakit, memegang tangan mungil itu dengan tangannya yang besar dan jari panjangnya berusaha melepaskan cubitan Jennie.

"Awh sakit, Jennie.."

"Biarin!"

Sampailah mereka dirumah orang tua Jisoo. Mereka langsung menanyakan anaknya berbagai pertanyaan, mulai dari kapan, bagaimana dan kok bisa sampai terjadi. Walaupun seperti itu, keluarga Jisoo tetap menerima dan mencari tahu siapa pelaku yang menjual obat perubah fisik itu dan akan menuntutnya ke penjara.

"Lalu pacarmu bagaimana, soo?" Tanya eomma Kim pada anaknya.

"Pacar? Jisoo tidak punya pacar eomma."

"Baguslah. Kau masih suka pria kan?"

Jennie menatap Jisoo, menunggu jawaban yang akan muncul dari bibir hati kesukaannya.

"Jisoo—"

Aug!

Jennie memejamkan matanya ketika perhatian keluarga Jisoo teralihkan oleh anjing perempuan itu yang langsung naik ke pangkuan unnienya. Diakan sudah menunggu jawabannya.

Jisoo Unnie To Jisoo Oppa ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang