11

2.1K 316 20
                                    

Jisoo mulai memberanikan diri kepada Jennie karena wanita itu tidak memberitahu apa yang terjadi pada saat malam itu. Malam dimana mereka merayakan bersama para member dengan cara meminum alkohol sampai tak sadarkan diri.

Contohnya sekarang, Di perjalanan pulang sehabis dari rumah sang eomma, Jisoo terus menanyakan Jennie ingin makanan atau minuman apa demi membujuk gadis berpipi mandu itu.

"Kau tidak ingin membeli sesuatu? Aku yang akan mentraktir, Jendeuk... Sungguh." Ucap Jisoo menoleh kearah adiknya.

Jennie memutar bola matanya malas menghadapi lelaki disampingnya yang cerewet. "Sudahlah Chu, sudah kubilang lupakan saja apa yang ku katakan tadi."

"Kau tidak ingin tas Chanel? Sepatu ataupun make up baru?"

Kini Jennie menatap Jisoo dengan pandangan menggoda. "Hoho.. apa kau mulai memberiku suap, chu? Tapi terima kasih, aku tidak tertarik."

"Cih, yasudah.. lagi pula aku hanya penasaran, barang kali saja ternyata kau adalah dalang dibalik semua yang terjadi padaku saat ini."

"Sekarang kau menuduhku? Yak! Aku tidak ingin memberitahumu karena ini masalah wanita!. Ck pria mana tau." Ucapnya asal, karena tak terima dituduh oleh kakaknya.

"Mwo? Kau bilang aku apa tadi? Pria? Heol!.. aku ini wanita Jen. Aku suka hello kitty, dan kau tau Jisoo blackpink? Itu diriku!."

Hening.. awalnya hanya bertanya berakhir dengan sedikit cekcok diantara mereka berdua. Lihat saja nanti, pasti salah satu dari mereka akan meminta maaf dan ujung-ujungnya kembali dengan Jennie yang manja pada Jisoo.

"Umm, Mian Jendeuk.." lirih Jisoo saat mereka sudah sampai dirumahnya. Dan ya, terbukti Jisoo lebih dulu meminta maaf karena wanita itu bungkam tidak mengeluarkan satu patah katapun.

"...."

"Maaf, tidak seperti biasanya aku penasaran seperti ini. Aku janji tidak akan menanyakannya lagi."

"..."

"Kau ingin tetap di mobil?"

"..."

Jisoo memegang pundak wanita itu yang masih menatap kaca, sedetik kemudian kepalanya jatuh ke lengan Jisoo. Hey! Penyebab Jennie diam saja karena wanita itu terlelap di perjalanan. Jinjja, dirinya sudah meminta maaf seperti seorang lelaki membujuk kekasihnya.

"Jendeuk!!" Jisoo mengguncang kedua pundaknya membuat Jennie tersadar.

"Hmm?"

"Bangun, sudah sampai."

"Hmm." Gumamnya, Namun Jennie kembali terlelap, dan malah membenarkan posisi bantal leher.

Jisoo turun dari mobil, berpindah ke pintu samping dan mengeluarkan Jennie dari sana. "Kau ini, jendeuk."

"Berisik sekali kau chu, aku mengantuk."

Jisoo membungkuk untuk mengangkat Jennie dibelakang punggungnya, lalu memegang kedua kaki mulus adiknya dengan tangan Jennie yang melingkar di lehernya.

"Punggungmu nyaman sekali, Ji. Bahumu sangat lebar, beruntung sakali.. mantanku tidak selebar punyamu."

Jisoo tidak menjawab, dengan susah payah ia membuka pintu rumahnya dan langsung dibantu oleh kedua adiknya, Lisa dan Rosé.

"Oppa, ada apa?" Tanya Rosé membantu membopong kakaknya.

"Tidak kenapa-kenapa, hanya tertidur."

"Jennie unnie.. bangunlah." Lisa menepuk pipi gembil wanita itu membuat Jennie merengek menepis jari tangan kurus panjang yang mengganggunya.

Jisoo Unnie To Jisoo Oppa ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang