Terima kasih untuk yang selalu vote dan komen.
Makasih yang udah selalu stay dan follow saat aku sempat ngilang dan hiatus.Seoul.. 26 september 1989...
Tepat di hari ini, yang di nantikan para keluarga akhirnya tiba. Si anak pertama akan pulang setelah beberapa tahun lama nya menempuh pendidikan di negri orang. Terlihat bagaimana para maid yang sedang menyiapkan penyambutan untuk si anak pertama, mulai dari kamar yang sudah di siapkan dan meja makan yang sudah tertata rapih makanan yang akan di hidangkan untuk orang istimewa.
Seorang wanita dengan tampilan begitu elegan dengan dress di bawah lutut tak lupa perhiasan yang bertengger di bagian bagian nya berjalan dengan begitu elegan ke arah para maid yang sedang sibuk mempersiapkan hidangan ke atas meja.
"Bisa cepat sedikit? Sebentar lagi dia akan datang." Titah sang nyonya yang di jawab baik oleh para maid.
"Ibuu!!"
Nyonya in-na memejamkan mata nya sejenak mendengar teriakan menggelegar dari anak kedua putri satu satunya dan anak bungsu keluarga kim.
"Tampilkan keanggunan mu lisa." Tegur in-na ketika lisa sudah berada di hadapan nya.
Lisa menghela nafas jengah, selalu saja ibu nya menyuruh nya untuk anggun. Bagi lisa menjadi anggun itu sulit karna menurutnya anggun itu terlalu kaku.
"Baik baik, maaf ibu."
"Ada apa memanggil ibu?"
"Hanya memanggil, karna aku sudah siap menyambut kakak." Ujar lisa yang mendapat senyuman dari in-na. Rasanya sangat begitu senang untuk hari ini bagi lisa, bahkan dari jauh jauh hari lisa sudah menandakan hari ini di kalender kamar nya bahwa hari ini adalah hari yang begitu spesial.
***
"Ku dengar keluarga kim ini adalah orang terkaya ke dua setelah keluarga park." Ujar salah satu maid sembari mengelap piring antik yang pasti harga nya sangat mahal.
"Benarkah?" Tanya si gadis dengan pakaian sama seperti maid yang lain nya.
"Hm, kini keluarga kim akan menyambut pewaris mereka. Namanya kim taehyung. Dia anak pertama dan juga anak lelaki satu satunya di keluarga kim."
"Memang nya dia habis dari mana? Kenapa harus di sambut?"
"Yang ku dengar dari maid lain dia pergi ke amerika untuk meneruskan pendidikan nya, setelah 4 tahun kini dia pulang. Coba kau bayangkan serindu apa keluarga kim pada tuan muda taehyung."
Jisoo yang menjadi pendengar dan bertanya ketika tidak tahu pun hanya termangu mendengar nya. Beruntung sekali lelaki bernama kim taehyung itu, sudah lahir di keluarga kaya, menjadi ahli waris dan bisa meneruskan pendidikan di luar negri. Sungguh keberuntungan yang sangat jarang orang dapatkan. Andai jisoo bisa hidup seperti lelaki itu, pasti jisoo tidak akan memikirkan ekonomi keluarga sekalipun.
"Cepat, taruh dengan rapih piring nya di meja makan. Bergerak dengan cepat!" Ujar kepala maid, jisoo bersama dengan irene dengan cepat membawa piring piring antik itu untuk di taruh ke meja makan. Harus dengan rapih walaupun cepat.
Bukan tanpa alasan jisoo menjadi maid, jisoo benar benar sedang butuh uang. Kebetulan irene yang sudah lama menjadi maid di rumah kediaman kim pun memberi tawaran bahwa di rumah keluarga kim sedang membutuhkan beberapa maid untuk di pekerjakan. Hidup dengan ekonomi yang sulit bukanlah hal yang mudah untuk jisoo. Apalagi dalam satu hari jisoo bekerja dalam dua pekerjaan, pagi hingga sore menjadi maid di rumah kediaman kim dan sore hingga tengah malam jisoo akan bekerja di cafe bar.
Jisoo membutuhkan biyaya untuk ibu nya yang sedang sakit, uang yang jisoo kirimkan untuk ibu nya bahkan tidak cukup belum lagi biyaya hidup nya karna jisoo dan ibu nya beda kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vintage 1989 [END]
Teen FictionKata nya derajat manusia itu sama, namun mengapa terkadang kasta yang selalu menjadi tingkat tinggi derajat manusia? Ini kisah antar dua insan yang saling jatuh cinta, tapi dinding kokoh tentang perbedaan kasta menjadi satu penghalang yang sulit di...