Jisoo menutup mulutnya dengan tangan nya seakan tak percaya apa yang sudah di lakukan nya.
"M-maaf. Maafkan aku tuan." Lirih nya sembari mengambil kain dari saku dress lusuh nya dan akan mengelap nya ke celana taehyung.
Taehyung dengan segera menahan lengan mungil yang akan menggapai celana yang terkena tumpahan air itu. "Tidak apa apa, ini hanya kesalahan kecil." Ujar taehyung, jisoo langsung mengangkat wajahnya yang sedari tadi terus menunduk.
Sejenak taehyung terpana akan tatapan mata itu, selang beberapa detik taehyung seakan terhayut oleh tatapan polos si ceroboh yang tidak sengaja menumpahkan air hingga terkena celana nya.
"Apa kau bisa bekerja?!" Sambar in-na membuat kedua nya tersadar.
Jisoo melepaskan tangan taehyung dari lengan nya menunduk takut mendapat amukan dari sang majikan. Jisoo takut takut di pecat dan harus mencari pekerjaan lain, padahal di gaji saja belum karna jisoo baru bekerja beberapa hari disini.
"Ibu sudahlah." Keluh taehyung. "Tidak, maid itu harus di beri peringatan, dia bekerja disini. Kenapa hanya melakukan pekerjaan ringan saja kau tidak bisa."
"Maaf.. nyonya, aku tidak akan mengulangi nya lagi." Jisoo benar benar ketakutan. Takut dirinya di pecat sebelum menerima gaji sebenarnya.
"Sudah ibu, ini hanya kesalahan kecil jangan di besar besarkan. Aku akan ganti baju ku terlebih dahulu." Ujar taehyung membuat in-na terdiam. Jisoo hanya terus menunduk, karna itu adalah tugas yang terpenting sebagai maid harus merendah di hadapan tuan nya. Tapi saat melewatinya taehyung menyambar sapu tangan nya membuat jisoo terkejut tapi masih tetap menunduk karna takut mendapat amukan dari nyonya rumah lagi.
"Pergi dari sini." Titah daejoo yang sudah duduk kembali sama seperti in-na dan lisa. Jisoo pamit dan pergi menjauh dari meja makan.
***
"Irene, bagaimana jika aku di pecat." Nada nya sedikit putus asa irene bisa merasakan nya.
"Maaf jisoo, tapi jika kau di pecat. Aku tidak bisa membantu mu lagi. Ini terjadi karna kesalahan mu sendiri walaupun tidak sengaja." Ujar irene membuat jisoo kembali murung, rasanya tak tega irene melihat jisoo, tapi irene benar benar tidak bisa menolong jika semisalnya jisoo di pecat.
"Aku benar benar tidak sengaja." Lirihnya.
"Sudah, ayo bekerja lagi. Siapa tahu mereka merubah keputusan ketika melihat mu bekerja."
Jisoo terdiam sejenak tak berapa lama mengangguk yakin. Jisoo bersama irene dan yang lain nya mulai membereskan rumah seperti biasa.
Irene akan lebih fokus ke taman, sedangkan jisoo di bagian ruang tamu. Jisoo mengelap dengan sedikit bertenaga agar nyonya nya tidak memecat nya atas kecerobohan nya tadi.
"Ibuu."
"Ibuu."
Jisoo sempat menoleh tapi langsung mengalihkan tatapan ketika taehyung sudah turun dari tangga sembari memanggil ibu nya. Taehyung tetap memakai jas nya tapi dengan warna yang berbeda.
Jisoo yang sedang mengelap bingkai pun sedih takut, fikiran nya mulai berkela yang tidak tidak ketika mendengar suara langkah yang kian mendekat, jisoo melihat sedikit rekan nya yang tak jauh darinya tapi dia hanya diam sembari melakukan tugas nya, lagipula mana mungkin rekan nya mau menolong nya, jabatan mereka sama hanya seorang maid.
"Kau melihat ibuku?" Tanya taehyung ketika sudah berada di dekat jisoo.
Jisoo menggeleng, tapi seketika tersadar bahwa menjawab nya tidak boleh tanpa suara itu terlihat tidak sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vintage 1989 [END]
Teen FictionKata nya derajat manusia itu sama, namun mengapa terkadang kasta yang selalu menjadi tingkat tinggi derajat manusia? Ini kisah antar dua insan yang saling jatuh cinta, tapi dinding kokoh tentang perbedaan kasta menjadi satu penghalang yang sulit di...