"Apa maksudmu mencari pekerjaan?!!" Amuk daejoo ketika mendengar dari mulut anaknya bahwa dia akan mencari kerja sedangkan taehyung adalah pewaris nya penerusnya.
"Kau penerusku kau yang akan menggantikan ku."
Taehyung terkekeh masam "Aku ingin menjadi apa yang ku mau."
Daejoo berjalan ke arah taehyung dan langsung menbogem mentah rahang nya, tidak ada alasan sekalipun itu anaknya. Daejoo akan melakukan kekerasan jika yang di beri perintah menolaknya.
"Kau mau membantah ku? Setelah aku melakukan semuanya untukmu?"
"Anak sialan! Tidak mengerti balas budi!!" Daejoo kembali membogem bagian sudut bibir lelaki itu hingga akhirnya jatuh tersungkur ke lantai.
Rasanya sakit mendengar kalimat pedas dari ayahnya sendiri. Taehyung bangkit dari tersungkurnya dan keluar dari ruangan daejoo tanpa sepatah katapun. Hatinya sakit mendengar kalimat itu, taehyung tidak mengerti balas budi? Apakah dirinya minta di lahirkan apakah dirinya minta untuk berkuliah di amerika? Semua nya atas keinginan ayahnya taehyung hanya menerima perintah dan keinginan nya.
Taehyung tidak pergi ke kamarnya, namun pergi keluar dari rumah besar itu seorang diri tanpa pengawalan ataupun kendaraan.
***
Jisoo sedikit sibuk ketika cafe bar sedikit banyak yang datang, dirinya harus mengantarkan minum kesana dan kesini belum lagi membereskan beberapa meja yang di tinggalkan oleh pelanggan. Cafe bar tempat jisoo bekerja memang hanya buka setiap sore akan menjelang malam sampai tengah malam. Suara raungan dari orang orang yang frustasi seakan sudah biasa karna sudah minum alkohol dengan kadar yang banyak.
Biasanya mereka akan di bantu pulang menggunakan taksi.
"Bisa antarkan ini ke meja pojok itu."
Jisoo menggangguk membawa botol alkohol dan juga gelas kecil nya kesana. Tetapi saat sampai di meja itu rasanya tidak asing melihat rupa nya. Tetapi sedikit sulit melihat wajahnya karna wajahnya di sembunyikan di lipatan lengan yang di taruh di meja.
"Permisi ini pesananmu."
Orang itu langsung mengangkat wajah nya membuat jisoo langsung terkejut di buatnya.
"T-tuan."
Taehyung pun sama bingung melihat jisoo berada di tempat ini.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya taehyung melihat jisoo yang memakai seragam pelayan seperti pelayan lain disini.
"Aku bekerja disini."
"Aku permisi." Pamitnya undur diri meninggalkan taehyung sendiri, jisoo sibuk bekerja mengantarkan pesanan orang lain membersihkan meja. Ini cafe bar, yang menyediakan alkohol dan juga bisa mencari pasangan disini. Sembari meminum minuman nya taehyung mengamati jisoo terus menerus memantau gadis itu dari tempatnya. Sesekali taehyung berdecak ketika seorang lelaki menggapai tangan jisoo dan mengusap nya tapi gadis itu menjauhkan tangan nya, tak hanya itu jisoo kerap di goda oleh beberapa lelaki hingga ada yang mencolek dagu nya, tapi jisoo tidak membatah karna dirinya bisa di salahkan dan di anggap kurang hajar pada pelanggan jika protes.
Niat hati untuk menghilangkan fikiran, taehyung jadinya menunggu si gadis yang bekerja sebagai maid di rumah nya menyelesaikan pekerjaan nya.
Taehyung duduk di bangku usang dekat cafe bar menunggu seorang gadis keluar dari dalam sana, entah sudah berapa lama menunggu hingga akhirnya yang di tunggu tunggu datang. Gadis itu keluar tapi tidak dengan pakaian pelayan lagi melainkan pakaian biasa.
"Jisoo." Jisoo yang akan pergi menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang memanggil nya.
"Tuan?" Bingung jisoo menghampiri dan langsung menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vintage 1989 [END]
Teen FictionKata nya derajat manusia itu sama, namun mengapa terkadang kasta yang selalu menjadi tingkat tinggi derajat manusia? Ini kisah antar dua insan yang saling jatuh cinta, tapi dinding kokoh tentang perbedaan kasta menjadi satu penghalang yang sulit di...