Jisoo tersenyum ketika taehyung menjadikan nya objek untuk di foto.
Setelah beberapa jepretan jisoo melihat hasilnya.
"Bagus, sini. Giliran dirimu yang ku foto."
Taehyung memilih menjauhkan kamera retronya dari jisoo. Melihat sekitar hingga akhirnya tak jauh dari keduanya ada seseorang.
Jisoo diam ketika taehyung berjalan menjauh menghampiri seseorang. Entah apa yang taehyung dan pemuda lelaki itu obrolkan, namun keduanya datang kembali padanya.
Di tengah pusat kota malam yang masih ramai ini keduanya kembali menghabiskan waktunya kembali. Setelah taehyung pergi hampir dua minggu ke luar kota.
"Kau meminta orang lain untuk memfotokan kita?"
"Hm, aku juga ingin punya foto bersama mu."
Taehyung merangkul jisoo, keduanya sangat terlihat bahwa memang pasangan romantis.
Setelah kembali ke kota, taehyung memperlihatkan kamera retronya yang ia beli di sebuah toko antik. Katanya untuk mengambil banyak momen bersama nya dan nanti akan di perkenalkan pada anak anak mereka.
Tapi, apakah mungkin?
Banyak jempretan yang di ambil oleh pemuda itu. Hingga sudah merasa lelah, taehyung dan jisoo duduk di sebuah bangku kosong yang berada di pinggir jalan sembari melihat hasil foto tadi.
"Ini harus di hapus, aku belum siap di foto ini." Ujar jisoo ketika melihat fotonya menoleh kepada taehyung sedangkan taehyung menatapnya di foto itu.
"Tidak boleh ada yang di hapus. Semua nya bagus."
"Nanti aku akan mencetak fotonya." Ujar taehyung.
Dari kejauhan, terlihat seseorang di dalam mobil. Memantau apa yang taehyung lakukan bersama seorang gadis.
***
"Ku fikir aku akan mendengar cerita putriku yang senang karna di jodohkan dengan anak mu. Tapi, fikiran ku salah."
"Maksud mu apa.."
"Anakmu membuat anak mu sakit hati sialan!!" Park dan-hee langsung berteriak dan menggebrak meja yang berada di hadapan nya dan di sebrang meja itu ada daejoo yang masih duduk di bangku kebesaran nya.
Sekira nya dan-hee kemari ingin membicarakan tentang kelanjutan perjodohan namun salah. Pria paruh baya itu datang dengan amarah yang di tahan nya dan di luapkan nya di ruangan daejoo.
"Apa maksudmu? Apa yang taehyung lakukan?"
Dan-hee terkekeh masam. "Seharusnya kau bilang pada ku terlebih dahulu jika sebenarnya taehyung sudah punya kekasih."
Kini daejoo pun terkekeh, terkekeh karna tidak percaya apa yang di katakan dan-hee.
"Tidak mungkin, taehyung tidak akan melakukan itu. Dia mengatakan bahwa dirinya menyukai rose."
"Buktikan jika itu memang benar. Karna aku lebih percaya pada putriku di banding ucapan mu." Ujar dan-hee sebelum pergi dan membating pintu ruangan daejoo sehingga membuat bunyi gebrakan yang keras.
Telefon berbunyi, membuat daejoo mengangkatnya guna siapa yang menelfon.
"Bukti tentang putramu sudah selesai."
"Bagaimana dengan identitas gadis bersama nya. Apakah taehyung benar punya kekasih?"
"Kurasa iya, aku akan datang kesana untuk memberi bukti identitas dan juga foto fotonya."
Panggilan langsung daejoo tutup sepihak. Mengirim putra nya jauh jauh ke amerika untuk mendapat pendidikan yang bagus di universitas harvard namun ini yang di dapatkan nya setelah apa yang dirinya korbankan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Vintage 1989 [END]
Teen FictionKata nya derajat manusia itu sama, namun mengapa terkadang kasta yang selalu menjadi tingkat tinggi derajat manusia? Ini kisah antar dua insan yang saling jatuh cinta, tapi dinding kokoh tentang perbedaan kasta menjadi satu penghalang yang sulit di...