Bab 17

304 60 4
                                    

Di jam 3 pagi, tepatnya dini hari. Lelaki dengan setelan kemeja hitam itu dengan celana yang senada pun berjalan sedikit terburu buru setelah mengambil salah satu kunci di ruangan teman nya.

Berbelok ke kiri tepatnya ke tempat yang biasa orang orang akan mendapatkan introgasi dan penganiyayaan jika tidak mengatakan yang sejujurnya.

Jungkook memutar kunci nya setelah di masukkan. Membuka pintu secara perlahan terlihat seorang gadis dengan penampilan yang sudah lusuh itu tertidur dengan posisi duduk dan terikat.

Jungkook menaruh air mineral yang sudah di bawa nya di meja dan membuka tali yang mengikat kuat jisoo.

Mingyu memang sudah tidak main main dalam menyiksa. Untung jungkook tidak di titahkan di bagian ini, tidak tega jika harus menyiksa orang orang, dirinya lebih baik lelah karna menguntit.

Jisoo tersadar dari tidurnya ketika tali yang mengikatnya sedikit membuatnya terusik.

"Tenang, aku bukan mingyu." Ucap jungkook yang sedang berusaha melepaskan tali di belakang bangku.

"S-siapa?" Tak ada jawaban, hingga akhirnya tali terlepas jisoo bisa lega merasa terbebaskan, karna sedari tadi berusaha pun tidak berguna karna tali di ikat sangat kencang.

"Ini." Jungkook menyodorkan air mineral nya pada jisoo, pasti gadis itu kehausan. Teringat lisa menelfon meminta bantuan nya saat siang dan ini sudah dini hari. Jungkook memang sedang cuti pergi ke busan juga untuk menjenguk keluarga nya.

Apalagi jika sudah di bagian introgasi tidak akan di sediakan makan apalagi minum.

Jisoo menerimanya, meminum nya hingga setengah, tenggorokan nya kini tidak sekering tadi.

"Terima kasih." Jisoo membungkuk walaupun saat berdiri sedikit tidak seimbang.

"Aku akan mengantar mu pergi dari sini."

"Bagaimana jika ada yang melihat? Bagaimana dengan dirimu."

"Kantor badan keamanan sudah sepi di dini hari ini. Mereka akan kembali pagi nanti."

Jisoo mengikuti jungkook ketika lelaki itu mengajaknya keluar. Jisoo tidak menolak ketika lelaki itu mengantar nya pulang dengan mobil lelaki itu.

Jisoo menunjukan arah pulangnya hingga akhirnya sampai di depan rumah sewaan nya.

"Terima kasih.." jisoo menjeda kalimatnya karna tidak tahu nama lelaki yang sudah menolongnya.

"Jungkook, panggil aku jungkook."

"Oh baik, terima kasih jungkook atas bantuan mu."

"Jangan lupa berterima kasih juga pada lisa, dia yang menyuruh ku untuk membantu mu."

"Jika lisa tidak menelfon dan menyuruhku, mungkin aku masih ada di busan." Lanjutnya.

"Kau melakukan perjalanan jauh hanya untuk menolongku?"

"Tidak ada salahnya menolong jika bagiku itu mampu. Lagipun aku tahu siapa dua orang yang membawamu, tidak jauh dari kantor badan keamanan."

Jisoo keluar dari mobil jungkook setelah mengucapkan terima kasih kembali. Di jam setengah 4 dini hari dirinya baru pulang.

***

"Buka pintu nya!! Ibu!! Lisa!! Buka pintunya." 

Taehyung sudah menendang dan mengedor gedor pintu kamarnya namun tidak ada balasan. Entah jam berapa pintu itu di buka, karna saat taehyung terbangun sudah ada makanan dan juga minum nya tersaji di meja belajarnya.

"Brengsek!! Bagaimana aku keluar." Racau nya sembari mengacak acak surai nya karna sudah kehabisan cara. Balkon kamar pun tinggi tidak ada tali ataupun tangga di bawah sana. Lagipun siapa yang akan membantu.

Vintage 1989 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang