Bonus Bab

255 42 3
                                    

Hyein melihat kesana kemari dengan pandangan bingung sembari berjalan menjauh dari stasiun seoul.

Tak berapa lama dirinya melihat seorang lelaki yang dirinya kenali sedang berdiri di samping mobil nya sambil menulis nulis di bukunya.

"Kau menunggu lama nak?"

Taehyung langsung mengangkat wajahnya dan langsung tersenyum.

"Tidak bi-- maksudku bu. Aku belum lama disini."

"Oh baik, bisa antar aku pada jisoo? Aku sudah lama tidak bertemu dengan nya. Dia juga tidak pernah mengirim surat padaku setelah dua bulan kalian pergi dari desa."

Taehyung langsung terdiam. Apa yang harus di katakan nya nanti, apakah nyonya hyein akan membencinya? Terlihat wanita itu sesekali batuk dan mengatur nafasnya walau saat berbicara. Taehyung memang mengirim sebuah surat hanya pesan singkat bahwa dirinya berada di seoul tidak di busan, tidak lupa taehyung mencantumkan nomor rumah nya.

Siapa sangka, hyein menelfon nya dan bilang akan pergi ke seoul untuk mengunjungi jisoo.

Taehyung tidak memberi alasan apapun, karna hyein harus tahu tentang anaknya.

Terlihat pancaran senyuman dari bibir hyein, tidak sabar ingin bertemu anak gadis nya yang sudah lama pergi. Kedua nya kini sedang berada di mobil dengan jay si asisten taehyung yang menjadi supir.

"Oh iya, kalian sudah mengucapkan janji suci? Kau dan jisoo sudah sepakat bukan untuk melakukan pernikahan walaupun hanya mengucap janji suci?" Tanya hyein yang duduk di sampingnya.

Taehyung hanya tersenyum sekilas "Nanti ibu akan tahu."

"Heyy kenapa wajah mu seperti itu? Kalian sedang ada masalah?"

Taehyung hanya terkekeh sebentar mendengar gurauan hyein dan membalas ucapan wanita itu dengan gelenggan.

Tak berapa lama mobil sampai di sebuah tempat pemakaman yang cukup sepi. Hyein di buat bingung ketika taehyung maupun supir turun, dan membuatnya ikut turun dari mobil juga.

"Ada apa? Kenapa berhenti di sini. Aku ingin bertemu putriku."

"Aku akan mengantarmu." Taehyung berjalan lebih dulu masuk ke pemakaman. Hyein membatu, jangan bilang...

"Katakan dimana jisoo?!" Ujar hyein dengan nada tinggi ketika taehyung beberapa langkah sedikit jauh darinya. Sedangkan jay menunggu di dekat mobil.

Taehyung menghela nafasnya, berusaha menahan air matanya yang ingin keluar. Dirinya berbalik dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"J-jisoo.. jisoo sudah.. Tenang disana." Taehyung sempat menjeda beberapa kalimatnya ketika sesak di hatinya tak mampu di tahan.

Hyein langsung berjalan cepat menghampiri taehyung dan memukul dada lelaki itu beberapa kali.

"Apa yang kau katakan?! Jangan bicara begitu. Putriku masih hidup!"

Taehyung memberi penahanan lewat tangan nya pada jay ketika lelaki itu akan menghampiri. Ini urusan nya.

"Aku mohon, tidak hanya kau yang terluka tapi aku juga."

Hyein sudah mengeluarkan air matanya. Dirinya tidak terima dengan fakta ini, bahwa anaknya di anggap sudah tiada. Tidak! Jisoo mengatakan akan kembali lagi pada nya.

Taehyung berjalan perlahan memasuki lebih jauh area pemakaman dengan hyein yang mengikuti. Hingga akhirnya keduanya sampai tepat di makam dengan nama yang sangat tidak asing.

Tidak lagi dapat di tahan ketika hyein menatap sebuah makam dengan nama Park Jisoo di batu nisan itu. Di depan makam jisoo hyein meraungan dengan sangat menyedihkan menumpahkan segala kesesakan di dalam hati.

Vintage 1989 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang