Jisoo menunduk duduk berlutut seakan sudah sangat merendahkan harga diri nya, pekerjaan nya memang sangat rendah tapi jisoo butuh uang untuk ibu nya, jisoo tidaklah berpendidikan tinggi, dirinya hanyalah anak perempuan yang lulus sekolah menengah atas saja.
Hanya jisoo lah harapan ibunya satu satunya, jisoo pun tidak bisa bergantung selain pada dirinya sendiri. Bekerja di cafe bar tidak lah cukup untuk biyaya pengobatan ibu nya yang setiap bulan nya harus ada pemeriksaan.
"A-aku mohon nyonya, kasihani aku. A-aku memang membuat kesalahan tapi itu tidak sengaja."
"Mau sengaja ataupun tidak, aku tidak bisa memberi toleransi."
Bahkan jisoo belum menerima gaji nya tapi in-na sudah akan memecatnya. Bisakah ada keajaiban yang menolongnya saat ini?
Para maid termasuk ketua maid hanya menatapnya iba, mereka tidak mempunyai hak untuk membela. Jika membela sama saja mereka mempertaruhkan pekerjaan nya. Bahkan irene pun hanya diam tanpa berniat untuk membantu, irene pun sama butuh nya dalam bekerja walaupun hanya seorang maid.
"Aku tidak tahu jenis buku mana saja yang harus ku beli." Ujar lisa pada taehyung yang berada di samping nya kedua nya sedang turun tangga berniat untuk pergi ke toko buku yang lisa bilang. Lisa meminta bantuan nya untuk mencarikan beberapa buku kebetulan jurusan nya sama dengan taehyung, jadi mungkin taehyung tahu banyak hal tentang mana saja buku yang harus lisa beli.
Saat kedua nya sampai ke lantai bawah, alangkah terkejut nya melihat semua maid berkumpul di depan ibu nya dengan salah satunya duduk berlutut.
"Ada apa ini?" Gumam taehyung melihat bagaimana mirisnya jisoo memegang kaki ibu nya dengan duduk berlutut dan wajah yang sembab.
"Ibu ada apa?" Tanya lisa menghampiri ibu nya.
"Tidak ada apa apa, ibu hanya sedang membersihkan para sampah ini." In-na menarik kaki nya yang di sentuh jisoo.
"M-maksud ibu?"
"Ibu berniat untuk mengeluarkan beberapa maid, karna kurang nya dan cerobohnya kerja mereka."
Semua nya menjadi tegang ketika in-na bilang akan mengeluarkan beberapa maid. Berarti bukan hanya jisoo yang akan di pecat tapi juga beberapa dari mereka.
Taehyung juga berjalan menghampiri dan berjongkok dengan cepat di depan jisoo. Membuat ibu nya dan lisa maupun para maid terkejut.
"Jangan merendah karna kau juga sama sama manusia." Ujar taehyung tersenyum sembari menghapus air mata di pipi jisoo dengan ibu jari nya.
"Heii, jangan pegang maid itu taehyung!"
Taehyung tidak mendengarkan ucapan ibu nya, dirinya menarik jisoo untuk bangkit dari duduk berlututnya karna itu tidak pantas. Mau ibu nya ataupun jisoo kedua nya sama sama manusia dan sama sama perempuan, hanya saja harta yang membedakan tapi.. tetap koadrat keduanya sama hanyalah manusia.
"Tolong jangan pecat aku." Lirih nya menatap taehyung dengan penuh harapan.
"Aku membuat kesalahan, aku ceroboh tapi tolong jangan pecat aku.. aku mohon. Aku akan berlutut jika memang itu membuat ku tidak akan di pecat." Ujar jisoo dengan memohon pada taehyung dirinya siap akan duduk berlutut kembali namun taehyung mencegah nya. Jika taehyung membiarkan sama saja dirinya seperti merendahkan wanita.
"Tidak akan ada yang memecat mu."
"Ibu yang akan memecat nya! Lepaskan tangan mu dari maid! Mereka hanyalah manusia manusia rendah."
Taehyung menghela nafasnya jengah mendengar makian ibu nya, mereka di rendahkan tapi tidak ada yang melawan makian itu.
"Ibu sudahlah! Ibu terlalu berlebihan hanya karna kesalahan kecil." Jengah nya membuat ibu nya terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vintage 1989 [END]
Teen FictionKata nya derajat manusia itu sama, namun mengapa terkadang kasta yang selalu menjadi tingkat tinggi derajat manusia? Ini kisah antar dua insan yang saling jatuh cinta, tapi dinding kokoh tentang perbedaan kasta menjadi satu penghalang yang sulit di...