៍ོ̇ ⸙::03 ─ ࿆⃧፝ ྅

816 72 7
                                    

⇢˚⋆✎ ˎˊ- ❛rin and kara❜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⇢˚⋆✎ ˎˊ- ❛rin and kara

"hayo, ngapain aja lo berdua?"

belum sempat menyelesaikan keterkejutannya, sosok kakak laki-laki kara, oliver aiku, muncul dari ambang pintu.

"ngapain apaan?" kara mendelik ketus. pasti pikiran si pemilik dua warna mata itu jadi kotor.

"itu rin ngapa ganti baju? abis wleowleo kan lo berdua," aiku menunjuk, seringai di bibirnya membuat kara ingin sekali meninjunya.

"apaan sih? rin abis kehujanan trus ganti baju di sini," kara melayangkan satu pukulan di bahu aiku. menyuruh agar kakaknya itu diam saja.

"oh gitu?" nada mengejek masih kentara di dalam kata-katanya. karena itu kara mendorong tubuh bongsor aiku untuk masuk saja ke dalam daripada membuat rin semakin tidak nyaman.

selepas aiku yang masuk sambil cekikikan, kara menghampiri rin yang berdiri di dekat pintu pagar.

"maaf, si aiku keseringan nonton b—,"

"iya. gue balik. thanks," rin sengaja menyela kalimat kara untuk mencegah gadis itu mengatakan hal-hal tabu lainnya.

"hati-hati, rin. awas nabrak kucing," kara nyengir. rin cuma tersenyum simpul sebelum pergi bersama motornya.

besok paginya, aiku sudah tak ditemukan di kamarnya. kakak blangsaknya itu pasti pergi ke tempat sendou atau menongkrong di warung kopi seperti biasa.

dan kara yang sedang menyirami tanaman, kedatangan tamu. rin muncul mengendarai sepeda gunung di luar pagar.

"eh rin, pagi-pagi udah dateng. ada apa nih?"

rin mendengus, "lo yang nyuruh."

2 jam yang lalu

"rin, ayo sepedaan."

"pagi-pagi buta gini?"

"lebih bagus kan? ayo samper gue!!"

"oh iya, hehehe lupa," kara meletakkan selang di tanah dan memutar keran guna menghentikan aliran air.

matahari belum sepenuhnya muncul, dan udara bekas hujan semalam masih terasa dinginnya. kalau bukan kara yang meminta, rin tidak akan datang tertatih-tatih mengayuh sepeda ke rumah kara, lebih baik jika ia menghabiskan waktu untuk berlatih sepak bola sendiri.

"bentar ya, pakai jaket dulu," kara buru-buru masuk dan menyambar jaket berwarna putihnya kemudian keluar, mengunci pintu dan menghampiri rin.

"sepeda lo mana?" rin bertanya.

[✔] [1] pluviophile ; itoshi rinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang