៍ོ̇ ⸙::08 ─ ࿆⃧፝ ྅

573 55 1
                                    

⇢˚⋆✎ ˎˊ- ❛itoshi sae & itoshi rin❜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⇢˚⋆✎ ˎˊ- ❛itoshi sae & itoshi rin


"rin, ini betulan lo?"

lagi-lagi kara mengulang pertanyaannya. sudah sekitar 3 kali. dan rin hanya menghela napas sambil terus mengatakan "iya."

"cimol banget sih. emang boleh secimol ini?" kara tertawa geli. ia sedang bersandar pada bagian depan tubuh rin, sementara tangan rin memeluk tubuh kara dari belakang.

 ia sedang bersandar pada bagian depan tubuh rin, sementara tangan rin memeluk tubuh kara dari belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"cimol apanya?" rin bertanya. sedikit malu karena harus menunjukkan foto masa kecilnya atas paksaan kara.

"kepala lo bulet banget kayak cimol. pantesan aja shidou pengen nendang, dikira bola kali ya sama dia?" kara masih tak bosan tertawa gemas di hadapan layar ponsel rin yang menunjukkan foto lelaki itu saat masih kecil.

"apaan sih, kar. jangan sebut-sebut nama dia," rin mendelik, merajuk.

kara mendongakkan kepalanya, "maaf. abis gemes banget. kayak cimol betulan."

"udah ya, kar," rin hendak mengambil ponselnya, namun kara buru-buru menjauhkan benda itu dari jangkauan tangan rin.

"kirim dulu fotonya! mau jadiin wallpaper," kara membuka aplikasi chat dan terdiam saat melihat nama kontaknya ada di urutan teratas, sebagai chat yang disematkan.

di bawahnya, ada kontak sae, kakak laki-laki rin.

tahu bagian mengejutkan lainnya? rin menamai kontak kara seperti ini:

'nakara️❤️'

"kar! jangan dibuka ah!!" rin yang sadar apa yang membuat kara terdiam, buru-buru merebut ponselnya.

"kok ada lopenya, rin? kita kan cuma temen," kara tersenyum seringai, bermaksud membalikkan kata-kata rin waktu itu.

"bukan gue. itu bachira. hp gue pernah diacak-acak dia," rin menutup wajahnya dengan punggung tangan kanannya. malu.

"masa? kok nggak diganti?" kara tersenyum meledek.

"nggak ada waktu." setelah rin mengirimkan foto yang kara minta, ia meletakkan ponselnya di meja.

[✔] [1] pluviophile ; itoshi rinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang