៍ོ̇ ⸙::05 ─ ࿆⃧፝ ྅

617 62 15
                                    

⇢˚⋆✎ ˎˊ- ❛better than he can❜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⇢˚⋆✎ ˎˊ- ❛better than he can

kerusuhan itu terjadi dalam sekejap mata. ketika kara sepenuhnya sadar apa yang baru saja terjadi di dalam lapangan. kaki shidou yang jelas-jelas menendang wajah rin.

para penonton, penggemar rin, turun, bertubrukan dengan penggemar shidou. mereka ikut bertengkar. kara ingin mengambil tindakan, namun kakinya tak punya nyali untuk bergerak lebih jauh dari ketika ia sampai di jalur masuk lapangan.

terutama saat wasit kesulitan untuk menertibkan penonton. kara semakin yakin untuk tidak ikut turun ke lapangan dan memperkeruh suasana.

jadi ia diam saja.

sampai pertandingan terpaksa diakhiri karena baik rin maupun shidou, tetap tak bisa akur satu sama lain.

pemain dari kedua tim keluar dari lapangan. sma etheral dianggap memenangkan pertandingan ini.

sepasang mata kara bertemu dengan mata rin. dan tidak ada percakapan di antara keduanya. hanya kara yang menemukan lebam di sudut bibir rin dan rahangnya.

kontak mata mereka terputus saat kara menangkap sosok shidou dengan wajah bersih tanpa luka yang pergi dan berbelok hingga hilang di balik tembok ruangan depan lapangan.

kara melangkah, menyusul sosok berambut jigrak yang tadinya menyeramkan dan tidak ingin kara dekat-dekat dengannya. namun karena orang itu telah cari masalah dengan rin, alangkah baiknya jika melayangkan satu tinju di wajahnya.

"kar, mau kemana?"

"pipis." kara menjawab pertanyaan bachira tanpa menoleh dan terus berjalan maju. "awas aja ada yang ngikutin gue."

sorot mata membunuh kara membuat para lelaki itu menegang, ketakutan. mereka tahu kara adalah mantan pemegang sabuk merah taekwondo. walau sekarang keahliannya sudah tumpul karena terlalu banyak rebahan.

setidaknya tinjuan gadis itu cukup untuk menghancurkan batu bata.

bachira menelan ludah di tempat.

kembali ke sisi kara, ia berlari untuk menyamakan langkah dengan shidou. serta-merta mencengkram batang leher berkeringat laki-laki itu.

"ngent*o*, siapa sih, anjing!?" shidou bisa merasakan tenaga luar biasa yang keluar dari tangan kecil ini. ia menebak bahwa pelakunya adalah seorang gadis.

kara terdiam, sampai ia berhasil memojokkan shidou ke tembok dan menatapnya penuh hasrat ingin menyemprotkan pestisida pembasmi kecoa ke wajahnya.

[✔] [1] pluviophile ; itoshi rinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang