[✔] [1] pluviophile ; itoshi rin

៍ོ̇ ⸙::０４ ─ ࿆⃧፝ ྅

⇢˚⋆✎ ˎˊ- ❛the battle❜

ー

jam pelajaran ketiga berakhir, para murid keluar kelas secara berangsur-angsur. tak terkecuali dengan kara yang berjalan bersama bachira di sampingnya.

"bangsat, kar. kita ditinggalin isagi sama chigiri," bachira mengumpat.

"ck, ini gegara lo ngerjain soal bahasa inggris kelamaan. kalo aja gue jahat dah gue tinggal lo, nyet," kara mendesis kesal.

"santai, kar. lo mau pesen apaan? ntar gue yang antri," bachira nyengir, begitu mereka sampai di perbatasan koridor dan kafetaria.

"takoyaki dua porsi."

"rakus amat makan dua."

"satunya buat rin," kara mengeluarkan ponselnya dari saku rok dan segera mengirim beberapa pesan untuk rin agar segera datang ke kafetaria.

"anjrit? lo betulan pacaran sama dia?" bachira bertanya. hampir saja ingin mengintip isi chat kara dengan rin.

"iya. cepet tolong pesenin. keburu makin panjang itu antriannya," kara mendorong bahu bachira agar anak itu segera menjalankan tugasnya, sementara kara sendiri menghampiri meja di mana isagi dan chigiri ada di sana.

tak sampai di situ, nagi dan reo ternyata sudah ikut bergabung.

"sekelas lagi ya lo berdua? enak banget," kara mencibir.

"bapaknya reo nyuap panitia pembagian kelas. ngemis biar sekelas sama nagi," chigiri yang lagi makan cilok membeberkan kebenaran.

kara melotot, "sialan, mainnya pake duit."

reo tertawa, sementara nagi fokus mabar bersama kenma. "lo punya duit, lo punya kuasa."

"bajingan," isagi mengumpat. hampir melempar bongkahan es batu dari dalam gelas es tehnya.

"eh kar, lo betulan pacaran sama rin?" mereka langsung menoleh tatkala nagi yang sedang fokus pada ponselnya itu secara langka berbicara.

"dih bocahnya ngigo," kara tertawa ketus. "peduli apa lo gue mau pacaran atau enggak sama rin."

"kasar banget sih lo, kar," reo melirik jutek. ia tahu nagi adalah mantan pacar kara. hubungan unik yang hanya berlangsung selama 2 hari, dan tak banyak orang yang tahu tentang fakta konyol itu.

"gue curiga lo suka nagi in romantic way, re. homo kah?" kara menyinyir tak suka. reo terlalu memanjakan nagi seperti bayi. padahal nagi hanya bocah nolep kegilaan game rpg yang lumayan jenius dalam sepak bola.

"kara anjing."

"gue cuma nanya, gak mau ngasih tau yaudah," nagi berbicara tanpa menoleh sedikitpun ke arah kara yang hampir terpancing emosinya.