• Chapter 12 •

2.8K 253 9
                                    

Double update because today is a happy day

enjoy!

***

Giselle membulatkan bibirnya terkejut melihat permukaan hingga pergelangan tangan kiri Karina yang terbalut perban, "OMGG!! Tangan lo kenapa, Rin?" Giselle mengambil tangan kiri Karina dengan pelan dan mengamatinya dengan saksama.

"Kena espresso panas!"

"Kok bisa?"

"Bisa. Semuanya salah Mas Nu!"

Gigi menautkan alisnya, "Mas Wisnu nyiram espresso panas ke lo?" tanyanya polos.

Karina memutar bola matanya, "Bukan gitu! Dia emang bikin gue panas, tapi bukan gara-gara espresso panas. Gara-gara gue kaget ceweknya dateng ke rumahnya! Padahal nggak pernah banget tuh Mas Nu bawa cewek ke rumahnya. Mulai dari gue masih ingusan sampe sekarang!" jelasnya dengan membara. "Jadi gini, deh, tangan gue!"

Gigi menatap Karina prihatin, "Yang sabar ya, babee..."

"Mana berkas kalian?! Malah ngegosip!" Karina dan Giselle terperanjat kaget karena tiba-tiba pegawai admin yang berkata dengan nada tinggi.

Ternyata antriannya kini giliran mereka. Saat ini Giselle dan Karina sedang antri untuk melakukan pendaftaran sidang skripsi di bulan ini.

Karina dan Giselle buru-buru menyerahkan map putih berisi berkas-berkas keperluan pendaftaran sidang dan naskah skripsi final mereka kepada pegawai admin wanita paruh baya dengan kacamata kotak dan rambut pendek bergaya bob tersebut. Karina dan Giselle saling tatap sambil menipiskan bibir mereka. Pelayanan bintang satu!

Petugas admin mana sih di dunia ini yang nggak galak? batin Karina.

Nih kampus mahal bikin dompet kering, kualitas admin tetep aja kaya debt collector! batin Giselle.

***

"Karina pulang!" teriaknya sambil memasuki rumahnya yang terasa kosong. Rumahnya memang selalu sepi, tetapi tidak sampai sekosong ini.

Karina berjalan menuju halaman belakang, memastikan apakah di rumahnya benar-benar tidak orang karena pintu rumah yang tidak dikunci dan tadi sedikit terbuka. Tidak mungkin maminya meninggalkan rumah tanpa mengunci pintu.

"Mbak Asrii??" teriak Karina memanggil PRT rumahnya yang seharusnya berada di rumah jam segini. Kecuali jika ternyata sedang keluar bersama maminya untuk berbelanja kebutuhan rumah.

"Iya, Non! Mbak lagi nyuci!" sahutan Karina dibalas oleh Mbak Asri yang sedang mencuci di ruang laundry rumahnya.

"Oh!! Oke, Mbak!" Karina pun menaiki tangga menuju kamarnya. Ia meletakkan seluruh barang-barangnya di kamar dan pergi mencari ke ruangan Leo tanpa mengganti baju terlebih dahulu. Ia ingin segera bermain dengan kucing tersebut untuk melepas penatnya.

"Leo! Meow... Meoww..." panggil Karina sembari berjalan menuju ruangan Leo.

Karina mengernyitkan dahinya saat melihat ruangan Leo yang terbuka lebar. Seharusnya jika Leo di luar ruangannya, kucing itu akan langsung berlari menghampiri Karina jika dipanggil. Namun, Leo tidak kunjung menghampirinya.

Ready to Love? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang