enjoy!
***
"Aleena udah tidur, Kak?" tanya Karina pada Shanel yang baru bergabung di ruang keluarga usai menidurkan anaknya.
"Udah. Syukur deh malam ini tidurnya lebih cepat jadi bisa gabung diskusi sama kalian." ujar Shanel senang. Wanita 29 tahun itu duduk di samping suaminya sambil bersandar di bahunya. Perkara menidurkan anak kecil bukanlah hal yang mudah.
Malam ini Karina dan Gio menginap dua hari satu malam di rumah Joshua dan Shanel. Keduanya biasanya sesekali menyempatkan untuk itu jika Joshua dan Shanel berhalangan untuk menginap di rumah orangtua mereka.
Malam ini Karina pun ada yang ingin didiskusikan dengan saudara-saudaranya.
"Mau diskusi apa, Dek?" Joshua memulai percakapan sebagai yang tertua. Mereka bertiga sudah menyiapkan telinga mereka untuk mendengarkan dengan saksama.
Karina membenarkan duduknya. "Jadi gini... Ayin pengen diskusi sama kalian tentang sesuatu." Karina merapatkan tangannya.
"Berhubung adek kalian ini kan udah lulus dan step selanjutnya adalah bekerja. Nah... aku ada pikiran buat serius untuk jadi influencer dan model untuk karir aku ke depannya. Setelah dipikir-pikir kayanya memulai karir sebagai pekerja kantoran butuh waktu yang lama dan sulit jadi aku putusin untuk seriusin aja apa yang udah aku mulai. Menurut abang-abang dan Kak Shanel gimana?" ujar Karina sambil menatap kedua abang dan kakak iparnya.
Karina sudah resmi lulus dari kampusnya setelah melaksanakan wisuda tiga hari yang lalu. Ia kini sudah resmi melepaskan masa-masa akademiknya dan memilih untuk melanjutkan karirnya. Adakah keinginan untuk mengejar pendidikan ke jenjang S-2? Untuk saat ini Karina belum ada pikiran untuk itu dikarenakan ia ingin mengistirahatkan otaknya terlebih dahulu.
Gio menjawab setelah menelan kacang yang ia makan. "Gue sih oke-oke aja. Itu semua pilihan lo, Dek. Lakuin apa yang bikin lo happy dan bikin lo enjoy. Kita pasti selalu dukung."
Joshua mengangguk membenarkan. "Benar kata Gio. Apapun itu asal hal yang baik kita setuju. Kamu udah coba diskusi sama Papi dan Mami?"
"Udah. Responnya positif, sih. Cuma Mami kayanya masih agak ragu gitu."
Joshua dan Gio mengangguk-angguk. Sedikitnya mereka paham mengapa mami mereka sedikit ragu. Sebagai veteran publik figur, maminya mengetahui A-Z apa yang ada di dunia hiburan tersebut.
"Mami kaya gitu karena khawatir, Dek. Coba nanti kasih pengertian lagi. Kamu juga udah siap kan sama resikonya nanti? Profesi yang akan kamu pilih nanti itu nggak mudah. Semua mata tertuju sama kamu, bahkan apapun yang kamu lakukan itu bisa jadi panutan orang banyak. Belum lagi harus terus pasang senyum bisnis kemana-mana, orang-orang yang kelihatan baik di luar belum tentu baik di belakang kamu. Kamu udah siap sama itu semua?"
Karina mengatupkan bibirnya. "Abang serius banget Karina jadi takut."
Shanel memeluk bahu Karina. "Maksud abang bukan nakut-nakutin, Rin. Cuma mau mastiin kalau kamu udah bisa menerawang resiko ke depannya gimana. Untuk meminimalisir kamu kenapa-napa."
"Ayin sih udah lumayan tau resikonya. Ke depannya aku juga nggak bakalan asal nerima job atau projek. Aku bakal pilah-pilah lagi." jelas Karina. "Aku juga berencana mau join agensi aja biar semuanya lebih tertata. Kalau aku join agensi Kak Harsa kira-kira oke nggak, ya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/342602277-288-k513164.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ready to Love? [COMPLETED]
FanfictionWisnu adalah laki-laki yang tinggal di seberang rumahnya yang ia tidak tahu akan menjadi sosok abangnya yang ketiga, seperti tidak cukup dengan dua abangnya di rumah. Karina adalah gadis cantik di seberang rumah barunya yang ketika kecil sudah sena...