• Chapter 19 •

2.9K 236 65
                                    

double updatee yay <3

enjoy!

***

Karina berkali-kali terlihat bolak-balik melirik Wisnu lalu memalingkan pandangannya ke arah depan lalu kembali melirik Wisnu yang sedang menyetir. Gadis itu masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi beberapa jam yang lalu. Semuanya terasa seperti mimpi di siang bolong. Karina takut kalau ini hanya khayalannya saja.

Wisnu yang merasakan Karina terus memandanginya pun akhirnya melirik gadis itu yang kini sedang menatapnya juga. Mata mereka bertemu sejenak. "Kamu kenapa ngeliatin Mas mulu? Jadi nggak fokus nih nyetirnya."

Karina dengan tergagap meminta maaf karena mengganggu pria itu menyetir. Gawat kalau Wisnu tidak fokus dan mereka kenapa-napa, sementara perasaannya baru saja terbalas.

Wisnu bertanya sambil pandangannya terus fokus ke jalanan. "Kamu ada yang pengen diomongin? Ngomong aja."

Karina menipiskan bibirnya yang terlihat lucu di mata Wisnu. Gadis itu tidak sadar jika sebenarnya Wisnu juga berkali-kali melirik Karina dari pinggir matanya karena harus tetap fokus menyetir. Pria itu juga sedang merasa tidak percaya jika gadis disampingnya itu sekarang sudah menjadi miliknya. Ada sensasi geli di perutnya ketika memikirkan kata 'miliknya'.

"Hmm... mau mastiin aja, sih... kalau sekarang kita beneran udah itu?" ujar Karina malu-malu.

Wisnu menahan tawanya. "Itu apa?"

"Ya ituuuuu!"

"Ya itu apa Karinaaa?" tanya Wisnu gemas sekaligus menggoda Karina.

"Ya itu..." Karina masih menahan diri untuk mengatakannya karena malu. "Pacaran!!" katanya dengan cepat.

Wisnu yang terlalu gemas pun mencubit pipi sebelah Karina membuat gadis itu mengaduh. Namun tidak protes karena dia pun senang. Tangan Wisnu bergerak meraih tangan kanan Karina untuk ia genggam, sementara tangan lainnya tetap memegang setir.

Pipi Karina sudah memerah seperti tomat karena perlakuan sederhana tapi manis dari pria itu.

"Anggap aja gitu."

Karina mendelik mendengar jawaban ambigu dari Wisnu. Ia menggoyangkan genggaman tangan mereka. "Kok 'anggap aja gitu'? Mas serius nggak, sih?"

"Iya sayang... kita sekarang pacaran. Udah jelas sekarang?" ujarnya lembut.

Karina rasanya ingin terbang ketika panggilan 'Sayang' keluar dari mulut Wisnu yang biasanya hanya bersuara ketika pria itu ingin. Karina benar-benar berada di atas awan sekarang. Memang boleh ya dia sebahagia ini?

"Mas jago banget deh flirting-nya. Jujur, deh! Aku cewek ke berapa, Mas?"

"Ngapain nanya kaya gituan, sih?" Wisnu heran kenapa perempuan selalu bertanya hal yang ujung-ujungnya akan memancing keributan atau perdebatan. Dikasih tahu salah, nggak dikasih tahu lebih salah lagi.

"Ih udah jawab aja!" Karina menatap Wisnu penasaran.

Melihat Wisnu yang berpikir membuat Karina berprasangka asal-asalan. "Lama banget mikirnya! Jangan-jangan aku cewek ke-seribu lagi!"

Kini Wisnu menatap Karina sepenuhnya karena sedang berada di lampu merah. Pria itu mengeratkan genggaman tangan mereka. "Nggak penting kamu keberapa. Yang penting sekarang aku sama kamu. And I want you to be my last."

Ready to Love? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang