chap 3

1.7K 114 7
                                    

suasana di ruangan sebelah kantor kepala sekolah sangatlah mencekam, membuat sailom merasa tertindas. dia menatap kepala sekolah dengan ketakutan, karena sepperti beberapa menit yang lalu, semua orang memandang ke arahnya, seolah mereka akan mengambil tindakan, seolah semua yang terjadi adalah salahnya. meskipun dia tidak memiliki harapan dan tidak memiliki ekspetasi terhadap siapapun untuk memperjuangkan keadilan. tetapi ketika gurunya tidak terlihat sekecilpun untuk melindungi korban, dia tidak berhenti kecewa

" alasan mengapa saya mengumpulkan kalian hari ini, saya rasa tidak perlu saya jelaskan, kalian pasti sudah tahu mengapa "

suara kecil dan kuat dari kepala sekolah berbunyi di keheningan, membuat sailom berhenti berfikir sebentar. kepala sekolah menggunakan kacamata berwarna perak, dia mengamati sekeliling dengan matanya, pandangannya berhenti pada kanghan, orang yang menyebabkan insiden pembully-an, lalu kepala sekolah langung membuang pengelihatannya.

" pertama-tama kita harus membiarkan orang tua kanghan mengetahui tentang kelakuan dia disekolah "

segera setelah kepala sekolah selesai berbicara, guru lain, yang merupakan sekertaris pribadi kepala sekolah memberikan video yang ada di ponselnya ke nenek ging agar bisa dilihat olehnya.

segera setelah kepala sekolah selesai berbicara, guru lain, yang merupakan sekertaris pribadi kepala sekolah memberikan video yang ada di ponselnya ke nenek ging agar bisa dilihat olehnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

nenek memakai kacamata lamanya, menutup mulutnya dengan tangannya, berteriak dengan ketakutan. nenek memandang sailom, dia mengingat kejadian ketika berbicara dengan sailom di elevator, di merasa sangat bersalah.

"KANGHAN!"

nenek ging memandang kearah cucunya yang duduk disebelahnya dengan pandangan kecewa, sekarang sebagai cucu dia hanya bisa menundukkan kepalanya, tidak merasakan kekecewaan neneknya.

faktanya, kanghan sendiri merasa sangat tidak nyaman, tetapi karena prasangkanya yang mendalam dia mengabaikan perasaan orang lain membuat dirinya bersikap seolah-olah tidak peka terhadap raasa sakit atas tindakannya pada orang lain.

" orang tua tidak menyangkalnya kan? berdasarkan bukti-butik yang ada sudah jelas bahwa kanghan salah"

" itu benar" nenek ging menyetujuinya.

" tetapi saya mau memberi cucu saya kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. saya juga berjanji akan mengajarkan dia"

" pagi ini, setelah mengetahuinya, saya akhirnya mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan sailom, yang merupakan anak yang dilukai oleh kanghan" kepala sekolah mengingatkan, lalu melihat kearah sailom, dan saat ini semua orang diruangan melihat dan mendengar apa yang sailom ceritakan.

" aku tidak ingin memperkeruh masalah ini "

kanghan memandangi orang itu dengan tatapan tidak percaya, setelah kejadian itu, kanghan selalu berasumsi sailom akan terus memojokkannya, apalagi ketika buktinya sudah terungkap. tapi apa yang dia dengar membuat badannya gemetar. apa yang akan sailom lakukan?

kincir angin yang ditiupWhere stories live. Discover now