chap 14

1.7K 112 7
                                    

hari dimana secara tidak sengaja dia mengucapkan pengakuannya, sailom langsung mengemas tasnya dan pulang kerumah, dia memberitahu nenek ging jika mempunyai urusan pribadi yang harus segera diurusnya, dan meminta untuk berhenti mengajar sementara, nenek ging tidak menyanyakan banyak pertanyaan. tapi jika dia terus menghindari kanghan seperti ini, ini sama hal nya dengan mengakhiri semunya, jika mereka di kelas yang sama, dia tidak dapt menghindari kanghan selamanya, benar?

walaupun, kanghan sekarang dekat deman temannya, guy karena mereka adalah pemain bola, saat dia meminta sailom untuk membeli air dan membawanya ke lapangan, dia tidak mempunyai pilihan lain dan harus melihat wajah kanghan.

kanghan mengelap keringatnya dengan bajunya, lalu mengangkat kepalanya, matanya yang tajam tidak sengaja berhenti sebentar karena melihat mata sailom, dia juga sangat tidak nyaman, tapi suara guy yang memanggilnya tidak jauh membuatnya menarik pandangannya, sailom mengalihkan pandangannya dan acuh tak acuh melewati kanghan. walaupun dia sangat menyukai kanghan dan perasaan ini bertumbuh semakin kuat saat keduanya semakin dekat, tapi dia tidak pernah menceritakan hal ini ke guy dan auto, sailom tahu jika kedua temannya tidak menyukai kanghan, dan juka, dia merasa pasti tidak ada masa depan diantara dia dan kanghan, terlepas dari apa yang dia katakan atau perasaan yang dia berikan, dia harus melepas harapannya sementara perlahan-lahan pasti memudar.

" aku akan membayar mu nanti" guy mengambil air dari tangan sailom dan mencoba untuk membukanya, tapi tangannya terlalu berkeringat dan dia sulit untuk memutar tutup botolnya, sailom tidak mempunyai pilihan dia mengambil botol itu dan membantunya mebukakan tutup botolnya.

" kemana handuk mu?" sailom memberi botol ituu kembali ke guy,lalu pergi untuk mencari hamduk yang biasa dibawanya untuk latihan.

guy, melihat kearah tempat duduk tingkat dibelakang sailom, dia membungkuk, mengeluarkan handuk yang besar dari tasnya, diwaktu yang sama guy menyiram mukanya dengan air di botol untuk menyegarkan mukanya, menghindari keringat yang jatuh ke matanya, setelah menyiram wajahnya, dia memberi wajahnya kearah sailom jadi dia bisa mengelap wajahnya.

" apakah aku teman mu atau pembantu mu?"

" urus sebentar, aku pemain bola"

" kapan mereka akan mengumumkan lineup nya?" saat sailom bertanya tentang pemain awal untuk pertandingan, dia membantu temannya untuk mengelap air di wajahnya dengan handuk yang dia ambil.

" lusa, jangan lupa untuk datang dan lihat"

" walaupun tidak datang, kamu pasti akan dipilih sebagai pemain utama" auto berkomentar, walaupun dia bukan pemain, dia sudah melihat gerakan kaki temannya sebelum dia berani menyebut bakat temannya di lapangan ini tak terkalahkan.

" tidak pasti, jika tidak ada pemain yang mempunyai hubungan kali ini, aku bisa saja ditendang dari pemain utama"

" kamu maksud, kanghan?" auto bertanya.

" hanya dia"

" bagaimana nava? aku mendengar jika dia melukai kiper sebelumnya yg terkena cidera saat bermain basket bersama, bukannya dia juga mendaftar sebagai kiper utama?

walaupaun auto tidak mempunyai kepentingan apapun dengan para pemain ini, tapi dia juga mengetahu gosip yang beredar, kemarin Nava bermain basket saat istirahat dan tidak sengaja mendorong pemain lawan yang kebetulan dia adalah kiper dari tim biru, hasilnya, tangan orang itu patah, mengakibatkan mecelakaan mendadak, tapi guy selaku kapten dari tim biru selalu mengenali orang, jadi dia meminta Nava untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.

jadi Nava menjadi kiper menggantikan kiper yang sebelumnya, jadi hari ini, selain kanghan, temannya Nava juga ikut bergabung dalam latihan.

" dia tentu saja masuk ke lineup pemain utama " kata guy

kincir angin yang ditiupWhere stories live. Discover now