chap 18

3K 111 17
                                    

karena memutuskan untuk mengandalkan dirinya sendiri, sailom memperkenalkan pasar malam ke kanghan, sailom pernah bekerja disini sebelumnya, jadi dia telah melihat bagaimana tempat ini menghasilkan uang, dia senang melihat suasanya di sekitarnya.

" apa yang kamu lakukan disini?" si pengemudi mengikuti instruksi dan mengemudi sepanjang jalan, bertanya dengan curiga.

" mendapatkan uang"

" disini?" kanghan melihat kesekitar, tapi masih tidak mengerti bagaimana sailom mendapatkan uang.

" ya, kita akan bernyanyi disini"

begitu dia selesai berbicara, sialom melihat kesekitar sebentar, lalu mmenemukan target lokasi, dia memegang tangan kanghan dan membawanya kesana, sailom dengan pengalamannya bekerja disini, dengan mudah ber negoisasi dengan pengurus pasar untuk menyewa tempat kecil, dan membiarkan kanghan menjaga disana, sementara dia pergi ke toko barang bekas untuk mengambil gitar dari banyaknya barang, dia bernegoisasi sebentar dengan penjual, kanghan berdiri beberapa jauh tidak bisa mendengar percakapan mereka dengan jelas.

" bagaimana kamu bisa mendapatkan gitar?" kanghan kaget melihat sailom kembali dengan gitar di tangan.

" meminjam "

" mereka dengan santai membiarkan mu untuk memakai itu?"

" ya, aku memberi tahu mereka untuk mendapatkan uang lebih untuk membayar sekolah kita, jadi dia membiarkan aku memakainya"

" sangat bagus"

" karena dia pikir aku anak baik"

kanghan mengakui, terlihat dari penampilan sailom, siapapun akan merasa anak ini adalah anak yang baik, tapi sailom sebenarnya memang anak baik, bahkan lebih baik dari pada orang lain.

mulai dari ketukan pertama dari jari kanghan, membuat orang yang berlalu lalang berbelanja, tertarik. membuat mereka sering menenggokkan kepala mereka saat sailom menyanyikan lagu pertama, kedua anak itu duduk di bangku plastik yang diberikan pemilik pasar, menarik banyak pasang mata. tepuk tangan terdengar dari semua sisi, dan rasa malu keduanya diawal perlahan menghilang, keduanya bahkan sampai lupa jika mereka sedang membuat uang, merasa sangat familiar dengan bermain dan bernyanyi bersama, kanghan dan sailom memainkan nada, menyampaikan emosi ke para pendengan, awalnya beberapa orang didekat mereka melempar uang koin ke kardus, lalu mulai memasukkan uang pecahan yang lebih besar.

penampilan solo awal itu menarik banyak orang untuk bernyanyi bersama, membuat suasanya pasar lebih sibuk dari pada biasanya, dan  toko disekitarnya menjual lebih baik.

pada saat ujung jari memainkan nada terakhr di senar, itu hampir pukul sepuluh malam dan keramaian berangsur menghilang, sailom melihat sekitar dan merasa sudah waktunya untuk kembali, dia sudah bernyanyi sampai tenggorokannya sudah tidak bisa berkompromi. jadi keduanya mengembalikan barang yang mereka pinjam, mereka juga tidak lupa berterimakasih kepada orang-orang yang baik padahal mereka tidak pernah bertemu sebelumnya. lalu mereka menyender di kursi pada sudut yang sepi untuk menghitung uang yang mereka dapatkan.

" 4723 baht dan 25 sen" (2jt an)

sailom menaruh koin terakhir diatas tumpukan koin, menyeringai, menatap orang yang masih menatap uang ini, merasa jika orang yang lain tidak puas, senyumnya juga berangsur menghilang.

" kita hanya bekerja dihari pertama, dan kita sudahmendapatkan banyak"

" tapi aku merasa masih belum cukup, uang ini tidak akan bertahan lama"

" jika kita memakainya secara hemat, masih banyak uang yang akan tersisa" kata sailom, tapi kanghan berbalik dan berdiri, memberitahunya untuk mengambil uang itu.

kincir angin yang ditiupWhere stories live. Discover now