chap 16

1.8K 90 3
                                    

setiap area di rumah sakit swasta ini berbau disinfektan, yang membuat banyak orang akan menyukainya karena terasa begitu higienis namun juga membuat orang enggan untuk berkunjung, jadi beberapa orang yang datang kemari semuanya mempunyai tujuan, dan mereka tidak perduli dengan kondisi disekitar, dengan pikiran rumit dimata mereka, melihat sekeliling seolah-olah sedang mencari sesuatu atau sesorang..

saat dia melihat targetnya, sekarang dia berhenti, senyum tipis muncul di wajah itu membuat orang merasa sangat dekat, dia melangkah maju kearah wanita tua yang duduk di kursi roda dengan raut wajah yang khawatir.

" halo, bu" anak muda itu dengan sopan menyapa.

" aku melihat mu duduk disini cukup lama, apakah kamu mengantri untuk diperiksa?"

perawat muda itu mengenakan setelan putih dan terdapat bordiran nama rumas sakit di dadanya, senyumnya ramah dan hangat, suaranya dapat terdengar dengan jelas membuat pasien yang sedang khawatir tentang kondisinya mulai bisa untuk lebih tenang, dia mempunyai komunikasi yang baik dengan para pasien, terutama para orang tua, itu tidak sulit bagi seorang dengan profersinya bertahun-tahun.

" semuanya sudah beres, dokter memberitahuku bersiap untuk operasi besok"

" ah.. apakah itu dokter othopedic?"

" bagaimana kamu tahu?" nenek ging tersenyum, sekarang dia sadar duduk di kursi roda, jadi harusnya perawat tidak susah untuk menebak.

" lututnya sudah sakit dari lama, dia ingin operasi, tapi masih khawatir"

" dokter sekarang sangat berbakat, aku sudah merawat banyak orang pasien yang operasi lututnya disini, beberapa hari setelah operasi, merka sembuh dengan sangat baik, bisa pulang kerumah jadi anak-anak mereka bisa membawa mereka pulang, tetapi tetap menjalankan terapi fiik"

" dokter juga memberi tahu ku untuk melakukan terapi fisik"

" itu benar, melakuka latihan terapi fisik yang benar setelah operasi akan membantu pasien sembuh lebih cepat dan bisa kembali beraktivitas seperti sebelumnya"

" apa yang terjadi jika tidak melakukan terapi fisik?" nenek ging bertanya dengan wajah yang serius.

" yang terpenting ikuti saran dari dokter, beberapa pasien tidak mengikuti saran dokter, jadi dia sering kembali kerumah sakit untuk check-up" karena dia tidak mau membuat khawatir pasien, dia menghindari berbicara tentang komplikasi setelah operasi.

" tapi cucu nenek tidak punya waktu untuk menolong nenek saat terapi fisik "

" itu tidak masalah sama sekali, kamu bisa mengundang asisten rumah sakit untuk membantu mu, aku juga telah merawat pasien dengan operasi lutut sebelumnya dan hanya beberapa bulan mereka dapat berjalan lagi dengan normal"

" ngomong-ngomong, bisa kah nenek mengundang mu?" setelah mengobrol, nenek merasa sangat familiar, jadi nenek ging menyebut dirinya dengan 'nenek', yang membuat orang yang lain tersenyum cerah. *

* (( jadi sebelumnya percakapan mereka formal, saifah juga nyebut nenek dengan 'khun', terus nenek ging mau nyebut dirinya sendiri 'nenek' ke saifah, artinya nenek secara halus minta saifah manggil dia nenek ))

" ya, akhir-akhir ini aku tidak merawat pasien lain selain perkerjaan saya di rumah sakit"

" itu bagus," saat nenek pergi kerumah sakit dia juga harus menunggu supir dan penjaga rumah untuk membawanya kesini, keduanya tidak jauh lebih muda dari umurnya, dan nenek ingin mereka membantu pada saat terapi fisik, mungkin dia akan menjadi bungkuk dan pendek

kincir angin yang ditiupWhere stories live. Discover now