chap 10

1.5K 101 7
                                    

siapa yang tahu jika tadir terkadang mempermainkan orang, lagi dan lagi menghancurkan ekspetasi mu

setelah ujian selesai, sailom melihat katru nilai yang diberikan oleh guru ke tangannya, dia selalu mendapat nilai yang bagus untuk mempertahankan beasiswanya, tapi kali ini dia tidak perduli dengan nilainya, yang terpenting sekarang adalah kartu nilai yang dipegang kanghan.

sailom langsung memasukkan kartu nilainya ke tasnya, menoleh kearah kanghan yang duduk dibelakang kelas, kanghan memandang nilainya dengan ekspesi yang serius, sailom bangun dan menghampirinya, anak yang lain sedang memandang kartu nilai mereka, tidak ada yang memperdulikannya, sebelum dia menghampiri, kanghan mengambil tas nya dan lari keluar kelas.

sailom dengan cepat mengejar dan berhasil menahan kanghan sebelum dia sampai di lantai pertama, dia  meletakkan tangannya di lututnya, mencondongkan badannya ke depan, mencoba untuk mengambil nafas karena mengejar kanghan, dan perlahan mecoba untuk tenang.

" aku terus memanggil mu, apa kamu tidak dengar?"

" aku tidak ingin mengecewakan mu"

sailom tidak tahu apa yang harus dia katakan, tapi dari suara kanghan dan ' ekspesinya, jawabannya bias ditebak

" aku.. gagal di satu pelajaran"

kanghan menunjukan nilainya, bergumam seperti orang yang berjalan sambil tidur. sailom menutupi masalah dirinya yang sekarang pengangguran dan tersenyum kearah kanghan untuk menghapus kesedihannya.

" aku kan sudah bilang kepada mu jangan menganggap hasil ujiannya terlalu serius, selama kamu telah melakukan yang terbaik"

" tapi yang lain menganggap ini serius"

" kamu dengar, tidak penting dengan apa yang orang pikirkan tentang mu, yang penting bagaimana kamu berfikir tentang dirimu sendiri "

" tapi aku juga berfikir aku tidak cukup bagus"

" tidak semua orang yang baru pertama kali melakukannya dan berhasil, gagal di satu pelajaran pun  artinya kamu sudah meningkat pesat dari pada sebelumnya, kamu kan dulu gagal di semua pelajaran"

" itu artinya aku akan lulus di semua perlajaran nantinya, benar?"

" apakah kamu pernah mendengar jika kamu mencoba, kamu akan berhasil?"

" itu artinya.. berikutnya kamu akan mencobanya bersama ku, betul?"

sailom melihat ke orang yang bertanya denganmata yang berkilauan, dia ingin berkata bahkan jika kanghan tidak berkata ingin bersamanya sepanjang waktu, dia akan pergi dengannya tanpa syarat, tapi semuanya menurut peraturan nenek ging, dan sekarang nenek ging datang untuk memenuhi janjinya.

wanita tua berjalan dan sailom menempelkan kedua telapak tangannya untuk menyapanya, yang mana membuat kanghan berbalik, mata yang tajam nya menyipit dan dia melihat neneknya lebih serius dari pada biasanya.

" nenek datang ke wali kelas untuk menanyakan perkembangan kanghan, jadi nenek menggunakan kesempatan ini untuk menjemput kanghan, juga sebenarnya ada yang nenek harus bicarakan dengan sailom"

sampai sekarang, sailom selalu menganggap nenek adalah orang yang baik, nada bicara saat berbicara dengannya selalu membawa sinar simpati.

" apa yang ingin kamu beritahu ke sailom?" kanghan melihat ke sailom dengan pertanyaan, dan melihat kearah neneknya dengan curiga.

" nenek meminta maaf harus membatalkan les dengan sailom"

" apa ini maksud nya?!" kanghan menggeram, melihat bingung kearah neneknya dan sailom.

kincir angin yang ditiupWhere stories live. Discover now