kata-kataa itu selalu terngiang di pikiran kanghan, membuatnya marah, selain dipukul oleh sailom, apalagi dicemooh olehnya bahwa hidupnya berlalu seperti genangan lumpur. hal ini membuatnya sangat gugup.
kanghan memegang stir dengan erat, dia harus membalas semuanya ke sailom, ponselnya berdering, diatas layar tertera bahwa nava meneleponnya, dia baru ingat kalau dia mempunyaii janji dengan teman-temannya untuk bermain game sepanjang malam, biasanya bergiliran dirumahnya atau dirumah nava.
" kanghan, dimana kamu?" sura nava terdengar dari speaker ponsel, diikuti dengan suara berisik mac, menyebabkan diia mengerutkan keningnya.
" apa kamu tau dimana rumah sailom?"
" apa gunanya menanyakan ini? jangan bilang..." kata nava dengan agresif, tapi kanghan mengancam untuk berbicara lagi.
" jangan pikirkan itu, bajingan, dia menonjokku tepat dimukaku, kalau hari ini aku tidak menemukannya aku yakin tidak akan bisa tidur"
" kenapa dia menonjokmu? " nava sangat skeptis apakah sailom memukul temannya tanpa alasan atau karena apa yang temannya lakukan terhadapnya sehingga temannya pantas mendapatkan pukulan.
" bisakah kamu berhenti bertanya? tanya ke mac untukku, apakah dia tau dimana sailom?"
menyadari dari suaranya bahwa suasananya sedang jelek, dia dengan cepat menyakalan speakernya, meminta mac untuk berhenti bermain game, tidak berapa lama, mac menemukan alamat sailom dari teman kelasnya, rumahnya adalah rumah kontrakan di perkampungan kumuh, mac tahu persis lokasinya.
ketiganya bertemu dan bersiap kesana untuk membalaskan dendam kanghan. setengah jam kemudian, kanghan, nava dan mac berhenti di depan gang kecil, ini adalah jalan menuju rumah sailom, banyak keluarga yang sudah tidur, jadi area rumah ini tidak terlalu berisik dan agak terpencil. ada gelandangan yang memakai sudut jalan sebagai tempat tinggal, tumpukan botol bir yagn tergeletak berantakan bersama dengan sampah lainnya yang berbau tidak sedap, membuat ketiga anak kaya mengangkat tangannya untuk menuutupi hidungnya saat melewati jalan itu.
" apakah bisa hidup di tempat seperti ini?"
dalam diam, nava membuka mulutnya, sulit dibayangkan keluarga sailom, yang satu kelas dengan mereka berada dalam situasi seperti ini, rumah lain disepanjang jalan tidak terlihat jauh lebih baik.
" aku tahu keluarganya miskin dan dia bisa masuk ke sekolah dengan beasiswa, tapi aku tidak ber ekspetasi dia hidup di lingkungan seperti ini " tambah mac, melihat kesekelilingnya dan menggelengkan kepalanya.
kanghan sendiri sedikit tenaang saat melihatnya, tetapi dia punya sifat kompetitif, dia fikir setidaknya beri sailom satu pukulan untuk membalasnya
tetapi sebelum mereka tiba, merek mendengar suara dari banyak orang. adengan yang terjadi di depan mereka seperti sekelompok orang yang sedang menginjak sesuatu, atau seseorang, bukan hannya itu, mungkin tidak hanya ter injak oleh satu orang.
" hey! sailom!!" hal pertama yang kanghan liat adalah tubuh sailom terbaring meringkuk di tanah, nalurinya mendorong dia untuk membantu sailom sebelum dia bisa berfikir yang lain, nava dan mac mengikutinya saat melihat kanghan berlari.
kanghan meraih bahu salah satu lelaki dari kelompok itu, saat lelaki itu berbalik badan, kanghan memberinya pukulan keras, memanfaatkan kekacauan disekelilingnya, dia dengan cepat menarik kerah sailom dan melindungi dibelakangnya dari orang-orang yang mencoba menangkapnya.kemarahan sebelumya sepertinya menghilang dari kanghan.. saat ini, kanghan tidak berniat bertanya siapa orang-orang ini atau apa yang terjadi, meskipun dia sendiri yang mencari sailom, bahkan dia ingin memukul sailom dua kali, tetapi sekarang dia tidak bisa membiarkan sailom terluka.
YOU ARE READING
kincir angin yang ditiup
Romance‼️hanya translate kasar, dari series baru GMM yg akan tayang 18 agustus cerita tentang kanghan & sailom judul sebelumnya romansa yg berbahaya, aku ganti supaya aman! tidak untuk diperjual belikan atau mengambil keuntungan. viet trans by @perthchi...