8. Nomor WA

13 7 0
                                    

Classmeeting hari pertama telah selesai. Kini Aruna sedang menunggu Dika di luar gedung sekolah karena Dika masih mengambil motornya di parkiran.

Setelah 13 menit akhirnya Dika datang dengan motor vespa putihnya. Dengan telaten, Dika merapikan rambut Aruna dan memakaikan helm untuknya.

Aruna mulai menaiki motor Dika dengan hati - hati. Setelah siap, Dika menyalakan dan mulai melajukan motornya.

"Dika, kayaknya Raja suka deh sama aku," ucap Aruna setengah berteriak agar Dika mendengar ucapannya.

"Kenapa?, kamu juga suka sama dia?," tanya Dika yang dibalas kekehan oleh Aruna.

"Raja ganteng, aku suka. Dia mirip cowo wattpad yang pernah aku baca, Dik."

"Aku udah pernah bilang, jangan pernah deket sama dia?!," sentak Dika membuat Aruna terkesiap. Kenapa Dika sangat berlebihan?.

"Kalau suka, kenapa kamu gigit tangannya?,"

"Emm--aku gamau mereka makin menjadi - jadi, Dik."

Seiring berjalannya waktu, kini telah sampai di depan rumah Aruna. Aruna turun dari motor Dika dan melepas helmnya lalu ia berikan kepada Dika.

"Dika, maafin ga nepatin janji."

"Gapapa, emang aku ga pantes dapetin itu. Yang pantes itu Raja, dia yang menang"

Pak Aryo yang semula berada di dalam rumah, menghampiri mereka berdua. Lantas Dika menyangga dan turun dari motornya, lalu tangannya bergerak untuk menyalimi Ayah Aruna.

"Nak Dika ga mampir dulu?,"

"Hehe, endak om. Dika mau buru - buru pulang soalnya siap - siap mau ke rumah bu dhe."

"Loh, tumben lebih awal?"

"Bu dhe lagi sakit, Om. Mungkin nginep di sana selama seminggu."

"Yawes, ati - ati yo, le." Dika menganggukkan kepalanya lalu menaiki motornya kembali untuk pulang.

"Monggo, om"

"Iyo, le." Pak Aryo dan Aruna mulai memasuki rumahnya. Aruna menuju kamarnya lalu menghempaskan dirinya ke ranjang berniat untuk tidur tanpa berganti pakaian.

Ia meraba - raba kasurnya berniat mencari ponselnya, tetapi ia tidak menemukannya. Ia mendudukkan dirinya lalu memperhatikan seisi kamarnya. Aruna tak menemukan ponselnya.

drrtt drtt

Dering ponselnya terdengar, rupanya di bawah bantal tidurnya. Ia mengambil lalu menyalakan ponselnya. Terdapat notif dari nomor asing.

0858xxxxxxxx
haiii

Aruna tak tau siapa yang mengirim pesan padanya. Foto profilenya pun tidak ada. Aruna tak ingin membalasnya, ia hanya melihat pesan tersebut dari notif. Lebih baik ia tidur daripada ia menghiraukan nomor tidak jelas itu.

.....

"Kak Raja--ini gelang kakak aku balikin."

"Semangat Rajaa!,"

"Senyum kamu manis."

Di bawah guyuran air, ia masih terpikirkan Aruna. Membuat kegiatan membersihkan dirinya terganggu. Otaknya hanya berisi Aruna, Aruna dan Aruna. Sedang apa dia sekarang?. Sudah makan apa belum?.

Raja mengelap seluruh badannya dengan sabun, lalu menyalakan shower agar kegiatan mandinya lebih tenang.

Mencoba memejamkan mata, lalu berpikir bagaimana jika Aruna menjadi kekasihnya, Ia akan dengan seenaknya mencium, membelai, dan memeluknya.

Cerita Bahagia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang