13. Kedatangan Selena

21 7 0
                                    

"Mamaa?," kedatangan Aruna di rumah Raja sama sekali tidak membuat Sana senang. Sana tidak sekalipun menolehkan pandangannya saat putranya mengajak bicara.

"Mama ga suka ada orang asing datang ke rumah," rahangnya mengeras menahan amarah.

"Udahlah ma, lagian ini juga kebahagiaan Raja. Apa salahnya Raja bawa Aruna ke sini?," tanpa menoleh, Sana berdiri dari duduknya lalu berjalan perlahan menuju meja makan, disusul oleh Nina dibelakangnya.

"Ayo," digandengnya tangan Aruna, lalu mendudukkan Aruna di sampingnya. Sedangkan Nina berada di samping Sana.

Beberapa makanan tersaji di depan mereka. Apalagi makanan kesukaan Raja, sate ayam.

"Silakan dimakan," ujar Sana dengan wajah gusar. Mereka makan dengan keheningan, hanya suara garpu dan sendok yang terdengar.

"Apa yang kamu inginkan dari putraku?," tanya Sana tanpa melihat lawan bicaranya.

Aruna melirik Raja yang ada di sebelahnya, "Aruna cuma ingin menjadi temannya Raja, Tante. Tidak lebih," jawab Aruna dengan suara lirih dan terlihat gugup.

"Ingat, tante gamau kamu sering- sering deket sama Raja"

"I--iya tante"

"Setelah makan, langsung pergi dari rumah ini," tegas Sana.

"Ma?!," pekik Raja sambil menatap mamanya.

"Gara - gara perempuan ini, kamu sekarang ga pernah nurut sama mama?!." Sana segera meninggalkan mereka. Aruna menundukkan kepalanya merasa bersalah dengan kehadirannya saat ini.

"Udahlah, Ja. Nurut sama mama, dewasa dikit bisa ngga si lo?!. Mama itu ga suka sama cewek sok kalem kaya dia," tunjuknya ke arah Aruna.

"Siap kesayangan mama." Raja menarik tangan Aruna keluar dari rumahnya.

Ia mengeluarkan motornya dan meminta Aruna untuk naik. Dengan segera Aruna menaiki motor Raja dengan hati - hati.

Dengan pelan Raja menarik tangan Aruna untuk memeluk perutnya, "Dingin." Aruna hanya menganggukkan kepalanya nurut.

Raja dengan perlahan mengendarai motornya. Jarak antara rumah Raja dan Aruna sedikit jauh. Atau biasa ditempuh selama 20 menitan.

Kini telah sampai di pekarangan rumah Aruna. Raja mengelus tangan Aruna yang ada di perutnya tetapi ia merasa tidak ada pergerakan dari Aruna. Ia menolehkan kepalanya, ternyata perempuan itu sudah tertidur.

Ia terkekeh pelan, sangat lucu menurutnya. Raja turun dari motornya dengan memegang pundak Aruna supaya tidak terjatuh. Lalu ia menurunkan Aruna secara perlahan.

Raja menyelipkan tangan ke belakang lutut dan leher Aruna, ia gendong ala bridal style. Tepat di teras rumah ada Pak Aryo yang sedang menunggu putrinya. Tercetak di wajahnya, ia terlihat khawatir.

"Aruna kenek opo, le?," tanya Pak Aryo.

"Aruna ketiduran om"

"Yasudah bawa Aruna ke kamarnya." Pak Aryo menuntun Raja untuk membawa Aruna ke dalam kamar.

......

Raja terheran karena Ridho memainkan ponselnya sambil senyum - senyum. Dengan cepat Raja mengambil ponsel Ridho, Ridho yang diperlakukan seperti itu pun hanya pasrah.

Raja melihat ponsel Ridho sampai tertawa terbahak - bahak. Rupanya temannya itu sedang kasmaran.

Pacar😘
Nanti kamu pulang sama siapa sayangg?

Ridho
Sama kamu donk sayankkk😗😗😗😗❤❤❤

"Ahahahahah anjingg, Dho. Lo bisa alay juga ya?. Gua kira lo selama ini ga pernah suka sama cewek," tawa Raja membuat wajah Ridho berubah masam.

Cerita Bahagia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang