Perempuan dengan rambut yang bergelombang itu, membungkuk sopan."Izinkan saya berbicara dengan anda" kata perempuan itu dengan tegas. Tatapannya datar, namun terlihat ia seperti akan marah.
Gala segera memasuki ruangan nya kembali, mempersilahkan duduk perempuan bergelombang tersebut.
"Siapa kau?"
"Pacar Taeyong NCT"
Gala tertawa pelan atas jawaban perempuan itu, "Aku serius"
Perempuan itu memberikan tangan nya, ia mengajak bersalaman dengan Gala.
"Saya Tyas, kakak dari letnan Aden"
Gala menganggukkan kepala nya, mereka berdua bersalaman.
Tyas menaikkan kaki nya, "dimana adikku----mayjen?" ucapnya. Gala pun melunturkan senyuman nya, ia menunduk.
"Aden dan temannya di nyatakan hilang, Tyas" jawab Gala dengan sendu. Ia dapat melihat wajah bercanda Tyas yang masih tak percaya.
Tyas tertawa kencang.
"Candaanmu tidak lucu Mayjen!"Gala tersenyum smirk, "Aku terlihat bercanda kah?"
Pelupuk mata Tyas sudah basah karena air mata yang ia bendung, Tyas tersenyum kecut. Akhirnya air mata nya tak dapat ia tahan.
"Anakmu juga ada disana kan? Apakah anda sebagai ayah tidak khawatir?" tanya nya dengan bergetar. "ANDA JUGA SEORANG AYAH, APAKAH ISTTIMU JUGA TAK KHAWATIR PADA ANAK ANDA!?!" Teriak Tyas yang sudah terbawa emosi.
"Jangan ikut campur urusan pribadi."
"Saya tidak ikut campur, saya hanya ingin Aden kembali pada pelukan saya. Sama seperti anda yang ingin kembali memeluk anak anda."
Sunyi, tak ada yang berbicara. Hanya ada tangisan Tyas yang memenuhi atsmofer ruangan.
"Sekali lagi saya peringatkan. Ingat anak anda!" seru Tyas. Tyas mengambil tas nya dan pergi meninggalkan ruangan Gala dengan marah.
Jeglek
Bersamaan dengan emak Dion Tyas keluar. Namun, berkebalikan, Emak dion masuk, Tyas keluar.
Tyas menunduk, menutupi mukanya dengan rambutnya. Tyas tak ingin orang orang tau kalau ia sedang nangis.
Jeglek
Simbok Dion terlihat sangat marah api membara di matanya dapat di lihat oleh mata batin.
"DIMANA ANAK ANAK RANGGANA!?!"
"Anda sudah datang hingga 3 kali dari kemarin bu, hentikan!?!"
Simbok Dion mendekat pada Mayjen Gala. Tatapan tajam penuh amarah emak Dion dapat di lihat penuh.
"SEMUANYA KESINI!?!!!??" pekik simbok Dion yang mungkin, dapat memecahkan gendang telinga.
Tyas menahan tangan ibu nya, yang menuju ruangan Mayjen Gala.
"Ibu, aku udah jelasin pada Mayjen Gala. Ibu pulang aja" ucap Tyas. Tyas berusaha untuk membawa ibu nya pergi dari tempat militer ini, namun usaha nya gagal. Ibu nya tetap memaksa.
"IBU AKU MOHON!" rengek nya seperti anak kecil. Air matanya kembali membasahi pipi Tyas. Isakan kecil pun terdengar.
Tyas terduduk pada pinggiran tembok yang keras, sesekali ia melemparkan barang barang yang ada di tas nya karena kesal.
"Astaga nak, jangan lemparin barang barang mahal ini. Kalau nggak mau, buat saya aja"
Seorang ibu ibu kini membantu barang barang yang Tyas lempar kembali masuk ke dalam tas Tyas.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUTURE ELITE SQUAD
General Fiction7 insan indah dengan canda gurau sederhananya. Tapi, sebuah guncangan dahsyat menimpa bumi begitu hebat. Hingga tersisa satu raga. Apa yang harus satu raga tersebut lakukan? Hingga akhirnya mereka kembali karena adanya mesin waktu, namanya Ranggana...